Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA


UPTD PUSKESMAS BRINGKONING
Jl. Raden Praseno No. 53 Desa Tlagah – Banyuates. Sampang Kode Pos 69263
Email : bringkoningpuskesmas@gmail.com. Website : htpps://pkm-bringkoning.sampangkab.go.id.

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BRINGKONING KABUPATEN


SAMPANG
NOMOR : 188.445/ /434.203.200.09/2022

TENTANG
LAYANAN KLINIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA PUSKESMAS BRINGKONING,

Menimbang : a. Bahwa pelayanan klinis puskesmas dilaksanakan


sesuai Kebutuhan pasien;
b. bahwa pelayanan Klinis Puskesmas dilaksanakan
dengan memberikan informasi yang jelas tentang
tahapan layanan klinis yang akan dilalui oleh pasien;
c. bahwa pelayanan klinis Puskesmas memperhatikan
kendala fisik,bahasa,budaya dan penghalang lain
dalam memberikan pelayanan dan dilakukan upaya
untuk mengurangi dan menghilangkan hambatan
d. tersebut ;
bahwa pelayanan klinis dilaksanakan dengan
melakukan proses kajian awal yang dilakukan secara
paripurna untuk mendukung rencana dan pelaksanaan
e. pelayanan oleh petugas dan atau tim kesehatan yang
professional;
bahwa hasil kajian dicatat dalam catatan medis dan
f. mudah di akses oleh petugas yang bertanggung jawab
terhadap pelayanan pasien untyk menjamin
kesinambungan pelayanan;
g. bahwa hasil kajian pasien dengan kebutuhan darurat,
mendesak atau emergensi, di identifikasi dengan proses
triase;
bahwa jika kebutuhan pasien tidak dapat dipenuhi oleh
h. puskesmas, maka pasien harus dirujuk ke fasilitas
kesehatan yang mampu menyediakan pelayanan yang
dibutuhkan oleh pasien;
bahwa untuk mengetahui mutu layanan yang diberikan
perlu dilakukan penilaian bahwa selama proses
pelaksanaan layanan pasien, petugas kesehatan harus
memperhatikan dan menghargai kebutuhan dan
keluhan pasien.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun


2009 tentang Pelayanan Publik;
2. Undang-undang Republik IndonesiaNomor36Tahun
2009, tentangKesehatan;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-undang Republik IndonesiaNomor36Tahun
2014, tentang
Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Puskesmas;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan
7. pada JKN;
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas;
8.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan
9. Dasar Puskesmas;
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
10 Nomor 131/MENKES/SK/II/2004 tentang Sistem
. Kesehatan Nasional.
Peraturan Bupati Sampang Nomor 31 Tahun 2022
Pembentukan Organisasi,Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Dinas Kesehatan
11 dan Keluarga Berencana Kabupaten Sampang
. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2020 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
MEMUTUSKAN :

Menetapka : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS


n BRINGKONING
TENTANG LAYANAN KLINIS DI PUSKESMAS
BRINGKONING
:
Kesatu Menetapkan kebijakan layanan klinis di puskesmas
Bringkoning sebagaimana tercantum dalam lampiran
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
surat keputusan ini.
:
Kedua Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apa bila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya, maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Puskesmas
Bringkoning
Pada tanggal : 21 Maret 2022

Kepala UPTDinas Kesehatan


PuskesmasBringkoning,

dr. SITI HASANAH


LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA UPTDPUSKESMAS
BRINGKONING
KABUPATEN SAMPANG
NOMOR : 188.445/ /434.203.200.09/2022
TENTANG
PENETAPAN LAYANAN KLINIS
DI UPTD PUSKESMAS BRINGKONING

