Anda di halaman 1dari 6

I TERKENDALI I

SK Pelayanan Klinis Tahun 2023

Nomor : I 4/SK/PUSK.TBG/1/2023

Revisi Kc : 0

Berlaku Tgl: 02 Januari 2023

PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR


DINAS KESEHATAN

UPT PUSKESMAS TAMBANG


Jalan Raya Pckanbaru - Bangkinang Km. 28 Sungai Pinang

Dipindai dengan CamScanner


PEMERINTAH KABUPATEN KAMPAR
DIN AS KESEHA TAN
UPT PUSKESMAS TA MB ANG
Jln.Rnyn Pcknnbaru - Bangkinnng Km.28 Desn Sungai Pinang Kode Pos: 28461
Email : uptdpuskesmastambang@yahoo.co.id

KEPUTUSAN
KEPAL/\ UPT PUSKESMAS T/\MBANG
KABUPATEN KAMPAR
NOMOR: 11..j /SK/PUSK.TBG/1/2023
TENTANG
PELA YANAN KUNIS UPT PUSKESMAS TAM BANG
DENGAN RAHMAT TUI-IAN YANG MAHA ESA,
KEPALA UPT PUSKESMAS TAMBANG
Menimbang a. bahwa pelayanan klinis puskesmas dilaksanakan sesuai kebutuhan pasien;
b. bahwa pelayanan klinis pasien perlu memperhatikan mutu dan keselamatan
pasien;
c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan sesuai kebutuhan
pasien, bennulu, dan memperhatikan keselamatan pasien, maka perlu disusun
kebijakan Pelayanan Klinis di UPT Puskesmas Tambang;

Mengingat l. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran


Negara tahun 2009 Nomor 140 tambahan Lembaran Negara Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional, Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2012 nomor
193;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan, Peoetapan, dan Penerapan Standar Pelayanan;
s. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019 tentang Standar Tekn is
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun 2022 tentang tentang
Akreditasi Puskesrnas, Klinik, Laboratoriurn Kesehatan, Unit Transfusi
Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Ternpat Praktik Mandiri Dokter
9. Gigi;
Peraturan Bupati Kampar Nomor 27 Tahun 2020 tentang Penerapan Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten Kampar;
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS TAMBANG TENTANG
PELAYANAN KLJNIS UPT PUSKESMAS TAMBANG.
Kesatu
Kebijakan Pelayanan Klinis UPT Puskesmas Tambang sebagaimana
tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tak terpisahkan dari surat
Kedua keputusan ini.

Dengan terbitnya Surat Keputusan ini, maka Surat Keputusan Kepala UPT
Puskesmas Tambang Nomor 67/SK/PUSK.TBG/I/2016 tentang Layanan Klinis
Yang Menjamin Kesinambungan Layanan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
lagi.

Dipindai dengan CamScanner


Ketiga Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
terjadi pernbahan dan atau terdapat kesalahan dalam Keputusan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sungai Pinang

AMBANG,

Dipindai dengan CamScanner


LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS TAMBANG
Nomor : l•Lf/SK/PUSK.TBG/I/2023
Tanggal : 0.1- Januari 2023

KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS DI UPT PUSKESMAS TAMBANG

A. PENDAFTARAN KUNIS
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yangjelas
2. Pendaftaran pasien hams oleh petugas yang kompeten yang memenuhi kriteria
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
4. ldentitas pasien harus dipastikan 1_11inimal dengan dua cara dan cara identiftkasi sebagi berikut :
nama pasien, tanggal lahir pasien, tempat tinggal pasien, nomor rekam medis
5. Infonnasi tentang pelayanan medis yang tersedia, dan informasi lain yang dibutuhkan masyarakat
yang meliputi : jenis pelayanan, jadwal pelayanan, dan informasi tentang kerjasama dengan
fasilitas kesehatan yang lain hams dapat disediakan di tempat pendaftaran
6. Hak dan kewajiban pasien hams diperhatikan ada keseluruhan proses pelayanan yang dimulai dari
pendaftaran.
7. Kendala fisik, bahasa, dan budaya se1ta penghalang lain wajib diidentiftkasi dan ditindaklanjuti

B. PENGKATIAN, KEPUTUSAN, DAN RENCANA LAYANAN


1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang kompeten melakukan
pengkajian
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawaan, kajian kebidanan, dan kajian lain oleh
tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan yang tidak perlu
5. Koordinasi dan Komunikasi antar Praktisi klinis harus terjalin dengan baik khusunya pada kasus
yang memerlukan penanganan integritas.
6. Infonnasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, profesi kesehatan lain wajib diidentifikasi
dan dicatat dalam rekam medis.
7. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP
8. Pasien dengan kondisi gawat/darnrat harus diprioritaskan dalam pelayanan
9. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan professional yang
kornpeten
10. Jika diperlukan penanganan/ pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesi hams tersedia/
dibentuk tim kesehatan antar profesi.
11. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan layanan hams dilakukan melalui
proses pendelegasian wewenang
12. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan professional yang memenuhi
persyaratan.

