Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BOJONG
Jalan Raya Sawit Bojong Km 31 Bojong – Purwakarta Kode Pos 41164
Email :pkm.bojong@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS BOJONG
KABUPATEN PURWAKARTA
NOMOR : 400.7.1 /002/ PKMB/II/2023017
TENTANG

PELAYANAN KLINIS
DISELENGGARAKAN DI UPTD PUSKESMAS BOJONG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

KEPALA UPTD PUSKESMAS BOJONG,

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis harus diberikan dengan


efektif dan efisien;

b. bahwa pelayanan klinis yang diberikan harus sesuai


dengan standar dan pedoman yang berlaku;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada butir a dan


b, maka perlu ditetapkan Keputusan Kepala
Puskesmas Bojong tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis di UPTD Puskesmas Bojong.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29


Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36


Tahun 2009 tentang Kesehatan;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 34 tahun 2022 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit
Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter
dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 128 tahun 2004 Tentang Kebijakan Dasar
Pusat Kesehatan Masyarakat;

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 290 tahun 2009 Tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran;

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor HK.01.07-MENKES-1186-2022 ttg Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama;

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor HK.01.07MENKES-165-2023 tentang
Standar Akreditasi Puskesmas.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BOJONG


TENTANG PELAYANAN KLINIS DI UPTD PUSKESMAS
BOJONG.

KESATU : Pelayanan klinis di UPTD di Puskesmas Bojong


merupakan serangkaian layanan klinis terhadap pasien
yang datang ke Puskesmas, mulai dari pasien datang
sampai dengan pulang.

KEDUA : Penjelasan rangkaian pelayanan klinis sebagaimana


dimaksud dalam diktum kesatu tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari surat keputusan ini.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan


dan apabila di kemudian hari terdapat perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dalam
penerapannya, maka akan diadakan revisi sebagai mana
mestinya.
Ditetapkan di : PURWAKARTA
pada tanggal : 05 Januari 202317
KEPALA UPTD PUSKESMAS BOJONG,

H. MANSUR, SKM
NIP. 19680101 198803 1 006
Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BOJONG
Nomor : 400.7.1 / 002/ PKMB/ I/ 2023
Tanggal : Januari 2023
Tentang : PELAYANAN KLINIS DI UPTD PUSKESMAS BOJONG.

KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS DI UPTD PUSKESMAS BOJONG

1. Prosedur Pendaftaran Pasien


a. Prosedur pendaftaran dilaksanakan oleh petugas secara efektif, efisien,
ramah, dan responsif terhadap kebutuhan pelanggan.
b. Petugas yang melakukan proses pendaftaran mengacu pada SK Kepala
Puskesmas tentang Pola Ketenagaan dan Persyaratan Kompetensi
Petugas.
c. Pelaksanaan pendaftaran memperhatikan ketepatan identitas pasien
sebagai upaya menjamin keselamatan atau mencegah terjadinya
kesalahan.
d. Pelanggan memperoleh informasi pendaftaran, sarana pelayanan, hak
dan kewajiban pasien, tahapan pelayanan klinis, serta informasi lain
yang dibutuhkan.
e. Dilakukan penilaian kepuasan pelanggan terhadap proses pendaftaran
melalui survey atau mekanisme lain (kotak saran dan survey kepuasan
pasien).
f. Terdapat mekanisme koordinasi antara petugas pendaftaran dengan
unit lain agar pasien/keluarga memperoleh pelayanan.

2. Pengkajian
a. Proses pengkajian awal dilakukan oleh tenaga yang kompeten secara
paripurna, mencakup berbagai kebutuhan dan harapan
pasien/keluarga.
b. Petugas yang melakukan pengkajian mengacu pada SK Kepala
Puskesmas tentang Pola Ketenagaan dan Persyaratan Kompetensi
Petugas.
c. Pemeriksaan dan diagnosis mengacu pada standard profesi (Pelayanan
Medis) dan Standar asuhan keperawatan.
d. Praktisi klinis menjamin tidak melakukan pengulangan yang tidak
perlu, baik dalam pemeriksaan penunjang maupun pemberian terapi.
e. Prosedur pengkajian memprioritaskan pasien dengan kebutuhan
emergensi, dan stabilisasi pasien sebelum dirujuk.

3. Keputusan Layanan Klinis


a. Tim inter profesi yang professional perlu dibentuk untuk melakukan
kajian, jika diperlukan penanganan klinis secara tim.
b. Petugas yang bertanggung jawab dalam memberikan keputusan
layanan klinis adalah praktisi klinis sesuai dengan SK Kepala
Puskesmas tentang Pola Ketenagaan dan Persyaratan Kompetensi
Petugas.
c. Pendelegasian wewenang secara tertulis dilakukan apabila petugas
pemberi layanan klinis tidak sesuai dengan kewenangannya.
d. Adanya koordinasi dan komunikasi antar praktisi dalam pelayanan
klinis.
e. Proses kajian dilakukan pada tempat yang memenuhi persyaratan,
dengan menggunakan peralatan yang sesuai standard serta menjamin
keamanan pasien dan petugas.

4. Rencana Layanan Klinis


a. Pelaksanaan layanan klinis dilakukan secara paripurna dan terpadu
(jika diperlukan penanganan secara tim).
b. Terdapat prosedur yang jelas untuk menyusun rencana layanan medis
dan rencana layanan terpadu.
c. Dilakukan evaluasi kesesuaian antara pelaksanaan rencana terapi dan
rencana asuhan dengan kebijakan atau prosedur.
d. Proses penyusunan rencana layanan dilakukan dengan
mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis, social, spiritual dan
tata nilai budaya pasien. Jika memungkinkan, pasien/keluarga
diperbolehkan untuk memilih tenaga/profesi kesehatan.
e. Pasien/keluaraga berhak memperoleh informasi mengenai tindakan
medis atau pengobatan berisiko yang akan dilakukan.
f. Petugas wajib melakukan identifikasi risiko yang mungkin terjadi pada
pasien, seperti: risiko jatuh, alergi obat, dll.
g. Petugas harus melakukan pendidikan atau penyuluhan kepada pasien.
h. Petugas yang bertanggung jawab dalam menentukan rencana layanan
klinis adalah praktisi klinis sesuai dengan SK Kepala Puskesmas
tentang Pola Ketenagaan dan Persyaratan Kompetensi Petugas.

5. Pelaksanaan Layanan Klinis


a. Pelaksanaan pelayanan klinis dilakukan sesuai rencana asuhan dengan
menggunakan pedoman atau standard yang berlaku, untuk menjamin
kesinambungan dalam pelayanan.
b. Petugas yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan klinis
adalah praktisi klinis sesuai dengan SK Kepala Puskesmas tentang Pola
Ketenagaan dan Persyaratan Kompetensi Petugas.
c. Layanan yang diberikan kepada pasien maupun perubahan rancana
layanan layanan berdasarkan perkembangan kondisi pasien,
didokumentasikan dalam rekam medis. Perawat dan petugas kesehatan
lain wajib mengingatkan dokter jika terjadi pengulangan yang tidak
perlu.
d. Jika diperlukan tindakan medis, pasien/keluarga terlebih dahulu
mengisi informed consent.
e. Pelaksanaan bagi pasien gawat darurat dan/atau berisiko tinggi
dipandu oleh prosedur yang berlaku.
f. Pelaksanaan kewaspadaan universal dalam hal pengendalian infeksi,
perlu diperhatikan.
g. Penggunaan dan pemberian obat atau cairan intra vena diarahkan oleh
kebijakan dan prosedur yang baku.
h. Indicator ditetapkan guna memantau dan menilai pelaksanaan layanan
klinis.
i. Keluhan pasien diidentifikasi dan ditindaklanjuti. Informasi tersebut
digunakan untuk perbaikan.
j. Pasien/keluarga perlu mendapatkan penyuluhan kesehatan dan
edukasi yang terkait dengan penyakit dan kebutuhan klinis pasien
termasuk PHBS dengan pendekatan komunikasi interpersonal.
k. Pasien yang berisiko nutrisi memperoleh terapi gizi dalam kegiatan
home care.

6. Rencana Rujukan
a. Tersedia prosedur rujukan dan persiapan rujukan untuk menjamin pasien
memperoleh pelayanan yang dibutuhkan di tempat rujukan pada saat yang
tepat.
b. Dilakukan kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain (sarana kesehatan
rujukan) untuk menjamin kelangsungan asuhan.
c. Fasilitas rujukan diberi resume klinis tentang kondisi klinis pasien dan
tindakan yang telah dilakukan.
d. Selama proses rujukan pasien secara langsung, petugas yang kompeten
terus memonitor kondisi pasien.
e. Petugas yang bertanggung jawab dalam proses persiapan dan
pendampingan rujukan adalah praktisi klinis yang sesuai dengan SK
Kepala Puskesmas tentang Pola Ketenagaan dan Persyaratan Kompetensi
Petugas.

7. Pemberian Anastesi Lokal dan Sedasi


a. Tersedia pelayanan anestesi lokal dan sedasi sesuai kebutuhan dengan
dipandu oleh prosedur yang jelas.
b. Jenis-jenis sedasi dan anestesi lokal yang dapat diberikan di Puskesmas
adalah anestesi lokal, sedasi per rectal dan sedasi per oral.
c. Tenaga kesehatan yang mempunyai kewenangan melakukan anestesi
lokal dan sedasi mengacu pada Surat Keputusan Kepala Puskesmas
tentang Pola Ketenagaan dan Persyaratan Kompetensi Petugas.
d. Selama pemberian anestesi lokal dan sedasi, petugas melakukan
monitoring status fisiologis pasien.
e. Teknik anestesi lokal dan sedasi dicatat dalam rekam medis.
f. Pelaksanaan bedah minor yang membutuhkan anestesi harus
memenuhi standard dan peraturan serta prosedur yang berlaku.
g. Pelaksanaan bedah minor dilakukan dengan melakukan penandaan
pada laporan operasi yang terdapat pada rekam medis.

8. Kriteria pemulangan dan tindak lanjut pasien


a. Kriteria Pemulangan Pasien di Rawat jalan:
i. Pasien dalam kondisi stabil.
ii. Tidak didapatkan tanda-tanda kegawatdaruratan.
iii. Prognosis baik.
iv. Mampu minum obat.
v. Disarankan kontrol apabila obat habis:
b. Kriteria Pemulangan Pasien di Ruang Tindakan
i. Pasien dalam kondisi stabil, GCS 4/5/6.
ii. Tidak didapatkan tanda gawat darurat yang mengancam jiwa.
Prognosis pasien baik.
iii. Mampu minum obat dan mematuhi petunjuk dokter pemeriksa.
iv. Apabila terjadi tanda-tanda penurunan kondisi, segera kembali
memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
v. Mampu kontrol apabila obat habis.

KEPALA UPTD PUSKESMAS BOJONG,

H. MANSUR, SKM
NIP. 19680101 198803 1 006

Anda mungkin juga menyukai