NOMOR : 440/02/SK-R1/III/P.TL/2023
TENTANG
PELAYANAN KLINIS UPTD PUSKESMAS TAMIANG LAYANG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Candilama tentang
Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Tamiang Layang.
KEDUA : Kebijakan pelayanan klinis terlampir pada lampiran yang tidak
terpisahkan dari Surat Keputusan ini.
KETIGA : Kebijakan pelayanan klinis, pedoman/ panduan, kerangka
acuan dan prosedur yang telah ditetapkan harus dilaksanakan
oleh seluruh pegawai.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya,
maka akan diadakan perbaikan/ perubahan sebagaimana
mestinya.
KEPALA PUSKESMAS
TAMIANG LAYANG,
DANDANG SUSENO
A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang memenuhi
kriteria sebagai berikut:
● Pangkat/ Golongan : Pengatur / II c
● Pendidikan : DIII Rekam Medik
● Pelatihan-pelatihan : SIM Puskesmas; Rekam Medik
● Pengalaman Kerja: 1 tahun
● Ketrampilan: Komputer.
3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien
4. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara
identifikasi sebagai berikut: nama pasien, tanggal lahir pasien, dan
nomor rekam medis.
5. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi lain
yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi : tarif, jenis pelayanan,
ketersediaan tempat tidur, dan informasi tentang kerjasama dengan
fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan di
tempat pendaftaran.
6. Untuk mengidentifikasi, menilai kepuasan pelanggan harus berdasarkan
SOP yang berlaku.
7. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses
pelayanan yang dimulai dari pendaftaran.
8. Hak-hak pasien meliputi:
a. Memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi.
b. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar operasional prosedur.
c. Memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien.
d. Memilih dokter dan dokter gigi yang sesuai dengan keinginan pasien
dan peraturan Puskesmas bila memungkinkan.
e. Meminta konsultasi tentang penyakit yang diderita kepada dokter
atau dokter gigi.
f. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita.
g. Mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis, tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, resiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
h. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan atas penyakit yang diderita.
i. Didampingi keluarga pada saat kritis.
j. Memperoleh keamanan dan keselamatan diri selama menjalani
perawatan di Puskesmas.
k. Mendapatkan perlindungan atas rahasia kedokteran termasuk
kerahasiaan rekam medis.
l. Memberikan persetujuan atau menolak untuk menjadi bagian dalam
suatu penelitian.
m. Menyampaikan pengaduan atau keluhan atas pelayanan yang
diterima.
n. Mengajukan usul, saran atau perbaikan terhadap pelayanan
Puskesmas
9. Kewajiban pasien
a. Mematuhi peraturan yang berlaku.
b. Menggunakan fasilitas Puskesmas secara bertanggung jawab.
c. Menghormati hak - hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga
kesehatan serta petugas lain.
d. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat tentang
masalah kesehatannya.
e. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya.
f. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga
kesehatan dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan setelah
mendapatkan penjelasan sesuai peraturan perundang-undangan.
g. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk
menolak rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga
kesehatan dan atau tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh
tenaga kesehatan dalam rangka penyembuhan penyakit atau
masalah kesehatannya
h. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
10. Hak penyedia layanan/ petugas
a. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan standar profesinya.
b. Menolak permintaan pasien dan atau keluarganya untuk melakukan
tindakan
yang bertentangan dengan standar profesi maupun hukum dan perat
uran perundang-undangan yang berlaku.
11. Kewajiban penyedia layanan/ petugas
a. Melakukan pelayanan sesuai dengan standar profesi dan prosedur
tetap/ SOP pelayanan.
b. Memberikan informasi pelayanan kepada pengguna layanan, baik itu
waktu, persyaratan, hasil, biaya serta kompensasi pelayanan.
c. Memberikan teguran bagi pengunjung yang tidak mentaati ketentuan
pelayanan dan memberikan saran agar tidak terulang lagi.
d. Berusaha untuk memenuhi kebutuhan pengguna layanan
semaksimal mungkin, sehingga tercapai kepuasan pengguna
layanan.
e. Melakukan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap
pelayanan.
12. Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib
diidentifikasi dan ditindaklanjuti.
C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan
klinis.
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain.
3. Tersedia tim kesehatan antar profesi yang profesional untuk melakukan
kajian jika diperlukan penanganan secara tim.
4. Tersedia pelaksanaan pemeliharaan alat dan strerilisasi alat sesuai SOP
dan jadwal.
5. Tersedia pelaksanaan sarana (gedung) sesuai SOP dan jadwal,
6. Tersedia tahapan dan prosedur pelayanan klinis yang dipahami oleh
petugas sesuai SOP alur pelayanan.
7. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
8. Untuk koordinasi di ruang pendaftaran diperlukan SOP koordinasi dan
komunikasi antara pendaftaran dengan unit terkait dan diperlukan SOP
yang berlaku.
9. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam
rekam medis.
10. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam
medis.
11. Tindakan medis/ pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada
pasien sebelum mendapatkan persetujuan.
12. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent) wajib
didokumentasikan.
13. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan
ditindaklanjuti.
14. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut.
15. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan
sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat.
16. Setiap petugas kesehatan diwajibkan untuk memakai APD (alat
pelindung diri) pada saat melakukan tindakan.
17. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus berisiko tinggi.
18. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya
infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal).
19. Pemberian obat/ cairan intravena harus dilaksanakan dengan
prosedur pemberian obat/ cairan intravena yang baku dan mengikuti
prosedur aseptik.
20. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan
indikator yang jelas.
21. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian
layanan.
22. Keluhan pasien/ keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan
ditindaklanjuti.
23. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu.
24. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/
tindakan, sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin
kesinambungannya.
25. Pasien berhak untuk menolak pengobatan.
26. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
27. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan
dipandu oleh prosedur yang baku.
28. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan
informasi tentang
hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari keputusan, dan
tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut.
29. Pelayanan anestesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur
yang baku.
30. Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anestesi dan
pembedahan.
31. Pemberian makanan dan terapi nutrisi, penyiapan, penanganan,
penyimpanan dan distribusi makanan disesuaikan dengan kebutuhan
pasien dengan ketentuan yang berlaku.
32. Pendidikan/ penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai
dengan rencana layanan.
KEPALA PUSKESMAS
TAMIANG LAYANG,