TRIASE
1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN
3. BATASAN OPERASIONAL
3. Trauma ringan
4. Sudah meninggal.
4. LANDASAN HUKUM
Sistem triase ini membagi kondisi pasien kedalam 4 level, yaitu gawat
darurat (emergency) , darurat tidak gawat (urgency), gawat tidak darurat dan tidak
gawat dan tidak darurat.
1. Gawat Darurat
Tipe Triase:
(a) Chin lift / jaw thrust (lidah itu bertaut pada rahang bawah
(b) Suction / hisap (jika alat tersedia)
(2) Breathing
(3) Circulation
(b) Segera pasang dua jalur infus dengan jarum besar (14 - 16 G) (c)
Berikan infus cairan
(4) Disability
Scale
AVPU, yaitu:
Table 2. 1 Level tingkat kesadaran menggunakan skala AVPU
(5) Environment
Lepaskan baju dan penutup tubuh pasien agar dapat dicari semua
cedera yang mungkin ada. Jika ada kecurigaan cedera leher atau
tulang belakang, maka imobilisasi in-line harus dikerjakan.
b. Secondary survey (head to toe) untuk menghasilkan prioritas I, II, II
dan selanjutnya
The START (Simple Triase And Rapid Treatment ) plan dikembangkan oleh
RS Hoag dan Newport Beach Fire Departement Amerika Serikat . START
memungkinkan seseorang melakukan triase pada seorang pasien dalam 60
detik atau lebih cepat dengan mengevaluasi:
a. Respirasi
b. Perfusi
c. Status mental pasien
System ini ideal untuk kejadiani korban masal tapi tidak terjadi
Functional Collaps RS. START dapat dengan cepat dan akurat mengklasifikasi
pasien :
1) HIJAU : pasien sadar dan dapat jalan dipisahkan dari pasien lain , Walking
Wounded (termasuk pasien-paien yang histerik) dan tinggal yang tidak
sadar/
Proses triase dimulai ketika pasien masuk ke pintu ruang tindakan dan
gawat darurat Puskesmas Slempit. Petugas triase harus mulai memperkenalkan
diri, kemudian menanyakan riwayat singkat dan melakukan pengkajian.
Pengumpulan data subyektif dan obyektif harus dilakukan dengan cepat, tidak
lebih dari 5 menit karena pengkajian ini tidak termasuk pengkajian perawat
utama. Petugas triase bertanggungjawab untuk menempatkan pasien di area
pengobatan yang tepat, contohnya pasien dengan luka dan memerlukan tindakan
bedah, pasien yang memrlukan pemeriksaan jantung dan lain-
1. Pasien datang diterima petugas/ paramedis ruang tindakan dan gawat darurat
2. Di area triase dilakukan anamnesa dan pemeriksaan singkat dan cepat (selintas)
untuk menentukan derajat kegawatan oleh petugas
3. Bila jumlah penderita/korban yang ada lebih dari 50 orang, maka triase
dapat dilakukan diluar area triase (di depan/ halaman ruang tindakan dan
gawat darurat)
4. Penderita dibedakan menurut kegawatannya dengan memberi kode warna atau
membawa pasien kedaerah yang berlabel warna :
a. Emergency/ Segera – Immediate (merah)
Pasien mengalami cedera mengancam jiwa yang kemungkinan besar
dapat hidup bila ditolong segera. Kondisi pasien gawat darurat dan
memerlukan pertolongan pertama (PI) Misalnya : tension pneumothorax,
distress pernafasan, perdarahan internal dan lain-lain
b. Urgent /Tunda – Delayed (kuning)
Pasien memerlukan tindakan definitive tetapi tidak ada ancaman jiwa
segera. Kondisi pasien tidak gawat namun darurat atau gawat tapi tidak
darurat. Sehingga pasien pertolongan dengan prioritas ke II (PII) Misalnya :
Perdarahan laserasi terkontrol, fraktur tertutup pada ekstrimitas dengan
2. PERFUSI → Cara terbaik dan mudah, cepat untuk menilai perfusi adalah
dengan melakukan Capilary Refill Time (CRT).
Kalau CRT terjadi dalam lebih dari 2 detik, berarti perfusi tidak
adekuat → pasang TAG MERAH.
Bila CRT kembali dalam 2 detik, jangan di pasang TAG dulu, tetapi
evaluasi dulu kesadarannya
3. KESADARAN – MENTAL STATUS → Pemeriksaan mental status
dilakukan pada pasien dengan pernafasan dan sirkulasi yang adekuat.
Perintah seperti ‘buka mata’ atau ‘remas tangan saya’,
Kalau pasien tidak melakukan perintah ini → TAG MERAH.
Kalau pasien mampu melakukan perintah ini → TAG KUNING
Pada fase ini jangan lupa untuk Triase ulang golongan HIJAU
BAB IV DOKUMENTASI
Dokumen adalah suatu catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti
dalam persoalan hukum, sedangkan pendokumentasian adalah pekerjaan
mencatat atau merekan peristiwa dan objek maupun aktivitas pemberian jasa
(pelayanan) yang dianggap berharga dan penting. Dokumentasi asuhan dalam
pelayanan keperawatan adalah bagian dari kegiatan yang harus dikerjakan oleh
perawat
4. Kategori triase