Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BUTON

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANABUNGI
Jalan. ...... Nomor. ....... Kec. Pasarwajo
HP: 0852-6992-9496, , Email: uptdpuskesmasbanabungi@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BANABUNGI


Nomor :
TENTANG
RUJUKAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPTD PUSKESMAS BANABUNGI,

Menimbang : a. Bahwa pelayan rujukan di UPTD Puskesmas Banbungi


dilaksanakan sesui kebutuhan pasien;
b. Bahwa dalam pelayan rujukan di UPTD Puskesmas
Banabungi perlu memperhatikan mutu dan
keselamatan pasien;
c. Bahwa sehubungan dengan yang dimaksud pada
huruf a dan bdiatas, diperlukan Keputusan Kepala
Puskesmas tentang Rujukan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan;
2. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
290 Tahun 2009 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran;
3. Peraturan Mentri Kesehatan Republik IndonesiaNomor
001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan
Kesehatan Perorangan;
4. Peraturan Mentri Keshatan Republik Indonesia Nomor
43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BANABUNGI


TENTANG RUJUKAN.
KESATU : Kebijakan Rujukan di UPTD Puskesmas
Banabungisebagaimana tercantum dalam lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini;
KEDUA : Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya,
maka akan dilakukan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Takimpo
pada tanggal
KEPALA UPTD PUSKESMAS BANABUNGI,

SARIAWINDA, AM.Keb
LAMPIRAN Keputusan Kepala
UPTD Puskesmas Banabungi

Nomor :

Tanggal :

RUJUKAN

1. Jika kebutuhan pasien akan pelayanan tidak dapat dipenuhi oleh


Puskemas, pasien harus dirujuk ke Fasilitas kesehatan yang
mampu menyediakan pelayan berdasarkan kebutuhan pasien , baik
ke FKTRL Puskesmas lain, Perawatan rumahan (home care), dan
paliatif.
2. Untuk memastikan kontinuitas pelayanan, informasi tentang
kondisi pasien dituangkan dalam surat pengantar rujukan yang
meliputi kondisi klinis pasien, prosedur, dan pemeriksaan yang
telah dilakukan dan kebutuhan pasien lebih lanjut.
3. Untuk memastikan proses rujukan berlangsung dengan baik,
rencana rujukan perlu mendapatkan persetujuan dari pasien dan
atau keluarga pasien.
4. Persetujuan rujukan harus diatur dengan kebijakan dan prosedur.
5. Proses rujukan harus diatur dengan kebijakan dan prosedur ,
termasuk alternatifrujukan sehingga pasien dijamin dalam
memperoleh pelayanan yang dibutuhkan ditempat rujukan pada
saat yang tepat.
6. Komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang lebih mampu
dilakukan untuk memastikan kemampuan dan ketersediaan
pelayanan di FKRTL.
7. Proses komunikasi dengan fasilitas kesehatan tujuan rujukan harus
diatur dengan kebijakan dan prosedur.
8. Pada pasien yang akan dirujuk dilakukan stabilisasi sesuai dengan
standar rujukan.
9. Proses stabilisasi pra rujukan harus diatur dengan kebijakan dan
prosedur .
10. Pasien/ keluarga terdekat pasien mempunyai hak untuk
memperoleh informasi tentang rencana rujukan yang meliputi:
a. Alas an rujukan,
b. Fasilitas kesehatan yang dituju, termasuk pilihan fasilitas
kesehatan lainnya jika ada, sehingga pasien/keluarga dapat
memutuskan fasilitas mana yang dipilih, serta
c. Kapan rujukan harus dilakukan.
11. Jika pasien harus dirujuk kefasilitas kesehatan yang lain, wajib
diupayakan proses rujukan berjalan sesuia dengan kebutuhan dan
pilihan pasien agar pasien memperoleh kepastian mendapat
pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan pilihan tersebut dengan
konsekuensinya.
12. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan pilihan pasien (misalnya
kebutuhan transportasi , petugas kompeten yang mendampingi,
sarana medis, dan keluarga yang menemani, termasukpilihan
fasilitas kesehatan rujukan) selama proses rujukan.
13. Selama proses rujukan pasien secara langsung, pemberi asuhan
yang kompeten terus memantau kondisipasien dan fasilitas
kesehatan penerima rujukan menerima resume tertulis mengenai
kondisi klinis klinis dan tindakan yang telah dilakukan.
14. Proses monitoring status fisiologis pasien selama proses rujukan
harus diatur dengan kebijakan dan prosedur.
15. Pada saat serah terima ditempat rujukan, petugas yang
mendampingi pasien memberikan informasi secara lengkap (SBAR)
tentang kondisi pasien kepada petugas penerima transfer pasien.
16. Untuk menjami kesinambungan pelayanan, pada pasien yang
dirujuk balik pada FKRTL dilaksanakan tindak lanjut sesuai dengan
umpan balik rujukan dan hasilnya dicatat dalam rekam medis .
17. Proses tindak lanjut umpan balik sarana rujukan harus diatur
dengan kebijakan dan prosedur.
18. Jika puskesmas menerima umpan balik rujukan pasien dari
fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut atau fasilitas kesehtan
lainnya, tindak lanjut dilakukan sesuia prosedur yang berlaku
melalui proses kajian dengan memperhattikan rekomendasi umpan
balik rujukan .
19. Dalam pelaksaan rujuk balik harus dilakukan pemantauan
( monitoring ) dan dokumentasi pelaksanaan rujuk balik.

Ditetapkan di Takimpo
Pada tanggal

KEPALA UPTD PUSKESMAS BANABUNGI

Sariawinda, AM.Keb

Anda mungkin juga menyukai