Anda di halaman 1dari 5

ASMA BRONKIAL

No. : SOP/UKP/
Dokumen

No. Revisi :
SOP
Tanggal : 02 APRIL 2020
Terbit

Halaman : 1/2

UPTD Dr.YOZA FADHILA


PUSKESMAS NIP.19860426201504
KARANG DAPO 2002

: -
1. Pengertian Asma merupakan ganguan inflamasi kronik jalan napas yang
melibatkan berbagai sel inflamasi sehingga mengakibatkan
hiperaktivitas bronkus dalam berbagai tingkat, penyempitan
jalan napas, dan gejala pernapasan (mengi dan sesak).

- Anamnesis

Gejala khas untuk Asma, jika ada maka meningkatkan


kemungkinan pasien memiliki Asma, yaitu :
1. Terdapat lebih dari satu gejala (mengi, sesak, dada
terasa berat) khususnya pada dewasa muda
2. Gejala sering memburuk di malam hari atau pagi dini hari
3. Gejala bervariasi waktu dan intensitasnya
4. Gejala dipicu oleh infeksi virus, latihan, pajanan allergen,
perubahan cuaca, tertawa atau iritan seperti asap
kendaraan, rokok atau bau yang sangat tajam
- Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pasien asma biasanya normal.
Abnormalitas yang paling sering ditemukan adalah mengi
ekspirasi saat pemeriksaan auskultasi, tetapi ini bisa saja
hanya terdengar saat ekspirasi paksa. Mengi dapat juga
tidak terddengan selama eksaserbasi asma yang berat
karena penurunan aliran napas yang dikenal dengan “silent
chest”.
- Diagnosis
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang, yaitu terdapat kenaikan
≥15 % rasio APE sebelum dan sesudah pemberian inhalasi
salbutamol.
- Penatalaksanaan
1. Pasien disarankan untuk mengidentifikasi serta
mengendalikan faktor pencetusnya.
2. Perlu dilakukan perencanaan dan pemberian pengobatan
jangka panjang serta menetapkan pengobatan pada
serangan akut
Pemeriksaan Penunjang Lanjutan (bila diperlukan)
1. Foto toraks
2. Uji sensitifitas kulit
3. Spirometri
4. Uji provokasi bronkus
- Edukasi
Konseling dan Edukasi
1. Memberikan informasi kepada individu dan keluarga
mengenai seluk beluk penyakit, sifat penyakit, perubahan
penyakit (apakah membaik atau memburuk)
2. Kontrol secara teratur antara lain untuk menilai dan
monitor berat asma secara berkala (asthma control test/
ACT)
3. Pola hidup sehat.
4. Menjelaskan pentingnya melakukan pencegahan dengan:
a. Menghindari setiap pencetus.

- Menggunakan bronkodilator/ steroid inhalasi sebelum


melakukan exercise untuk mencegah exercise induced
asthma. ), jenis dan mekanisme kerja obat obatan dan
mengetahui kapan harus meminta pertolongan dokter.

- Pasien diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan


sebelum masuk puskesmas.

- Perawat dan dokter memakai APD level 1 (masker bedah,


baju scrub (pakaian jaga), sarung tangan lateks, pelindung
wajah (face shield)).

- Ada sekat pembatas transparan antara perawat dan pasien


pada saat melakukan pengukuran tanda-tanda vital
( tekanan darah, pemeriksaan nadi, dan pemeriksaan jumlah
napas).

- Ada sekat pembatas transparan antara dokter dan pasien


pada saat melakukan anamnesis.
: Agar petugas dapat memahami dan memberikan pengobatan
2. Tujuan
yang tepat pada pasien asma.
:
3. Kebijakan

: 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


4. Referensi
HK. 02. 02 / Menkes / 514 / 2015 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
2. Petunjuk teknis pelayanan Puskesmas pada masa pandemi
COVID – 19 Direktorat pelayanan kesehatan primer
3. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementrian
Kesehatan 2020
: 1. Perawat memanggil pasien
5. Langkah-
2. Perawat mempersilahkan pasien duduk dengan nyaman
langkah
3. Perawat malaksanakan pengkajian awal untuk pasien baru dan
kajian ulang untuk pasien kunjungan ulang.
4. Perawat melakukan anamnesa sesuai keluhan pasien
5. Perawat melakukan pengukuran tanda-tanda vital (kesadaran,
Tekanan darah, Pemeriksaan napas, Suhu, danPemeriksaan
nadi)
6. Perawat menimbang berat badan pasien
7. Perawat mempersilahkan pasien masuk keruang periksa dokter
8. Dokter melakukan anamnesis
9. Dokter melakukan pemeriksaan fisik.
10.Dokter melakukan penegakan diagnosis.
11.Dokter menuliskan hasil pemeriksaan kedalam Rekam Medis
Pasien
12.Dokter memberikan Konseling dan Edukasi mengenai asma
bronkial kepada pasien dan menulisnya dalam rekam medis.
13.Dokter memberikan penatalaksanaan asma bronkial yang dituliskan
dalam Rekam Medis dan resep.
14.Dokter memberikan resep kepada pasien.
15.Perawat mempersilahkan pasien mengambil obat di apotek.
:  Ruang pendaftaran
5. Unit Terkait
 Ruang poliumum
 Apotek
:
6. Dokumentasi
Terkait
: No Yang diubah Isi perubahan Tgl mulai diberlakukan
7. Rekaman
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai