DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SINGGANI
Jl. Moh. Hatta No. 5 Palu 94111
No Telp. (0451) 451569
Email: puskesmassingganipalu@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUKESMAS SINGGANI
NOMOR :
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS UPTD PUSKESMAS SINGGANI
MEMUTUSKAN
1
dan dilaksanakan serta dievaluasi secara berkesinambungan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Menetapkan dalam pelaksanaan layanan klinis harus mengacu pada
dokumen/acuan yang valid dan termutakhir dan dikendalikan dalam
daftar induk dokumen pedoman eksternal sebagaimana tercantum
dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
Ketiga : Menetapkan adanya peran serta kepala puskesmas, penanggung
jawab pelayanan klinis dan petugas tenaga klinis dalam meningkatkan
mutu melalui penyusunan prioritas layanan klinis sebagai indikator/
sasaran mutu klinis dengan kriteria pemilihan yang jelas
Keempat : Menetapkan adanya sistem perbaikan indikator/ sasaran mutu dengan
mempertimbangkan peluang keberhasilan dan ketersediaan sumber
daya. Kegiatan perbaikan indikator/ sasaran mutu klinis dilaksanakan
oleh pelaksana bersama penanggung jawab unit terkait dengan
pemantauan dari tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Kelima : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/
perubahan sebagaiman mestinya.
Ditetapkan di : Palu
Pada tanggal :
Kepala UPTD Puskesmas Singgani,
Ni Nyoman Budihartini
Nip.19660726 198802 2 003
2
A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dilaksanakan dan dipahami oleh petugas sesuai ketentuan
yang berlaku
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten, dan mudah bersosialisasi
dengan pasien.
3. Pendaftaran pasien dilakukan dengan menjamin keselamatan pasien
4. Idetifikasi identitas pasien dipastikan untuk mencegah terjadinya kesalahan dengan
cara mengidentifikasi kesesuaian dari :
a. Nama pasien, tanggal lahir pasien, alamat/tempat tinggal pasien
b. Nomor rekam medis
5. Tersedia dan diberikan informasi yang dibutuhkan pasien secara jelas,mudah
diakses dan dipahami di tempat pendaftaran yaitu mengenai :
a. Tarif jenis pelayanan
b. Jenis dan jadwal pelayanan
c. Prosedur dan alur pendaftaran di Puskesmas
d. Kerjasama dengan fasilitas rujukan ke Rumah sakit lain
e. Hak dan kewajiban pasien / keluarga
6. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses pelayanan
yang dimulai dari pendaftaran
7. Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi dan
ditindak lanjuti
8. Kepuasan pasien /pelanggan selama pendaftaran diperhatikan dengan menyediakan
sarana penilaian dalam bentuk : kotak kepuasan , kotak saran, media sms, email
dan survei kepuasan pasien.
B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN, DAN RENCANA LAYANAN KLINIS
1. Kajian awal klinis dilakukan secara paripurna oleh tenaga yang kompeten disetiap
disiplin ilmu dalam lingkup praktik profesi.
2. Kajian awal klinis yang dilakukan wajib dicatat dengan lengkap dalam rekam medis
pasien meliputi :
a. Anamnesis / alloanamnesis
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan penunjang serta kajian sosial
3. Proses kajian pemeriksaan dan diagnosis dilakukan dengan mengacu standar
profesi pelayanan dan standar asuhan keperawatan / kebidanan yang berlaku.
4. Menentukan diagnosis medis dan keperawatan dilakukan oleh tenaga kesehatan
profesional yang kompeten
5. Tersedia tim kesehatan antar profesi jika diperlukan kajian dan penanganan pasien
secara tim / terpadu
6. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan profesional yang
memenuhi persyaratan secara jelas dan tertulis bila layanan klinis dilakukan oleh
petugas yang tidak sesuai kewenangannya
7. Proses kajian layanan dilakukan pada tempat yang memenuhi persyaratan dan
peralatan sesuai standar Puskesmas dengan menjamin kualitas keamanan pasien
dan petugas
3
8. Penyusunan Rencana layanan medis dan rencana layanan terpadu bila diperlukan
penanganan secara tim/ terpadu sesuai pedoman pelayanan klinis dari organisasi
profesi yang berlaku.
