DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BOJONG
Jalan Raya Sawit Bojong Km 31 Bojong – Purwakarta Kode Pos 41164
Email :pkm.bojong@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS BOJONG
KABUPATEN PURWAKARTA
NOMOR : 400.7.1 / / PKMB/II/2023017
TENTANG
PELAYANAN RUJUKAN YANG DISELENGGARAKAN
DI UPTD PUSKESMAS BOJONG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : PURWAKARTA
pada tanggal : 05 Januari 202317
KEPALA UPTD PUSKESMAS BOJONG,
H. MANSUR, SKM
NIP. 19680101 198803 1 006
Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS BOJONG
Nomor : 400.7.1 / / PKMB/ I/ 2023
Tanggal : Januari 2023
Tentang : PELAYANAN RUJUKAN YANG DISELENGGARAKAN
DI UPTD PUSKESMAS BOJONG
A. Prosedur Klinis
1. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang medik
untuk menentukan diagnosis utama dan diagnosis banding.
2. Memberikan tindakan stabilisasi sesuai kasus berdasarkan Standar Prosedur
Operasional (SPO).
3. Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan dan memastikan bahwa unit
pelayanan tujuan dapat menerima pasien
4. Untuk pasien gawat darurat harus didampingi tenaga kesehatan yang
kompeten dibidangnya dan mengetahui kondisi pasien.
5. Pasien (pada point 4) diantar dengan kendaraan ambulans dan diserah
terimakan oleh petugas, agar petugas dan kendaraan pengantar tetap
menunggu sampai pasien di IGD mendapat kepastian pelayanan, apakah akan
dirujuk atau ditangani di fasilitas pelayanan kesehatan setempat.
6. Rujukan kasus yang memerlukan standart kompetensi tertentu (spesialis)
Pemberi
7. Pelayanan Kesehatan tingkat I (Puskesmas) dapat merujuk langsung ke rumah
sakit rujukan yang memiliki kompetensi tersebut
B. Prosedur Adminstratif
1. Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan medis.
2. Membuat rekam medis pasien.
3. Menjelaskan/memberikan Informed Consernt (persetujuan/penolakan
rujukan)
4. Membuat surat rujukan pasien rangkap 3, lembar pertama dikirim ke tempat
rujukan bersama pasien yang bersangkutan. Lembar kedua untuk surat
rujukan balik ke puskesmas, dan yang ke 3 untuk arsip pasien.
5. Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien.
6. Menyiapkan sarana transportasi
7. Menghubungi rumah sakit yang akan dituju dengan menggunakan sarana
komunikasi dan menjelaskan kondisi pasien.
8. Pengiriman dan penyerahan pasien disertai surat rujukan ke tempat rujukan
yang dituju.
PROSEDUR OPERASIONAL MENERIMA RUJUKAN BALIK PASIEN
A. Prosedur Klinis:
1. Memperhatikan anjuran tindakan yang disampaikan oleh Rumah Sakit
yang terakhir merawat pasien tersebut.
2. Melakukan tindak lanjut atau perawatan kesehatan masyarakat dan
memantau kondisi klinis pasien sampai sembuh.
B. Prosedur Administratif:
1. Meneliti isi surat balasan rujukan dan mencatat informasi tersebut di
buku register pasien rujukan, kemudian menyimpannya pada rekam
medis pasien yang bersangkutan dan memberi tanda tanggal / jam telah
ditindaklanjuti.
A. Surat Rujukan
Tersedia informasi tentang kerjasama dengan fasilitas rujukan lain.
Informasi kegiatan rujukan pasien dibuat oleh petugas kesehatan pengirim dan
dicatat dalam surat rujukan pasien yang dikirimkan ke dokter tujuan rujukan,
yang berisikan antara lain: no rujukan, nama puskesmas/dokter keluarga,
nama kabupaten/kota, nama pasien yang dirujuk, status jaminan
kesehatanyang dimiliki pasien baik pemerintah maupun swasta, diagnosa,
tindakan dan obat yang telah diberikan, termasuk pemeriksaan penunjang
diagnostik,kemajuan pengobatan, nama dan tandatangan dokter/bidan yang
memberikan pelayanan serta keterangan tambahan yang dianggap perlu dan
penting.
B. Balasan Rujukan
Informasi balasan rujukan dibuat oleh dokter yang telah merawat pasien
rujukan tulisan balasan rujukan harus jelas dan dapat dibaca oleh petugas kesehatan
di Puskesmas. Surat balasan rujukan yang dikirimkan kepada pengirim pasien
rujukan, memuat : nomor surat, tanggal, status jaminan kesehatan yang dimiliki,
tujuan rujukan penerima, nama dan identitas pasien, hasil diagnosa setelah dirawat,
kondisi pasien saat keluar dari perawatan dan tindak lanjut yang diperlukan. (format
surat balasan rujukan terlampir).
RUJUKAN SPESIMEN
Informasi rujukan spesimen dibuat oleh pihak pengirim dengan mengisi surat
rujukan spesimen, yang berisikan antara lain : nomor surat, tanggal, status jaminan
kesehatan yang dimiliki, tujuan rujukan penerima, jenis/bahan/asal spesimen, nomor
spesimen yang dikirim, tanggal pengambilan spesimen, jenis pemeriksaan yang
diminta, nama dan identitas pasien, serta diagnosis klinis. (Lihat format R/2, Surat
Rujukan Spesimen). Informasi balasan hasil pemeriksaan bahan / spesimen yang
dirujuk dibuat oleh pihak laboratorium penerima dan segera disampaikan pada pihak
pengirim dengan menggunakan format yang berlaku di laboratorium yang
bersangkutan.
