Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KOTABARU
Jl. A.Yani KotabaruSeberida Kec. Keritang Kode Pos 29274 Email : pskmkotabaru@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS KOTA BARU


NOMOR : Kpts.800/PKM-KB/

TENTANG
PELAYANAN GAWAT DARURAT
UPT PUSKESMAS KOTA BARU
TAHUN 2023

KEPALA UPT PUSKESMAS KOTA BARU

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis di Puskesmas dilaksanakan sesuai kebutuhan pasien;


b. bahwa pelayanan klinis di puskesmas memperhatikan mutu dan keselamatan
pasien;
c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan secara konsisten sesuai
kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan keselamatan pasien maka perlu
disusun kebijakan pelayanan klinis di UPT Puskesmas Kota Baru;
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran;
2. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
4. Undang-undang Republik Indonesia nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan;
5. Undang-undang Republik Indonesia nomor 4 tahun 2019 tentang Kebidanan;
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang
Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19
Sebagai Bencana Nasional
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Keselamatan Pasien
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2018 Tentang
Pelayanan Kegawatdaruratan
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan
12. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/165/2023 Tentang Standar Akreditasi Pusat Kesehatan
Masyarakat

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOTA BARU TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN


GAWAT DARURAT UPT PUSKESMAS KOTA BARU
KESATU : Kebijakan pelayanan gawat darurat UPT Puskesmas Kota Baru sebagaiman terlampir dalam
keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini belaku sejak tanggal ditetapkan, apabila di kemudian hari ditemukan
kekeliruan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Dikeluarkan di : Kotabaru
Pada Tanggal :

Plt. Kepala UPT Puskesmas Kota Baru


Kecamatan Keritang

Ardianto, SKM
Penata Tk.I
NIP. 19830202 200501 1 004

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPT


PUSKESMAS KOTA BARU
TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN
GAWAT DARURAT UPT PUSKESMAS
KOTA BARU
NOMOR : Kpts.800/PKM-KB/
TANGGAL :

PELAYANAN GAWAT DARURAT

1. Pelayanan Kegawatdaruratan yang dilaksanakan di Puskesmas meliputi pelayanan triase, survei


primer, survei sekunder, tatalaksana definitif dan rujukan.
2. Puskesmas menyediakan prosedur serta bagan alur pelayanan pasien gawat darurat.
3. Penanggung jawab pelayanan UGD agar melakukan sosialisasi terhadap prosedur dan hal penting
lainnya terkait pelayanan pendaftaran pasien kepada petugas pelaksana.
4. Pelaksanaan pelayanan pasien gawat darurat selalu memperhatikan mutu dan keselamatan pasien.
5. Petugas harus mengetahui, memahami serta mengikuti prosedur pelayanan pasien gawat darurat.
6. Triase di UGD dilakukan oleh dokter jaga UGD atau perawat UGD.
7. Prinsip Triase adalah pemberlakuan sistem prioritas dengan penentuan/penyeleksian Pasien yang harus
didahulukan untuk mendapatkan penanganan, yang mengacu pada tingkat ancaman jiwa yang timbul
berdasarkan:

a. Ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit


b. Dapat mati dalam hitungan jam
c. Trauma ringan
d. Sudah meninggal
8. Pasien diprioritaskan atas dasar kegawatdaruratan sebagai tahap triase
9. Pelayanan pasien gawat darurat dilaksanakan dengan efektif dan efisien, ramah dan responsif
terhadap kebutuhan pasien oleh petugas yang kompeten sebagai prioritas pelayanan
10. Petugas memberikan informasi kepada pasien/keluarga pasien tentang alur pelayanan pasien gawat
darurat secara lisan dan atau tulisan dengan berbagai media di UGD sehingga diketahui dan diikuti
dengan baik dan benar.
11. Petugas melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pasien gawat darurat termasuk tingkat
kepuasan pelanggan.
12. Petugas melakukan tindak lanjut jika terdapat ketidakpuasan dari pelanggan terhadap pelaksanaan
pelayanan pasien gawat darurat.
13. Puskesmas menjamin keselamatan pasien di UGD selama proses pelayanan pasien pasien gawat
darurat.
14. Pelayanan Gawat Darurat buka 24 jam terus menerus, 7 hari sepekan terbagi dalam 3 shift (pagi, siang
dan malam).
15. Pelayanan Gawat Darurat dipimpin oleh sekurang-kurangnya dokter umum yang memiliki sertifikat
ATLS/ACLS dan dibantu oleh seorang Penanggung jawab keperawatan yang memiliki sertifikat PPGD.
16. Pelayanan gawat darurat tanpa membayar uang muka.
17. Dalam memberikan pelayanan, petugas harus selalu menghormati dan melindungi hak-hak pasien.
18. Selain menangani kasus “true emergency” UGD juga menangani kasus “ false emergency” yang
pelayanannya berdasarkan tingkat kegawatan pasien dan bukan berdasarkan urut kedatangan pasien.
19. Pada pasien “death on arrival” (DOA), petugas tidak melakukan resusitasi kecuali atas permintaan
keluarga dan pasien tersebut harus diberi nomor rekam medis.
20. Pasien-pasien yang terindikasi menular maupun infeksius dapat diterima di UGD dan ditempatkan
secara terpisah dari pasien lainnya (diruang khusus).
21. Dokter umum yang bertugas di UGD harus memiliki sertifikat PPGD/ BLS/ ATLS/ ACLS
22. Pada setiap shift jaga, semua perawat yang bertugas harus memiliki sertifikat PPGD sebagai
penanggung jawab shift.
23. Obat dan alat kesehatan sesuai standar yang berlaku harus selalu tersedia.
24. Setiap pasien yang datang ke UGD dilakukan skrining/ triage untuk mendapatkan pelayanan yang tepat
dan sesuai dengan kondisi pasien.
25. Pasien gawat darurat yang perlu dirujuk ke FKRTL, diperiksa dan dilakukan stabilisasi terlebih dahulu
sesuai kemampuan Puskesmas dan dipastikan dapat diterima di FKRTL sesuai dengan kebijakan,
pedoman dan prosedur yang ditetapkan.
26. Setiap pasien yang memerlukan pemeriksaan diagnostik/ terapi/ spesimen dan tindakan medis yang
tidak tersedia di Puskesmas dapat dilakukan rujukan ke Rumah Sakit termasuk juga bagi pasien yang
memerlukan rujukan rawat inap yang diindikasikan karena penyakitnya.
27. Setiap petugas/ staf UGD wajib mengikuti pelatihan yang sudah diprogramkan.
28. Setiap tindakan medis yang mempunyai risiko tinggi harus mendapat persetujuan tertulis dari pasien
atau keluarganya/ penanggung jawabnya, kecuali pada kondisi gawat darurat yang mengancam
kehidupannya.
29. Bila terjadi bencana, baik yang terjadi di dalam atau di luar Puskesmas, UGD siap untuk melakukan
penanggulangan bencana.

Ardianto, SKM

Anda mungkin juga menyukai