9. Penyusunan rencana layanan klinis dibuat dengan melibatkan pasien / keluarga dan
mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual serta tata nilai
budaya pasien.
10. Rencana layanan terpadu disusun secara komprehensif oleh tim kesehatan antar
profesi dengan memperhatikan :
a. tahapan waktu yang jelas ,
b. efisiensi sumber daya manusia serta
c. resiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaannya
11. Efek samping dan risiko pengobatan harus diinformasikan kepada pasien
12. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
13. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien
C. PELAKSANAAN LAYANAN KLINIS
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman pelayanan klinis dari organisasi
profesi
2. Pelaksanaan layanan sesuai rencana layanan yang disusun dan dicatat dalam rekam
medis
3. Perubahan rencana layanan berdasarkan perkembangan pasien dan dicatat dalam
rekam medis
4. Tindakan medis/pengobatan berisiko yang akan dilakukan wajib diinformasikan
terlebih dahulu pada pasien/keluarga sebelum memberikan persetujuan berupa
informed consent yang didokumentasikan dalam rekam medis
5. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana terapi dan atau rencana asuhan
dengan ketentuan pedoman layanan klinis, serta ditindaklanjuti bila terjadi
ketidaksesuaian.
6. Kasus-kasus beresiko tinggi yang memungkinkan terjadi penularan pada petugas
maupun pasien yang lain, diperhatikan dan dilakukan penanganan sesuai panduan
kewaspadaan universal yang berlaku antara lain:
a. Cuci tangan higienis
b. Pemakaian Alat Pelindung Diri
c. Penggunaan alat dan bahan disposible atau steril
d. Pengelolaan limbah medis infeksius
7. Pemakaian Peralatan medis dengan memperhatikan agar alat siap pakai dan dalam
kondisi baik saat dibutuhkan,yaitu dengan melakukan pemisahan antara:
a. alat yang bersih dengan alat yang kotor,
b. alat yang memerlukan sterilisasi,
c. alat yang membutuhkan perawatan lebih lanjut(tidak siap pakai),
d. serta alat yang membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya
8. Pelaksanaan pengelolaan alat medis di tiap ruang layanan oleh petugas ruang
layanan yang bertanggung jawab.
9. Penanganan, penggunaan dan pemberian obat dan/cairan intravena berdasarkan
ketentuan penggunaan dan pemberian obat dan/cairan intravena pada pedoman
pelayanan klinis dari organisasi profesi yang berlaku dengan memperhatikan
tindakan aseptik dan wajib dicatat dalam rekam medis
4
10. Kinerja pelayanan klinis dimonitoring, dievaluasi menggunakan indikator klinis yang
jelas serta dilakukan tindak lanjut untuk perbaikan layanan klinis.
11. Hak dan kebutuhan pasien selama pelayanan harus diperhatikan dan dihargai.
12. Keluhan pasien/keluarga selama pelayanan wajib diidentifikasi, didokumentasi dan
ditindak lanjuti.
13. Pasien Balita dengan Gizi kurang dikonsultasikan ke ruang konsultasi gizi untuk
mendapatkan asuhan gizi.
14. Layanan yang diberikan pada pasien wajib ditulis lengkap dalam rekam medis
untuk menjamin kesinambungan layanan pada pasien dan menghindari terjadinya
pengulangan yang tidak perlu dalam pemeriksaan penunjang diagnostik, tindakan
atau pemberian obat.
15. Pasien berhak untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatan dan wajib
diinformasikan tentang :
a. Hak pasien untuk membuat keputusan,
b. Konsekuensi dari keputusan tersebut,
c. Tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut,
d. Tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan.
16. Tersedia Pelayanan anestesi lokal (injeksi dan topikal) dan tindakan bedah minor
sesuai kebutuhan di Puskesmas yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten melakukannya
17. Sebelum melakukan anestesi dan tindakan medis harus mendapatkan informed
consent
18. Pelaksanaan anestesi lokal baik berupa jenis obat, teknik pemberiannya serta
tindakan pembedahan yang dilakukan wajib ditulis dalam rekam medis pasien
19. Dilakukan monitoring dan pencatatan status fisiologis pasien di rekam medis,yaitu :
a. Selama pemberian anestesi lokal
b. Selama dan segera setelah tindakan pembedahan
20. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai panduan
penyuluhan yang memperhatikan kondisi sasaran / penerima informasi,
21. Pendidikan/penyuluhan yang diberikan dicatat dalam rekam medis dan dilakukan
penilaian efektifitas penyampaiannya
D. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN PASIEN
1. Pemulangan pasien yang di observasi di ruang tindakan dipandu oleh prosedur yang
baku
2. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan.