Dipindai dengan CamScanner


13. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan tayanan ditakukan dengan peralatan dan tempat
yang memadai
14. Peralatan dan tempal pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan petugas
15. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis yang dibakukan
16. Jika dibutuhkan rencana layanan lerpadu, maka kajian awal, rencana layanan, dan
pelaksanaan layanan disusun secara kolaborat.if dalam tim tim layanan yang terpadu
17. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien, clan melibalkan pasien
18. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis, social,
spiritual dan menperhatikan tata nilai budaya pasien
I 9. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yangjelas dengan efisien sumber daya
20. Resiko yang mungkin te1jadi dalam pelayanan layanan harus cliiclentifikasi
21. Efek samping dan resiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus diinformasikan kepada
pasien.
22. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
23. Rencana layanan harus memuat pendidikan/ penyuluhan pasien

C. PELAKSANAANLAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pecloman dan prosedur pelayanan klinis
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis, keperawatan, kebiclanan dan
pelayanan profesi kesehatan yang lain
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam medis
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan hams dicatat dalarn rekam medis
6. Tindakan medis pengobatan yang berisiko wajib iinformasikan pada pasien sebelum mendapat
persetujuan
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib didokumentasikan.
8. Pelaksanaan layanan klinis harus climonitor, dievaluasi, dan ditindaklanjutkan
9. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut
10. Kasus kasus gawat darurat hams diprioritaskan clan dilaksanakan sesuai prosedur pelayanan
pasien gawat damrat
11. Kasus kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan kasus berisiko
tinggi
12. Kasus kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi hams ditangani dengan
memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan universal)
13. Pemberian obat atau cairan intravena harus dilaksanakan dengan proseclur Pemberian obat atau
cairan intravena yan baku dan proseclur aseptic
14. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor clan dievaluasi dengan indikator yang jelas.
15. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan
16. Keluhan pasien atau keluhan wajib diidentifikasi didokumentasi dan ditindaklanjuti

Dipindai dengan CamScanner


17. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindari pengulangan
yang tidak perlu
18. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, penunjang, perencanaan layanan,
pelaksanaan layanan, pemberian obat atau tindakan sampai dengan pasien pulang atau dirujuk
hams dijamin kesinambungan
19. Pasien berhak menolak pengobatan
20. Pasien berhak menolak untuk dimjuk ke sarana kesehatan lain
21. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan, maupun untuk dirujukkan dipandu oleh prosedur yang
bairn
22. Jika pasien menolak untuk pengobatan / mjukan, wajib diberikan informasi tentang hak pasien
untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan ,dan tanggungjawab mereka berkenaan dengan
keputusan tersebut
23. Pelayanan anastesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur baku
24. Pelayanan anstesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh petugas yang kompeten
25. Sebelum anast1::si/ pembedahan harus mendapatkan informed consent
26. S t a t_u ps asien wajib dimonitor setelah pemberian anastesi dan pembedahan
27. Pendidikan/ penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan rencana Jayanan

D. RENCANA RU.TTJKAN DAN PEMULANGAN


1. Pemulangan pasien obserpasi dipandu oleh prosedur yang baku
2. Dokter yang menangani bertanggungjawab untuk melaksanakan proses pemulangan atau rujukan
3. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindaklanjuti oleh dokter yang menangani
4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternative pelayanan
5. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis
6. Resume klinis meliputi : nama pasien, kondisi klinis, prosedur/ tindakan yang telah dilakukan dan
kebutuha akan tindak lanjut
7. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan
8. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas yang kompeten
9. Kriteria merujuk pasien harus sesuai kriteria.
10. Pada saat pemulangan pasien /keluarga harns diberi informasi tentang tindak Ianjut layanan.

TAMBANG,

SAPUTRO
00701 1 00
I

Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai