Anda di halaman 1dari 2

REUMATOID ARTRITIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
SOP Halaman : 1/2

PEMERINTAH
KABUPATEN
TAPANULI TENGAH
PUSKESMAS dr. Naroi Putra Munthe
PORIAHA NIP. 19790618 200903 1 001

1. Pengertian Penyakit autoimun yang ditandai dengan terdapatnya sinovitis erosive


simetrik yang walaupun terutama mengenai jaringan persendian,
seringkali juga melibatkan organ tubuh lainnya.
2. Tujuan Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk pedoman dokter dalam
memberikan terapi pada pasien artritis reumatoid sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien dan mencegah komplikasi lebih
lanjut
3. Kebijakan SK Pimpinan Puskesmas Nomor: tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514 Tahun
2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Prosedur Alat dan Bahan:
1. Buku tulis
2. Alat tulis
3. Jam tangan
4. Stetoskop
5. Tensimeter
6. Temperatur
6. Langkah-langkah Diagnosis Klinis
Diagnosis RA biasanya didasarkan pada gambaran klinis dan
radiografis.
Kriteria Diagnosis berdasarkan ACR tahun 1987:
a. Kaku pagi, sekurangnya 1 jam.
b. Artritis pada sekurangnya 3 sendi.
c. Artritis pada sendi pergelangan tangan, metacarpophalanx (MCP)
dan Proximal Interphalanx (PIP).
d. Artritis yang simetris.
e. Nodul rheumatoid.
f. Faktor reumatoid serum positif. Hasil positif dijumpai pada sebagian
besar kasus (85%), sedangkan hasil negatif tidak menyingkirkan
adanya RA.
g. Gambaran radiologik yang spesifik.
h. LED dan CRP meningkat.
i. Analisis cairan sendi: terdapat gambaran inflamasi ringan-sedang.
Pemeriksaan Penunjang : LED
Rencana Penatalaksanaan Komprehensif
Pasien diberikan informasi untuk memproteksi sendi, terutama pada
stadium akut dengan menggunakan decker.
a. Pemberian obat anti inflamasi non-steroid, seperti: diklofenak 50-100
mg 2x/hari, meloksikam 7,5–15 mg/hari, celecoxib 200-400
mg/sehari.
b. Pemberian golongan steroid, seperti: prednison atau metil
prednisolon dosis rendah (sebagai bridging therapy).
c. Fisioterapi, tatalaksana okupasi, bila perlu dapat diberikan ortosis.
Kriteria rujukan
a. Tidak membaik dengan pemberian obat anti inflamasi dan steroid
dosis rendah.
b. RA dengan komplikasi.
c. Rujukan pembedahan jika terjadi deformitas
7. Diagram Alir

Pasien datang dengan gejala reumatoid


artritis

1. Anamnesa
2. Pemeriksaan fisik

Diagnosis: Reumatoid artritis

Terapi:
1. Suportif
2. Simptomatis
3. Konseling dan Edukasi

Sembuh - Jika terapi tidak


menunjukkan perbaikan
- Deformitas
- Komplikasi lainnya

Rujuk

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Ruang Pemeriksaan Umum
Ruang Farmasi
10. Dokumen terkait Rekam medis
11. Rekaman historis
perubahan

No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai