Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS SINGOTRUNAN
Jl.Sumbing No.41Telp. (0333) 426215
e-mail pkmsingotrunan@yahoo.com Kode Pos 68414
BANYUWANGI
TENTANG
PELAYANAN KLINIS
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Singotrunan
Pada tanggal 1 Februari 2017
KEPALA UPTD PUSKESMAS
SINGOTRUNAN
3
PELAYANAN KLINIS
A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas, yaitu :
a. Petugas menerima pasien yang datang untuk mendaftar di unit pendaftaran
dengan ramah. Pasien meletakkan Kartu Kunjungan (bagi pasien yang pernah
berobat sebelumnya) atau tanda pengenal lainnya KTP/SIM (bagi paisen yang
baru pertama kali berkunjung atau pasien yg tidak membawa Kartu Kunjungan
di tempat yang sudah disediakan. Pasien wajib mengisi buku register
pendaftaran. Buku register pendaftaran bisa diisi sebelum jam pelayanan;
b. Petugas mengentry ke Simpus untuk mendapatkan nomor urut dan dibuatkan
Kartu Kunjungan (saat jam pelayanan sudah dibuka);
c. Petugas mempersilahkan pasien untuk menunggu panggilan di ruang tunggu;
d. Petugas memanggil pasien dengan ramah sesuai dengan antrian Kartu
Kunjungan/ tanda pengenal lainnya dan disesuaikan dengan urutan buku
register pendaftaran pasien;
e. Petugas mendaftar pasien dan menanyakan maksud dan tujuan datang ke
puskesmas;
1) Pasien baru
- Untuk pasien baru dicatat nama Kepala Keluarga, Nama Pasien, Alamat,
Umur pada Rekam Medis pasien.
2) Pasien lama
- Petugas mencari dan mengambil Rekam Medis sesuai nomor index
Kartu Kunjungan untuk pasien.
- Jika pasien lupa membawa atau Kartu Kunjungan hilang, petugas harus
menanyakan nama KK dan alamat pasien.
- Petugas mencari nomor rekam medis pasien di ereporting Simpus
sesuai nama Kepala Keluarga dan alamat.
3) Pasien JKN
- Petugas meminta pasien menunjukan kartu JKN
- Petugas mencatat nomor kartu JKN
- Petugas meminta tanda tangan peserta JKN yang dilayani
4) Petugas menarik retribusi sesuai perda bagi pasien luar Kabupaten
Banyuwangi dan pasien yang tidak memiliki kartu JKN atau Peserta JKN di
5
luar faskes Puskesmas Singotrunan (bila periksa sudah lebih dari 3x) yang
tidak memiliki asuransi kesehatan.
b. Jam Pelayanan
Waktu Pelayanan Loket
Senin s/d Kamis : pukul 08.00 - 12.00
Jumat : pukul 08.00 - 10.00
Sabtu : pukul 08.00 - 11.00
Waktu Pelayanan Poli
Senin s/d Kamis : pukul 08.00 - 13.00
Jumat : pukul 08.00 - 10.30
Sabtu : pukul 08.00 - 12.00
Keterangan : Jam Masuk Kerja
Senin s/d Kamis : pukul 07.00 – 14.00 wib
(Jam 07.00 s/d 08.00 petugas mempersiapkan
kebutuhan pelayanan. Jam 13.00 s/d 14.00 petugas
mengentri ereporting di Simpus)
Jumat : pukul 07.00 – 11.00 wib
(Jam 07.00 s/d 08.00 petugas mempersiapkan
kenutuhan pelayanan. Jam 13.00 s/d 14.00 petugas
mengentri ereporting di Simpus)
Sabtu : pukul 07.00 – 12.30 wib
(Jam 07.00 s/d 08.00 petugas mempersiapkan
kenutuhan pelayanan. Jam 13.00 s/d 14.00 petugas
mengentri ereporting di Simpus)
c. Tarif
Biaya pelayanan konsultasi dan pasien sakit peserta JPKMB gratis kecuali
tindakan :
- Jahit luka diatas 10 cm Rp. 150.000
- Cirkumsisi Rp. 150.000
- Scaling (Pembersihan karang gigi) Rp. 20.000
- Tarif pelayanan KB suntik 1 bulanan Rp. 13.000
- Tarif pelayanan KB suntik 3 bulanan Rp. 10.000 (untuk umum)
kecuali peserta JKN gratis
- Tarif pelayanan Papsmear Rp. 75.000*
Kecuali ada edaran dari BPJS/momen2 tertentu gratis
- Pasang implant Rp. 60.000*
- Lepas implant Rp. 25.000*
- Pasang IUD Rp. 60.000
- Lepas IUD Rp. 20.000
- Tarif pemeriksaan Calon Pengantin Rp. 7.500
- Tarif Pertolongan persalinan normal Rp. 500.000
- Tindik Rp. 10.000
Tarif pemeriksaan laboratorium
bagi masyarakat yang tidak
mempunyai kartu JKN adalah
8
6. Petugas menyampaikan hak dan kewajiban pasien secara langsung maupun tidak
langsung, harus diperhatikan pada keseluruhan proses pelayanan yang dimulai dari
pendaftaran.
