DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PABUARAN INDAH
Perum Bukit Pabuaran Indah Blok H Kelurahan Pab Mekar Kecamatan Cibinong Kabupaten
Bogor Kode Pos: 16911 Telp: (021) 8757554
Email: puskesmaspabuaranindah@gmail.com
TENTANG
PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN
PERSEORANGAN, LABORATORIUM DAN
KEFARMASIAN
12
Gigi;
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di : Cibinong
Pada tanggal : 1 Juli 2022
Kepala Puskesmas Pabuaran Indah,
13
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS PABUARAN INDAH
NOMOR : 440/SK-086/Pkm.Pab/VII/2022
TANGGAL : 01 JULI 2022
TENTANG. : UPAYA PENYELENGGRAAN KESEHATAN
PERSEORANGAN, LABORATORIUM, DAN
KEFARMASIAN PUSKESMAS PABUARAN
INDAH
1. PENDAFTARAN
A. IDENTIFIKASI PASIEN
Identifikasi pasien adalah pengumpulan data dan
pencatatan segala keterangan tentang bukti-bukti pasien
sehingga kita dapat menetapkan dan mempersamakan
keterangan tersebut dengan pasien, dengan identifikasi kita
dapat mengetahui identitas pasien dan dengan identitas
tersebut kita dapat membedakan dari pasien yang lainnya.
Identifikasi pasien terdiri dari kesesuaian nama dengan
minimal dua suku kata, tanggal lahir, dan alamat pasien
14
pembeda dengan pasien umum lainnya. Jika hambatan fisik
maka petugas pendaftaran akan mendahulukan dan mengantar
pasien langsung ke ruang pemeriksaan yang dituju dan
mempersilahkan kepada kerabat yang mengantar untuk
melakukan pendaftaran, jika pasien datang sendiri tanpa ada
yang mengantar maka pada ruang pemeriksaan akan
melakukan pendataan langsung diruang periksa dan setelah itu
menyerahkan keruang pendaftaran. Jika hambatan psikis atau
jiwa maka petugas pendaftaran meminta pasien untuk
melakukan pendaftaran dan mengantarkan pasien keruang
pemeriksaan yang dituju. Jika Hambatan Pasien hilang
kesadaran, maka petugas membawa pasien ke ruang tindakan.
Selanjutnya pendaftaran di bantu oleh keluarga atau yang
membawa pasien.
B. PENDAFTARAN PASIEN
Pendaftaran pasien adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mendaftar pasien dan memudahkan pasien mendapatkan
informasi rekam medis bagi seluruh fasilitas pelayanan yang
tersedia di Puskesmas.
C. INFORMED CONSENT
Informed Consent adalah persetujuan tindakan medis
yang diberikan kepada pasien atau keluarga terdekatnya
setelah mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai
tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut.
15
Tujuannya untuk memberikan perlindungan kepada
pasien terhadap tindakan dokter yang sebenarnya tidak
diperlukan dan secara medis tidak ada dasar pembenarannya
yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasiennya. Memberi
perlindungan hukum kepada dokter atau petugas kesehatan
terhadap suatu kegagalan dan bersifat negatif, karena prosedur
medis bukan tanpa risiko, dan pada setiap tindakan medis
terdapat suatu risiko. Memberi kesempatan kepada Pasien
untuk menerima atau menolak tindakan yang diberikan
Daftar Tindakan Yang Memerlukan Informed Concent
4. Penambalan MTBS
permanen gigi
5. Pencabutan KB
dengan anestesi
Blok
F. PENDIDIKAN/PENYULUHAN PASIEN
Penyampaian informasi kesehatan kepada sasaran
pengunjung Puskesmas (5-20 orang) oleh petugas di tempat
khusus/ruang tunggu, dengan waktu 10-15 menit dengan
materi sesuai issu aktual dengan dukungan media penyuluhan.
b. ASUHAN KEPERAWATAN
17
Suatu rangkaian kegiatan praktik keperawatan yang
langsung diberikan kepada pasien pada berbagai tatanan
pelayanan kesehatan dengan menggunakan metodologi proses
keperawatan, (Pengkajian, analisa data, diagnosis keperawatan,
melaksanakan tindakan keperawatan, melaksanakan tindakan
dan evaluasi keperawatan) dalam lingkup dan wewenang serta
tanggung jawab keperawatan dan tercatat dalam rekam medis
sesuai dengan langkah-langkah SOAP.
c. TRIASE
18
Triase di ruang Tindakan adalah tindakan untuk memilah
korban atau pasien sesuai dengan tingkat kegawatannya dalam
menentukan prioritas tindakan. Keadaan darurat adalah
keadaan yang terjadinya mendadak, sewaktu-waktu / kapan
saja, terjadi dimana saja, dan dapat menyangkut siapa saja
sebagai akibat dari suatu kecelakaan, suatu proses medik atau
perjalanan suatu penyakit.
a. Syncope
b. Pasien luka bakar grade II
c. Corpus Alienum di Telinga
d. Pasien cedera kepala ringan
e. Vulnus Laceratum
f. Kejang Demam
g. Syok Anafilaksis
h. Status Asmatikus
a. Perdarahan
b. PEB
4. ANESTESI LOKAL
a. JENIS-JENIS ANESTESI
Anestesi Lokal yang dapat dilakukan di Puskesmas Pabuaran
Indah :
19
pehacaine, klor etil.
