Anda di halaman 1dari 7

--1--

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KOTAKULON
Jln Diponegoro 176 Telp (0332) 427087
e-mail pkmkotakulon18@yahoo.com
KECAMATAN BONDOWOSO
BONDOWOSO
Kode Pos 68213

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KOTAKULON


NOMOR : 440/ /430.9.3.7/2023

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KLINIS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPTD PUSKESMAS KOTAKULON

Menimbang : a. bahwa pelayanan klinis Puskesmas dilaksankaan sesuai


kebutuhan pasien;
b. bahwa pelayanan klinis memperhatikan mutu dan
keselamatan pasien;
c. bahwa untuk menjamin pelayanan klinis maka perlu di
susun kebijakan pelayanan klinis di UPTD Puskesmas
Kotakulon.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 75 Tahun


2014 tentang Puskesmas;
2. Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2015 Tentang
Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5607);
4. Keeputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1457/MENKES/2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten /Kota;
--2--

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KOTAKULON


TENTANG PELAYANAN KLINIS;
KESATU : Kebijakan pelayanan klinis di UPTD Puskesmas KOTAKULON
sebagaimana tercantum dalam Lampiran keputusan ini.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dan/atau perubahan
dalam keputusan ini, maka akan dilakukan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bondowoso
Pada tanggal : 02 Januari 2023

KEPALA PUSKESMAS KOTAKULON,

drg. AHMAD MANSUR


NIP. 19700610 200604 1 009
--3--

LAMPIRAN
KEPUTUSAN PUSKESMAS KOTAKULON
NOMOR 440/ /430.9.3.7/2023
TENTANG PELAYANAN KLINIS

A. PENDAFTARAN PASIEN UPTD PUSKESMAS KOTAKULON

1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas dan


dibuat dalam bentuk bagan alur pelayanan.
2. Bagan alur pendaftaran harus mudah di pahami dan terpasang di
sekitar ruang pendaftaran.
3. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten yang mampu
mengoperasikan komputer.
4. Informasi tentang jenis pelayanan klinis tersedia, dan informasi lain
yang dibutuhkan masyarakat meliputi: tarif, jenis pelayanan, dan
ketersediaan tempat tidur.
5. Proses pendaftaran wajib memperhatikan keselamatan pasien.
6. Petugas wajib memprioritaskan beberapa pasien dengan kondisi
khusus sesuai ketentuan.
7. Prioritas pasien dilakukan dengan memberikan nomor urut yang
sesuai dan di tentukan berdasarkan tingkat kegawatan atau kondisi
khusus sesuai kesepakatan Bersama.
8. Petugas pendaftaran dapat memberikan edukasi atau informasi
menggunakan media brosur ataupun banner yang tersedia di ruang
pendaftaran.
9. Hak dan kewajiban pasien harus di perhatikan pada keseluruhan
proses pelayanan di mulai dari pendaftaran hingga pemulangan.
10. Petugas pendaftaran wajib melaksanakan proses pendaftaran sesuai
SOP.
--4--

B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN DAN RENCANA LAYANAN

1. Kajian awal dilakukan secara peripurna dilakukan oleh tenaga yang


kompeten.
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian perawatan, kajian
kebidanan, dan kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai
dengan kebutuhan.
3. Proses kajian dilakukan mengacu kepada stanar profesi dan standar
asuhan.
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya
pengulangan yang tidak perlu.
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi
kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis.
6. Proses kajian dilakukan sesuai langkah-langkah SOAP
7. Pasien dengan kondisi gawat darurat harus dipriortaskan dalam
pelayanan
8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang kompeten.
9. Jika dilakukan pelayana secara tim, tim kesehatan antar profesi
harus tersedia.
10. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan
layanan harus dilakukan melalui proses pendelegasian wewenang.
11. Pendelegasian wewenang diberikan kepada tenaga kesehatan
professional yang memenuhi persyaratan.
12. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan
dengan peralatan dan tempat yang memadai.
13. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien
dan petugas.
14. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur
klinis yang dibakukan.
15. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal, rencana
layanan, dan pelaksanaan kayanan disusun secara kolaboratif dalam
tim layanan yang terpadu.
16. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien dan melibatkan pasien.
17. Pnyusunan rencana layanna mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, social, spiritual, dan memperhatikan tata nilai budaya
pasien.
--5--

18. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
memperhatikan efisien sumber daya.
19. Rencanan pelayanan harus ditulis dalam rekam medis
20. Rencana layana harus memuat pendidikan atau penyuluhan pasien.

C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan kayanan dipandu dengan pedoman dan pelayan klinis.
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi : pelayana medis,
keperawatan, kebidanan dan pelayanan profesikesehatan lain.
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam
rekam medis.
5. Jika dilakuka perubahan rencana layana harus dicatat dalan rekam
medis.
6. Tindakan mdis atau pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan
pada pasien sebelum mendapatkan persetujuan.
7. Pemberian informasidan persetujuan pasien (informed consent) wajib
di dokumentasikan.
8. Pelaksanaan layana klinsi harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindak
lanjut.
9. Evaluasiharus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut.
10. Kasus-kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan
sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat.
11. Kasus-kasus berisiko tinggi harus di tangani sesuai dengan prosedur
pelayanan kasus berisiko tinggi.
12. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya
infeksi harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal).
13. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan
prosedur pemberian obat/cairan yang baku dan mengikuti prosedur
aseptik.
14. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan
indicator yang jelas.
15. Hal dan kebutuhan pasien harus di perhatikan saat pemberian
pelayanan.
16. Keluhan pasien/keluarga wajibdiidentifikasi, didokumentasikan dan
ditindaklanjuti.
--6--

17. Pelaksanaan pelayanan dilaksanakan secara tepat dan terencana


untuk menghindari pengulngan yang tidak perlu.
18. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, perencanaan pelayanan, pemberian obat dan tindakan,
sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin
kesinambungannya.
19. Pasien berhak untuk menolak pengobatan.
20. Pasien berhak untuk menolka jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
21. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan
dipandu oleh prosedur yang baku.
22. Jika pasien menolak untuk pengobatan atau rujukan, wajib diberikan
informasi tentang hak pasien untuk membuat keputusan, akibat dari
keputusan, dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan
tersebut.
23. Pelayanan anastesi dan pembedahan harus dipandu dengan prosedur
baku.
24. Pelayanan anastesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh
petugas yang kompeten.
25. Sebelum melakukan anastesi dan pembedahan harus mendapatkan
informed consent.
26. Status wajib dimonitor stelah pemberian anastesi dan pembedahan.
27. Pendidikan/penyuluhan kesehtaan pada pasien dilaksanakan sesuai
dengan rencana layanan.
--7--

D. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANAGAN

1. Pemulangan pasien rawat inap dipandu oleh prosedur yang baku


2. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan
proses pemulangan/rujukan.
3. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter
yang menangani.
4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan
alternative pelayanan.
5. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis.
6. Resume klinis meliputi : nama pasien, kondisi pasien,
prosedur/tindakan yang telah dilakukan dan kebutuhan akan
ditindak lanjut.
7. Pasien diberi informasi tentan gak untu memilih temoat rujukan.
8. Pasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas
yang kompeten.
9. Proses rujukan harus memiliki kritaria tertentu.
10. Pada saat pemulangan, pasien/keluarga pasien harus diberi
ifnformasi tentang tindak lanjut layanan.

Ditetapkan di : Bondowoso
Pada tanggal : 02 Januari 2023

KEPALA PUSKESMAS KOTAKULON,

drg. AHMAD MANSUR


NIP. 19700610 200604 1 009

Anda mungkin juga menyukai