No. Salinan:
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS CIPAKU
NOMOR: 440/SK-017/ PKM.CPK/ II/2023
TENTANG
PELAYANAN KLINIS DI UPTD PUSKESMAS CIPAKU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA UPTD PUSKESMAS CIPAKU,
Menimbang : a. bahwa dalam memberikan pelayanan klinis pada
pasien, setiap unit pelayanaan yang ada harus
memiliki jenis kegiatan yang dapat dilakukan demi
tercapainya kebutuhan pasien di UPTD Puskesmas
Cipaku;
MEMUTUSKAN :
WIDA WIDIAWATI
LAMPIRAN 1 SURAT KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS CIPAKU
NOMOR : 440/SK-017/ PKM.CPK/ II/2023
I. PENDAFTARAN
II. PELAYANAN
B. PELAYANAN MEDIS
Pelayanan medis adalah proses yang harus dilaksanakan sesuai standar
profesi dan dilakukan oleh tenaga yang kompeten. Praktisi klinis diharuskan
untuk tidak melakukan pengulangan yang tidak perlu baik dalam
pemeriksaan penunjang maupun pemberian terapi. Tujuannya sebagai
acuan penerapan langkah-langkah untuk pelayanan klinis dan dalam rangka
perbaikan mutu dan kinerja di Puskesmas Cipaku.
C. ASUHAN KEPERAWATAN
Asuhan keperawatan adalah serangkaian proses yang terorganisir/
terstruktur untuk mengindentifikasi keluhan, kebutuhan, permasalahan
pasien serta menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Petugas mengisi
asuhan keperawatan pada rekam medis berdasarkan SOAP.Tujuannya untuk
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien secara komprehensif.
D. PENDIDIKAN/PENYULUHAN PASIEN
Pendidikan/ Penyuluhan Pasien adalah kegiatan untuk menyampaikan
informasi atau pengetahuan secara luas kepada pasien. Tujuannya adalah
untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan cara pandang pasien
tentang kesehatan.
H. RUJUKAN EMERGENCY
Rujukan Emergency adalah suatu proses pengiriman pasien gawat
darurat ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi karena pasien
tidak mampu ditangani saat ini dengan menstabilkan pasien terlebih dahulu.
Tujuannya adalah sebagai acuan penatalaksanaan pengantar rujukan
sampai rumah sakit dengan cepat dan aman.
- Tindakan Pembedahan
Tindakan pembedahan adalah tindakan pengobatan yang dilakukan
dengan cara menyayat untuk membuka atau menampilkan bagian tubuh
yang sakit. Bedah minor adalah pembedahan yang dilakukan secara
sederhana, tidak memiliki resiko terhadap nyawa pasien dan tidak
memerlukan bantuan asisten untuk melakukannya, contohnya membuka
insisi, pembersihan luka, ekstirpasi, eksisi. Tindakan pembedahan yang
dilakukan di Puskesmas Cipaku adalah tindakan bedah minor. Tujuannya
adalah sebagai acuan petugas dalam melakukan tindakan pembedahan.
J. PELAYANAN GIZI
Pelayanan gizi adalah serangkaian kegiatan yang
terorganisir/terstruktur yang memungkinkan untuk identifikasi kebutuhan
gizi dan penyediaan asuhan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tujuan
nya sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelayanan gizi yang
terstandar. Pelayanan gizi di puskesmas meliputi pelayanan konseling gizi,
penyediaan makanan pada rawat PONED dan edukasi tentang pembelian
makanan pasien rawat PONED
K. PEMULANGAN PASIEN
Pemulangan pasien merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
pemulangan pasien yang telah mendapatkan perawatan dan pengobatan dari
layanan kesehatan. Tujuannya adalah sebagai acuan penerapan langkah-
langkah pemulangan pasien dan tindak lanjut yang harus dilakukan setelah
pemulangan pasien dan telah masuk pada kriteria pemulangan pasien gawat
darurat dan pemulangan ibu bersalin dan bayi. Penanggung jawab
pemulangan pasien adalah tenaga medis (dokter) yang memberikan dan
perawatan kepada pasien yang bersangkutan.
L. PELAYANAN RUJUKAN
1. Luka Bakar
2. Vulnus Punctum, Lacerasi, Ekskoriasi
3. Diare dengan dehidrasi berat
4. Syok Hipovolemi
5. Hiperemesis gravidarum
6. Kejang Demam
7. Pre eklamsi berat
8. Perdarahan Post Partum (Atonia, Retensio Plasenta)
9. Asfiksia Neonatus
10. Ketuban Pecah Dini
Bogor, …………………………………..
Petugas Pasien / Wali Pasien
…………………………………………………… ……………………………………………………
….. …..
Tanda Tangan dan Nama Terang Tanda Tangan dan Nama Terang
LAMPIRAN 4 SURAT KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS CIPAKU
NOMOR : 440/SK-017/ PKM.CPK/
II/2023
TENTANG : PELAYANAN ANESTESI
DI PUSKESMAS CIPAKU
TANGGAL : 10 FEBRUARI 2023
PELAYANAN ANASTESI
DI UPTD PUSKESMAS CIPAKU
JENIS ANESTESI
1. Anestesi Lokal
a. Sedasi per oral untuk pasien anak diberikan dengan riwayat kejang
demam, preparat yang digunakan adalah Phenobarbital
b. Sedasi per oral untuk pasien dewasa dengan riwayat kejang, preparat yang
digunakan adalah Phenobarbital
A KELOMPOK UMUM
3. Uji provokasi
d. Lesi meluas
3. Uji provokasi
d. Lesi meluas
2. Hematemesis melena
5. Anemia
24. Gastroenteritis a.
Tanda dehidrasi berat
(termasuk disentri, b.
Terjadi penurunan kesadaran
kolera dan giardiasis) c.
Nyeri perut yang signifikan
d.
Pasien tidak dapat minum oralit
e.
Tidak ada infus set serta cairan infus di
fasilitas pelayanan
25. Disentri Basiler dan Pada pasien dengan kasus berat perlu dirawat
Disentri Amuba intensif dan konsultasi ke pelayanan sekunder
(spesialis penyakit dalam)
32. Askariasis -
D MATA
48. Presbipia -
E TELINGA
F HIDUNG
G KARDIOVASKULAR
55. Angina Pektoris Dilakukan rujukan ke layanan sekunder
(spesialis jantung/spesialis penyakit dalam)
untuk tatalaksana lebih lanjut
58. Gagal Jantung Akut Pasien dengan gagal jantung harus dirujuk ke
dan Kronik fasilitas pelayanan kesehatan sekunder yang
memiliki dokter spesialis jantung atau Sp.
Penyakit Dalam untuk perawatan maupun
pemeriksaan lanjutan seperti ekokardiografi.
Pada kondisi akut, dimana kondisi klinis
mengalami perburukan dalam waktu cepat
harus segera dirujuk Layanan Sekunder (Sp.
Jantung/Sp. Penyakit Dalam) untuk
dilakukan penanganan lebih lanjut.
H MUSKULOSKELETAL
a. Mengatasi serangan
b. Mencegah komplikasi
c. Mengetahui etiologi
d. Pengaturan obat
96. Miliaria -
117. Luka Bakar Derajat I Rujukan dilakukan pada luka bakar sedang
dan II dan berat
a. DM dengan komplikasi
d. DM dengan kehamilan
e. DM type 1
N SALURAN KEMIH
O KESEHATAN WANITA
a. hyperemesis
b. perdarahan per vaginam atau
spotting
c. trauma
129. Pre-eklampsia Rujuk bila ada satu atau lebih gejala dan
tanda-tanda pre-eklampsia berat ke fasilitas
pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki
dokter spesialis obstetri dan ginekologi setelah
dilakukan tata laksana pada pre-eklampsia
berat.
130. Anemia Defisiensi a. Anemia yang tidak membaik dengan
Besi pada Kehamilan pemberian suplementasi besi selama 3
bulan
b. Anemia yang disertasi perdarahan kronis,
agar dicari sumber perdarahan dan
ditangani.
131. Ketuban Pecah Dini Tangani dan konsultasi kan pada doker
(KPD) penanggung jawab
b. Sepsis
P PENYAKIT KELAMIN
A. RAWAT JALAN
1. Pasien dalam kondisi stabil
2. Tidak didapatkan tanda-tanda kegawatdaruratan
3. Prognosis baik
4. Mampu minum obat
5. Disarankan kontrol balik ketika obat habis
B. GAWAT DARURAT
1. Pasien dalam kondisi stabil, kesadaran baik (GCS 15)
2. Tidak dalam keadaan kegawatdaruratan yang mengancam jiwa
3. Prognosis pasien baik
4. Mampu meminum obat dan mematuhi petunjuk dokter
5. Apabila terjadi penurunan kondisi, segera Kembali memeriksakan diri
6. Mampu kontrol apabila obat habis
C. PONED
1. Ibu dalam kondisi yang stabil, misal : kontraksi uterus bagus, keras,
perdarahan tidak massive
2. Tanda tanda vital ibu dan bayi dalam batas normal
3. Pasien tidak mengalami demam selama 24 jam tanpa pemberian antipiretik
4. Bayi sudah bisa BAB dan BAK
5. Bayi dapat menyusu dengan baik
6. Tidak ada tanda- tanda komplikasi pada ibu dan bayi
7. Ibu dan keluarga mampu melakukan perawatan secara mandiri dirumah
8. Mampu kontrol apabila obat habis
9. Setiap bayi yang lahir di Puskesmas Cipaku dianjurkan kontrol Kembali 48-
72 jam setelah lahir untuk melakukan Skrining Hipotiroid di Puskesmas
Alasan dirujuk: ……
wajib di isi
1. Gejala demam : tidak ada
2. Sesak nafas : tidak ada
3. Nyeri tenggorokan : tidak ada
4. Batuk : tidak ada
5. Pilek : tidak ada
6. Riwayat keluar negeri : tidak
7. Kontak dengan orang Covid-19 positif : tidak ada
8. Kontak dengan orang yang baru pulang dari negara terjangkit Covid-19 atau di
wilayah zona merah: tidak
9. Pekerjaan ibu:……
10. Pekerjaan suami : …
11. Keluhan suami : ……
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS CIPAKU
NOMOR : 440/SK-017/ PKM.CPK/ II/2023
TENTANG : FORM INFORMED CONSENT
TANGGAL : 10 FEBRUARI 2023