3. Rencana rujukan ke sarana pelayanan lain dilakukan berdasarkan kebutuhan pasien
untuk menjamin kelangsungan layanan dengan menginformasikan pada pasien/
keluarga mengenai :
a. Alasan dirujuk
b. Sarana rujukan
c. Kapan rujukan harus dilakukan
4. Rujukan pasien disertai dengan resume klinis memuat: identitas pasien, kondisi
klinis, prosedur/tindakan yang telah dilakukan, dan kebutuhan pasien akan pelayanan
lebih lanjut.
5. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan
5
6. Proses rujukan secara langsung ke fasilitas kesehatan lain, akan di dampingi dan
dilakukan monitoring kondisi pasien oleh petugas kesehatan yang kompeten.
7. Kriteria merujuk pasien meliputi :
a. Kasus yang ditangani diluar standar kompetensi dokter.
b. Kasus diluar diagnosis yang harus ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama
yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
c. Kasus yang ditangani tidak ada perubahan klinis yang diinginkan sesuai standar
profesi pelayanan medis
d. Kasus yang ditangani, mengalami perburukan kondisi sehingga memerlukan
penanganan lebih lanjut.
Ditetapkan di : Palu
Pada tanggal :
Kepala UPTD Puskesmas Singgani,
Ni Nyoman Budihartini
Nip.19660726 198802 2 003
6
LAMPIRAN 2
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
SINGGANI
NOMOR :
TENTANG: KEBIJAKAN LAYANAN KLINIS
UPTD PUSKESMAS SINGGANI
1 RUANG LOKET
Permenkes RI No. 001 Th. 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan.
Buku Acuan Pencegahan Kanker Payudara Dan Kanker Leher Rahim ,Kemenkes
RI,Direktorat Jenderal PP&Pl,Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, 2015
7
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2015
3 RUANG KB
Buku Pedoman Teknis Pengendalian Kanker Payudara & Kanker Leher Rahim Tahun
2015
Buku Acuan untuk Dokter dan Bidan See and Treat Tahun 2011
4 RUANG KIA
5 IMUNISASI
Buku Petunjuk Tekhnis Introduksi Inactivated Polio Vaccin (IPV) Kemenkes RI tahun
2016
Petunjuk teknis Introduksi Imunisasi Pentavalen (DPT, HB, HIB) Pada Bayi Lanjutan,
Kemenkes RI 2013
8
Depkes RI
9
1.Buku Manual Aplikasi Sistim Informasi HIV-AIDS dan IMS ,Versi 1.6.5,
Kemenkes.RI, 2013
9 RUANG TB
Standar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan ( Kemenkes RI tahun 2012)
Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita
Bagi Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan ( Kemenkes RI tahun
2012)
11 FARMASI
10
Kefarmasian di Puskesmas
12 LABORATORIUM
Permenkes RI No. 1792 tahun 2010 tentang Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik
11
Petunjuk Teknis Penggunaan Reagen Syphillis Focus
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER 04/MEN/1980 tentang
Syarat syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
Pedoman Peralatan Medik Bagi Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir, Bayi dan
Balita, Pengoperasian dan Pemeliharaan, Kemenkes RI tahun 2013.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP
186/MEN/1999 tentang Unit Penanggulanag Kebakaran di Tempat Kerja
14 KESEHATAN LINGKUNGAN
Pedoman pengelolaan limbah medis padat fasilitas pelayanan kesehatan tahun 2013
Ditetapkan di : Palu
Pada tanggal :
Kepala UPTD Puskesmas Singgani,
12
Ni Nyoman Budihartini
Nip.19660726 198802 2 003
13
LAMPIRAN 3
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS
SINGGANI
NOMOR :
TENTANG: KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS
UPTD PUSKESMAS SINGGANI
Ditetapkan di : Palu
Pada tanggal :
Kepala UPTD Puskesmas Singgani,
Ni Nyoman Budihartini
Nip.19660726 198802 2 003
14