Apabila terdapat ibu hamil dengan kasus tersebut maka wajib bagi puskesmas
untuk mengedukasi ibu agar melakukan persalinan di Rumah Sakit PONED terdekat
dari lokasi tinggal, tidak di puskesmas, hal ini perlu dilakukan agar penanganan
kegawatan dapat segera diberikan.Namun untuk kasus – kasus gawat darurat seperti
1. Perdarahan pada kehamilan dini
2. Abortus imminen
3. Abortus inkompletus dan missed abortio
4. Mola hidatidosa
5. Kehamilan Ektopik
6. Abortus kompletus
7. Perdarahan Pada Trimester 3
8. Perdarahan Ante Partum
9. Abrupsio Plasenta
10. Perdarahan Post Partum
11. Atonia Uteri
12. Retensi Plasenta
13. Ruptur Perineum Derajat Iii –Iv Atau Robekan Serviks
14. Hipertensi (PEB atau Eklampsia)
15. Penyulit Pada Persalinan
16. Tali Pusat Menumbung
17. Fetal Distress
18. Distosia Bahu
19. Presentasi Majemuk
20. Penyakit Lain Yang Mengancam Keselamatan Ibu Bersalin
21. Sesak ( Asma Serangan )
22. Krisis Tiroid
23. Demam Tinggi/Ketuban Pecah8 Jam
24. Persalinan Pre-Term <37 Minggu
25. Partus Macet/Kemajuan Persalinan Tidak Normal
26. Grafik Partograf Menunjukan Persalinan Mendekati Garis Bertinda
27. Persalinan Per Vaginam melalui Induksi Atau Stimulas
28. Persalinan Pervaginam Dengan Tindakan
Pada kasus-kasus gawat darurat tersebut puskesmas atau bidan dapat segera
merujuk ke Rumah Sakit PONED terdekat untuk segera dilakukan tindakan, tanpa
perlu menelepon, dan Rumah Sakit PONED wajib melakukan tindakan pada pasien
itu. Pertimbangan untuk memilih Rumah Sakit PONEK adalah Jarak yang dekat
Kompetensi serta kelengkapan peralatan rumah sakit Jaminan kesehatan yang dapat
digunakan, apabila RS PONED tujuan bekerja sama dengan BPJS maka lebih baik
1. Prosedur Administratif rujukan KIA pada ibu yang diprediksi bermasalah:
a. Puskesmas atau bidan melaporkan daftar ibu-ibu gawat darurat ke
sudinkes melalui laporan K1-K4
b. Dinas Kesehatan menyerahkan data ibu-ibu kelompok A ke RS PONED 24
jam untuk persiapan pelayanan medis sesuai pedoman pelayanan klinis
(PPK) atau clinical guidelines yang dikembangkan oleh tim klinik.
c. Dilakukan perencanaan persalinan di RS PONEK oleh tim rujukan.
Pertemuan perencanaan minimal dilakukan sebulan sekali, sekaligus
sebagai monitoring.
d. Dilakukan koordinasi dengan Dokter Spesialis yang memimpin rapat-rapat
teknis medik di RS untuk menyiapkan tindakan kepada ibu-ibu yang akan
masuk ke RS.
e. Pada hari yang ditentukan ibu-ibu yang bermasalah diantar sehingga ibu-
ibu ini dapat sampai di rumahsakit dan mendapat pelayanan.
Dimasyarakat perlu ada tim pengantar. Tim pengantar ini sebaiknya
didanai oleh masyarakat. Bidan desa akan mengantar sampai ke
rumahsakit dan melakukan serah terima.
f. Setelah mendapat pelayanan persalinan di rumahsakit, ibu dan bayi yang
selamat akan kembali ke rumah dengan pengantaran dari rumahsakit
atau dijemput kembali oleh masyarakat.
g. Dengan demikian Ibu-ibu yang termasuk ke dalam kelompok bermasalah
perlu mendapat rujukan terencana, karena merupakan kasus yang telah
diprediksi dapat menimbulkan komplikasi apabila ditangani di fasilitas
kesehatan primer atau oleh bidan.
h. Ibu-ibu yang bermasalah dapat pula bersalin dengan normal, apabila
ternyata tidak terjadi komplikasi yang telah diprediksi sebelumnya
2. Prosedur administratif Rujukan KIA pada ibu dengan kondisi Gawat Darurat
a. Puskesmas/bidan menerima ibu hamil yang akan bersalin
b. Apabila ternyata ada penyulit pada persalinan, maka bidan/dokter
penolong pertama harus memutuskan secara cepat dan tepat untuk
melakukan rujukan setelah dilakukan stabilisas
c. Pasien / ibu bersalin yang telah didiagnosis memiliki komplikasi pada
persalinan segera dipersiapkan untuk dirujuk ke rumah sakit PONEK
d. Bidan menelpon atau SMS ke RS PONED 24 jam sembari merujuk pasien
H. MANSUR, SKM
NIP. 19680101 198803 1 006