A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang benar
2. Pendaftaran pasien memperhatikan kebutuhan dan keselamatan
3. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara
identifikasi sebagai berikut : nama pasien,tanggal lahir pasien ,alamat
atau tempat tinggal dan nomer rekam medis
4. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia dan informasi
lain yang dibutuhkan masyarakat meliputi : tariff,jenis pelayanan
jadwal pelayanan,dan informasi tentang kerjasama dengan fasilitas
kesehatan yang lain harus dapat disediakan di tempat pendaftaran
5. Pendaftaran pasien memberikan informasi teantang tahapan pelayanan
klinis yang akan dilalui mulai dari prosses kajian sampai pemulangan
6. Pada saat pendaftaran, perlu di antisipasi dan dilakukan upaya untuk
mengurangi dan menghilangkan kesulitan atau hambatan tersebut.
B. PENGKAJIAN,KEPUTUSAN DAN PERENCANAAN LAYANAN
1. Kajian awal dilakukan secara paripuirna dan dilakukan oleh tenaga
yang kompeten melakukan kajian
2. Kajian awal meliputi kajian medis,kajian keperawatan,kajian kebidanan
dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan
3. Proses kajian dilakukan mengacu pada standart profesi dan standar
asuhan
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya
pengulangan yang tidak perlu
5. Informasi kajian baik medis,keperwatan,kebidanan,dan profesi
kesehatan lain,wajib di identifikasi dan dicatat dalam rekam medis
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP
7. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskandalam
pelayanan
8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenagakesehatan
professional yang kompeten
9. Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar profesiharus
tersedia
10. Pendelegasian wewenang diberikan baik dalam kajian
maupunkeputusan layanan harus dilakukan melalui proses
pendelegasianwewenang
11. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga
kesehatanprofesinal yangmemenhi persyaratan
12. Proses kajian, perencanaan dan pelaksanaan layanan
dilakukandengan peralatan dan tempat yang memadai
13. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamananpasien
dan petugas
14. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipanduolehprosedur
klinis yang dibakukan
15. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian
awal,rencana layanan dan pelaksanaan layanan disusun
secarakolaboratif dalam tim layanan yang terpadu
16. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien dan melibatkanpasien
17. Penyusunana rencana layanan mempertimbangkan
kebutuhanbiologis, psikologis, social, spiritual dan memperhatikan
tatanlai budaya pasien
18. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelasdengan
memperhatikan efisiensi sumber daya
19. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan
harusdiidentifikasi
20. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatanharus
diinformasikan kepada pasien
21. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
22. Rencana layanan harus memuat pendidikan/ penyuluhanpasien
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedurpelayanan
klinis
2. Pedman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan
medis,keperawatan, kebidanana dan pelayanan profesi kesehatan
yanglain
3. Pelaksaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
4. Pelaksanaan layanan dan perkembngan pasien harus dicatatdalam
rekam medis
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat
dalamrekamrekam medis
6. Tindakan medis/ pengobatan yang beresiko wajib diinformasikanpada
pasen sebelum mendapatkan persetujuan
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent)wajib
didokumentasikan
8. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi danditindak
lanjuti
9. Untuk menjamin pelayanan klinis, dilakukan oleh tenaga
yangberkompeten, maka perlu ditetapkan kebijakan dan
prosedurkredensial yang meliputi penilaian kompetensi petugas
klinis,termasuk persaratan sertifikasi dan lisensi dari petugas
klinistersebut
10. Evaluasi harus dilakukan terhadap tindak lanjut
11. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai denganprosedur
pelayanan kasus berisiko tinggi
12. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadapterjadinya
infeksi harus ditangani dengan memperhatikanprosedur pencegahan
( kewaspadaan universal)
13. Pemberian obat/ cairan intravena harus dilaksanakan
denganprosedur pemberian obat/ cairan intravena yang baku
danmengikuti prosedur aseptic
14. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saatpemberian
layanan
15. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi
denganindikator yang jelas
16. Keluhan pasien/ keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikandan
ditindak lanjuti
17. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencanauntuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu
18. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik,pemeriksaan
penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaanlayanan pemberian
obat/ tindakan, sampai dengan pasienpulang atau dirujuk harus
dijamin kesinambungannya
19. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu denganprosedur
yang baku
20. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dilaksanakan
olehpetugas yang berkompeten
21. Sebelum melakukan anestesi dan pembedahan harusmendapatkan
informed consent
22. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi
danpembedahan
D. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN
1. Pemulangan pasien rawat ina dipansunoleh prosedur yang baku
2. Dokter yang menangani bertanggungjawab untuk meaksanakanproses
pemulangna/ rujukan
3. Umpan balik dari dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjutioleh dokter
yang menangani
4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajibmemberikan
alternatif pelayanan
5. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis
6. Resume klinis meliputi: nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan
yang telah dilakukan dan kebutuhan akan tindaklanjut
7. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempatrujukan
8. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh [etugas yang
kompeten
9. Kriteria merujuk pasien meliputi:
a. Pasien yang tidak dapat ditangani di Puskesmas
b. Keterbatasan sarana dan prasarana di Puskesmas
c. Tidak tersedia tenaga yang berkompeten untukmerawat pasien
tersebut di Puskesamas
10. Pada saat pemulangan pasien/ keluarga pasien harus
diberiinformasi tentang tindak lanjut layanan

JENIS-JENIS SEDASI YANG DAPAT DILAKUKAN DIPUSKESMAS


1. Anastesi local
a. Anastesi local dilakukan dalam tindakan bedah minor yang dapat
dilakukan di Puskesmas Bringkoning
b. Preparat yang digunakan adalah lidocaine 2%, Chlor etil
2. Sedasi per Rectal ;
a. Sedasi per rektal digunakan untuk pasien anak dengan kejangdemam
sederhana maupun kompleks.
b. Preparat yang digunakan adalah diazepam
c. Dosis pemberian.
3. Sedasi Per Oral
a. Sedasi per oral untuk pasien anak diberikan dengan riwayat
kejangdemam, preparat yang digunakan adalah Phenobarbital
dengandosis sesuai kebutuhan.
b. Sedasi per oral untuk pasien dewasa yang mebutuhkan sesuaiinstruksi
dokter, preparat yang digunakan adalah Phenobarbitaldan diazepam
dengan dosis sesuai kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai