1. Pengertian Furunkel adalah infeksi dari kelenjar sebasea atau folikel rambut hidung
yang melibatkan jaringan subkutan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk acuan dokter melakukan
diagnosis furunkel pada hidung.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Cikande Nomor
440/001/UKP/VII/SK/2017 tentang pelayanan klinis.
3. Obat – obatan
6. Langkah- Petugas BP memanggil pasien sesuai urutan
Langkah Petugas BP menyapa pasien dengan salam dan senyum
Prosedur Petugas BP mempersilahkan pasien untuk masuk dan duduk
Petugas BP melakukan anamnesa kepada pasien :
Menanyakan apakah ada bisul di dalam hidung, disertai rasa
nyeri dan perasaan tidak nyaman.
Menanyakan apakah disertai gejala rinitis.
Petugas BP menanyakan riwayat penyakit sebelumnya, riwayat
penyakit keluarga
Petugas BP melakukan pemeriksaan fisik :
Pada lubang hidung tampak furunkel. Paling sering terdapat pada
lateral vestibulum nasi yang mempunyai vibrissae (rambut
hidung).
Petugas BP memberikan tatalaksana sesuai dengan diagnosis :
Terapi definitif dengan pemberian Antibiotik topikal, seperti salep
Bacitrasin dan Polimiksin B
Antibiotik oral selama 7-10 hari, yaitu Amoksisilin 3 x 500 mg/hari,
Sefaleksin 4 x 250 – 500 mg/hari, atau Eritromisin 4 x 250 – 500
mg/hari.
Petugas memberikan edukasi sesuai dengan diagnosis :
Menghindari kebiasaan mengorek-ngorek bagian dalam hidung.
Tidak memencet atau melakukan insisi padafurunkel.
Selalu menjaga kebersihan diri.
Petugas BP mencatat hasil pemeriksaan pada status pasien
Petugas BP mempersilahkan pasien pulang sesuai alur
pelayanan puskesmas
7. Unit Terkait 1. BP
2. Apotek
8. Bagan /
Pasien
Diagram Alir anamnesa Pemeriksaan
masuk
fisik
Edukasi Penatalaksanaan :
dokumentasi - Antibiotik
Pasien
pulang
(…………………………….)
Ditetapkan
Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Cikande