b. MONITORING ANESTESI
Monitoring anestesi adalah monitoring status fisiologis
pasien selama pemberian anestesi lokal adalah suatu proses
pengawasan kondisi umum pasien selama pemberian anestesi
lokal.
pasien :
1) Jenis Pemulangan
Conditional discharge
2) Kriteria Pemulangan
● Secara klinik tampak perbaikan
● Tidak dijumpai adanya keluhan tambahan termasuk
distress pernafasan
● Hasil laboratorium dalam batas normal
11
0
● Pasien selesai pengobatandan tidak perlu dirujuk ke
fasilitas kesehatan yang lain
6. PELAYANAN RUJUKAN
Rujukan merupakan sistem pelayanan kesehatan yang
dilaksanakan berjenjang sesuai dengan kebutuhan medis. Pada
pelayanan kesehatan tingkat pertama (fasilitas primer) dapat
dilakukan di puskesmas, klinik, atau dokter, jika memerlukan
pelayanan lanjutan maka dapat dirujuk ke pelayanan kesehatan
tingkat kedua (fasilitas sekunder)
a. RUJUKAN UMUM
Rujukan Pasien umum adalah suatu proses pengiriman
pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
b. RUJUKAN BPJS
Rujukan pasien BPJS adalah suatu proses pengiriman
pasien BPJS ke fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi (FASKES tingkat II atau FASKES tingkat III) untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut. Input data pasien
BPJS melalui aplikasi p-care dan sisrute kemenkes.
11
1
yang dilaksanakan di Faskes Tingkat Pertama (Puskesmas /
dokter) atas rujukan dari dokter spesialis/sub spesialis
11
2
lengkap.
i. Pemberian satu (1) nomor rekam medis untuk selamanya bagi
setiap pasien baru.
11
3
ekspedisi.
w. Peminjaman Dokumen Rekam Medis hanya diperuntukan
sebagai:
1) Penelitian tentang suatu Kesehatan pasien (oleh dokter)
Puskesmas Pabuaran Indah
2) Hukum (membawa bukti dari pengadilan dan mendapat
izin tertulis dari Kepala Puskesmas Pabuaran Indah).
3) Pendidikan (mendapat izin tertulis dari Kepala
11
4
PELAYANAN LABORATORIUM
HEMATOLOGI
KIMIA KLINIK
11
5
MIKROBIOLOGI
IMUNOSEROLOGI
URINALISA
11
6
12. Reagensia harus disimpan dengan pelabelan yang jelas dan
pada tempat dan suhu sesuai dengan ketentuan yang berlaku
13. Ketersediaan reagen wajib dievaluasi paling lambat setiap bulan
sekali
14. Hasil pemeriksaan laboratorium dilaporkan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan
11
7
WAKTU SELESAI HASIL
PEMERIKSAAN (WSHP)
LABORATORIUM UPTD
2. LED 60 Menit
4. Widal 60 Menit
11
8
15. Laporan hasil pemeriksaan laboratorium harus dilengkapi dengan nilai
normal
11
9
16. Hasil pemeriksaan laboratorium kritis harus disampaikan segera
kepada tenaga kesehatan yang meminta, dengan acuan nilai ambang
kritis sebagai berikut:
LIMIT LIMIT
N PARAMETER SATUAN
O RENDAH TINGGI
22
0
peningkatan mutu puskesmas dan keselamatan pasien
9. PELAYANAN FARMASI
4. Anggota : dr.
Paramita
22
2
dr.
Emillia
22
3
8. Peresepan, Pemesanan, dan Pengelolaan Obat
1) Peresepan adalah Permintaan tertulis dari dokter atau petugas
kesehatan yang diberi kewenangan menulis resep kepada unit
pelayanan farmasi tentang terapi obat yang diterima pasien.
2) Resep merupakan sarana komunikasi profesional antara
dokter, penyedia obat dan pasien (pengguna obat). Isi resep
merupakan refleksi dari proses pengobatan. Untuk itu, agar
obat berhasil, resep harus rasional.
1. Tepat diagnosis;
2. Tepat Obat
3. Tepat indikasi ;
4. Tepat aturan pakai;
5. Tepat dosis;
6. Tepat cara pemberian obat;
7. Tepat pasien.
8. Waspada Efek samping
22
4
Perencanaan obat yaitu kegiatan perencanaan kebutuhan obat di
puskesmas dilakukan setiap 1 tahun sekali dengan melihat pola
konsumsi tahun sebelumnya dan rencana permintaan obat program.
22
5
9. Menjaga Tidak Terjadinya Obat Pemberian Obat Kadaluarsa,
Pelaksanaan FIFO Dan FEFO, Kartu Stok dan Kendali
Obat Kadaluarsa adalah kondisi obat yang konsentrasinya
sudah berkurang antara 25-30% dari konsentrasi awalnya
sehingga kerja obat sudah tidak optimal. Sistem First Expired
First Out (FEFO) untuk masing-masing obat, artinya obat yang
lebih awal kadaluwarsa harus dikeluarkan lebih dahulu dari
obat yang kadaluwarsa kemudian, dan First In First Out (FIFO)
untuk masing- masing obat, artinya obat yang datang pertama
kali harus dikeluarkan lebih dahulu dari obat yang datang
kemudian.
6 Syringe 3 ml 2 Botol
7 Syringe 5 ml 2 Botol