Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BUTON

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANABUNGI
Jln…………………… Telp: … Fax: ……
Kode Pos 93754, email : ………

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS BANABUNGI
NOMOR : …./…./…./…2023

TENTANG
PELAYANAN GAWAT DARURAT
DI PUSKESMAS BANABUNGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPTD PUSKESMAS BANABUNGI,

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas, maka


diperlukan penyelengaraan pelayanan yang menyeluruh dan terintegritas.

b. Bahwa perlu adanya efektifitas dan efisien dalam hal pelayanan gawat
darurat di UPTD Puskesmas Banabungi.

c. Bahwa sehubungan dengan yang dimaksud pada huruf a dan b di atas,


diperlukan Keputusan Kepala Puskesmas tentang Pelayanan Gawat
Darurat.

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ( Lembar


Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 114, Tambahan Lembar
Negara Republik Indonesia Nomor 5063 ).

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016 tentang Sistem


Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1335 ).

4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2018


tentang Pelayanan Kegawatdaruratan
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BANABUNGI TENTANG


PELAYANAN GAWAT DARURAT DI PUSKESMAS BANABUNGI.

KESATU : Kebijakan Pelayanan Gawat Darurat sebagaimana tercantum dalam


lampira

KEDUA : Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan dilakukan
pembetulan sebagimana mestinya.

Ditetapkan di : Banabungi
Pada tanggal : 03 Januari 2023
------------------------------------------
KEPALA UPTD PUSKESMAS
BANABUNGI,

Sariawinda, AM.Keb
NIP 19821222 200604 2 013
Lampiran
Keputusan Kepala UPTD
Puskesmas Banabungi
Nomor : …/…/…/2023
Tanggal : 01 Januari 2023

PENGKAJIAN, RENCANA ASUHAN DAN PEMBERIAN ASUHAN

1. Pasien gawat darurat diidentifikasi dengan proses triase mengacu pada pedoman tata laksana
triase sesuai ketentuan peraturan perundang – undangan.
2. Prinsip triase dalam memberlakukan sistem prioritas dengan penentuan atau penyeleksian
pasien yang harus didahulukan untuk mendapatkan penanganan, yang mengacu pada tingkat
ancaman jiwa yang timbul berdasarkan :
a Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit
b Dapat meninggal dalam hitungan jam
c Trauma ringan
d Sudah meninggal
Pasien – pasien tersebut didahulukan diperiksa dokter sebelum pasien yang lain, mendapat
pelayanan diagnostik sesegera mungkin dan diberikan perawatan sesuai dengan kebutuhan.
3. Proses triase harus diatur dengan kebijakan dan prosedur.
4. Pasien harus distabilkan terlebih dahulu sebelum dirujuk yaitu bila tidak tersedia pelayanan di
Puskesmas untuk memenuhi kebutuhan pasien dengan kondisi emergensi dan pasien
memerlukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang mempunyai kemampuan lebih tinggi.
5. Proses stabilisasi pasien sebelum dirujuk diatur dengan kebijakan dan prosedur.
6. Dalam penanganan pasien dengan kebutuhan darurat, mendesak, atau segera termaksud
melakukan deteksi diri tanda tanda dan gejala penyakit menular msialnya infeksi melalui
udara/airborne.

KEBIJAKAN UMUM
1. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam.
2. Peralatan di Ruang Gawat Darurat harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
3. Pelayanan di Ruang Gawat Darurat harus selalu berorientasi kepada mutudan keselamatan
pasien.
4. Semua petugas Ruang Gawat Darurat wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
5. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar prosedur operasional
yang berlaku, etika profesi, etiket dan menghormati hak pasien.
KEBIJAKAN KHUSUS
1. Setiap pasien yang datang berobat ke Ruang Gawat Darurat selalu mendaftar ke bagian
registrasi untuk rawat jalan atau pun rawat inap.
2. Dalam memberikan pelayanan harus selalu menghormati dan melindungi hak – hak pasien.
3. Selain menangani kasus “ true emergency “ ruang gawat darurat juga melayani “ false
emergency”.
4. Obat dan alat kesehatan sesuai dengan standar yang berlaku harus selalu tersedia.
5. Seluruh peaynana ruang gawat darurat wajib berorientasi pada mutu dan keslematan pasien.
6. Memberikan pelayanan kesehatan pasien gawat darurat selama 24 jam secara terus menerus
dan berkesinambungan.
7. Kriteria pasien gawat darurat adalah :
a Pasien yang tiba tiba berada dalam keadaan gawat dan terancam nyawanya atau anggota
badannya (akan menjadi cacat) bila tidak mendapatkan pertolongan selanjutnya.
b Penanganan pasien tidak gawat darurat yang datang keruang gawat darurat :
Bagi pasien yang tergolong tidak gawat tetap diberikan pelayanan sesuai dengan
kondisinya, diberikan terapi atau tindakan pertolongan pertama dan disarankan kembali
keesokan harinya untuk penanganan lebih lanjut di unti rawat jalan.
8. Setiap pasien yang datang ke ruang gawat darurat dilakukan triase untuk mendapatkan
pelayanan yang tepat dan sesuai dengan kondisi pasien.
9. Setiap pasien yang memerlukan pemeriksaan diagnostic/terapi/specimen yan tidak tersedia di
puksesmas dapat dilakukan rujukan kek rumah sakit, termasuk juga bagi pasien yang
memerlukan rujukan rawat inap yang diindikasikan karena penyakitnya.
10. Setiap tindakan medis yang dilakukan harus berasarkan atas permintaan dokter, persetujuan
pasien/ penanggungjawab.
11. Bila terjadi bencana baik yang terjadi didalam ataupun diluar puskesmas, ruang gawat darurat
siap untuk melakukan penanggulangan bencana ( disaster plan )

Ditetapkan di : Banabungi
Pada tanggal : 03 Januari 2023
------------------------------------------
KEPALA UPTD PUSKESMAS
BANABUNGI,

Sariawinda, AM.Keb
NIP 19821222 200604 2 013

Anda mungkin juga menyukai