Setiap sasaran program dan pasien Puskesmas Singotrunan mempunyai hak dan
kewajiban sebagai berikut :
Hak Pasien:
1) Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan pelayanan yang
berlaku di Puskesmas Singotrunan.
2) Mendapatkan informasi atas:
a) Penyakit yang diderita.
b) Tindakan medis yang akan dilakukan dan kemungkinan penyulit sebagai
akibat tindakan tersebut, cara mengatasinya dan alternatif lainnya.
c) Upaya pencegahan agar penyakit tidak kambuh lagi atau pencegahan agar
anggota keluarga/orang lain tidak menderita penyakit yang sama.
3) Meminta konsultasi medis.
4) Menyampaikan pengaduan, saran, kritik dan keluhan berkaitan dengan
pelayanan.
5) Memperoleh layanan yang bermutu, aman, nyaman, adil, jujur dan manusiawi.
6) Hasil pemeriksaan yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan, tujuan
tindakan, alternatif tindakan, resiko, biaya dan komplikasi yang mungkin terjadi
dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
7) Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya kecuali
untuk kasus KLB dan kasus yang dapat membahayakan masyarakat.
8) Keluarga dapat mendampingi saat menerima pelayanan kesehatan.
9) Pasien dapat memilih petugas bila memungkinkan.
Kewajiban Pasien :
10
1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang kompeten
melakukan pengkajian.
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan kajian
lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan.
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya pengulangan yang
tidak perlu.
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi kesehatan lain
wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis.
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah prosedur pengkajian awal
klinis :
7. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam pelayanan
sesuai dengan langkah-langkah prosedur Triase :
a. Petugas pelayanan umum menerima pasien yang datang dari loket pendaftaran
dengan ramah.
b. Petugas pelayanan umum melakukan TRIASE sesuai kriteria pelayanan,
melakukan anamnese dan pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk
menentukan derajat kegawatannya oleh paramedis yang terlatih/ dokter :
1) Prioritas Nol (Hitam)
Pasien meninggal atau cedera Parah yang jelas tidak mungkin untuk
diselamatkan. pengelompokan label Triase
2) Prioritas Pertama (Merah)
Penderita Cedera berat dan memerlukan penilaian cepat dan tindakan
medik atau transport segera untuk menyelamatkan hidupnya. Misalnya
penderita gagal nafas, henti jantung, Luka bakar berat, pendarahan parah
dan cedera kepala berat.
3) Prioritas kedua (kuning)
13
17. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan pasien.
18. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis,
sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien.
19. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
memperhatikan efisiensi sumber daya.
20. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi.
21. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus diinformasikan
kepada pasien.
22. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis.
23. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
C. PELAKSANAAN LAYANAN
11. Penanganan pasien gawat darurat dilakukan secara bertahap dimulai dengan
melakukan triase, membuat diagnosis klinik, memberikan terapi pendahuluan demi
menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecatatan pada pasien.
12. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan prosedur pelayanan
kasus berisiko tinggi. Kasus beresiko tinggi yangd apat dilakukan di Puskesmas
Singotrunan, yaitu :
a. TBC Paru
b. Campak
c. Diare
d. Varicela
e. HIV/ AIDS
f. Konjungtivitis
g. Influenza
h. Herpes
i. Scabies
j. Penyakit Infeksi Menular Sexual
13. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi harus
ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan (kewaspadaan universal)
sebagai berikut :
14. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur pemberian
obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik. Obat/ cairan
intravena yang dapat diberikan di Puskesmas Singotrunan antara lain pemberian
cairan infus (RL/ D5/ NS), oxytocin, antrain, diazepam, dexametason, adona, diphen,
diphenhydramine, kalnex dan vit. K
15. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator yang jelas.
16. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.
17. Keluhan pasien/keluarga wajib diidentifikasi, didokumentasikan dan ditindak lanjuti.
18. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu.
19. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat/tindakan, sampai
dengan pasien pulang atau dirujuk harus dijamin kesinambungannya.
20. Pasien berhak untuk menolak pengobatan.
21. Pasien berhak untuk menolak jika dirujuk ke sarana kesehatan lain.
22. Penolakan untuk melanjutkan pengobatan maupun untuk rujukan dipandu oleh
prosedur yang baku :
a. Dokter memeriksa pasien,
b. Dokter merumuskan diagnose pasien,
16