Anda di halaman 1dari 2

SOP

LARINGITIS
No.Dokumen : 440/216/SOPUKP/35.07.103.101/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit : 1 Januari 2016
Halaman

PUSKESMAS
KASEMBON

1.Pengertian

2.Tujuan

3.Kebijakan
4.Referensi
5.Prosedur

: 1/2
dr. Yudiono Setiawan
NIP. 19780401 201101 1 002

Laringitis adalah peradangan pada laring yang dapat disebabkan oleh virus,
bakteri, atau jamur. Laringitis juga merupakan akibat dari penggunaan suara
yang berlebihan, pajanan terhadap polutan eksogen, atau infeksi pada pita
suara. Refluks gastroesofageal, bronkitis, dan pneumonia juga dapat
menyebabkan laringitis.
Prosedur ini dibuat dimaksudkan agar petugas kesehatan di puskesmas
kasembon dapat melakukan penanganan penderita otitis media akut dengan
baik dan benar
Keputusan Kepala Puskesmas No. 440/216/SOP-UKP/35.07.103.101/2016
tentang Laringitis
1. Panduan Praktik klinis Puskesmas
2. Pedoman Pengobatan Dasar Puskesmas 2007
PENATALAKSANAAN
a. Istirahat yang cukup, terutama pada laringitis akibat virus. Istirahat ini
juga meliputi pengistirahatan pita suara.
b. Menghindari iritan yang memicu nyeri tenggorokan atau batuk.
c. Menghindari udara kering.
d. Minum cairan yang banyak.
e. Berhenti merokok dan konsumsi alkohol.
f. Bila diperlukan rehabilitasi suara (voice therapy).
g. Pengobatan simptomatik dapat diberikan dengan parasetamol atau
ibuprofen sebagai antipiretik jika pasien demam. Bila ada gejala nyeri
tenggorokan dapat diberikan analgetik dan bila hidung tersumbat dapat
diberikan dekongestan nasal seperti fenilpropanolamin (PPA), efedrin,
pseudoefedrin.
h. Pemberian antibiotik dilakukan bila peradangan dari paru dan bila
penyebab berupa streptokokus grup A dapat ditemukan melalui kultur.
Pada kasus ini, antibiotik yang dapat digunakan yaitu penicillin
1. Proton Pump Inhibitor pada laringitis dengan penyebab GERD
(Laringofaringeal refluks).
2. Kortikosteroid dapat diberikan jika laringitis berat.
3. Bila terdapat sumbatan laring dilakukan pemasangan pipa
endotrakea, atau trakeostomi.
4. Laringitis tuberkulosa, sesuai dengan penyakit TBC diberikan obat
antituberkulosa.
Laringitis Luetika diberikan obat sesuai penyakit leutika, penisilin dengan
dosis tinggi
RENCANA TINDAK LANJUT
Menindaklanjuti perbaikan pada laring dengan pemeriksaan laringoskopi
indirek

Nama
Jabatan
Tanda tangan

Dibuat Oleh :
Dr. Eka Nurlina
Dokter Umum

Diperiksa Oleh :
Junaedi Abdillah
NIP. 198206272010011015
Authorized Person

PUSKESMAS
KASEMBON

SOP

LARINGITIS
No.Dokumen : 440/216/SOPUKP/35.07.103.101/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit : 1 Januari 2016
Halaman

dr. Yudiono Setiawan


NIP. 19780401 201101 1 002

: 2/2

KONSELING DAN EDUKASI


Memberitahu pasien dan keluarga untuk:
a. Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makan bergizi dan
olahraga teratur.
b. Menghentikan merokok.
c. Mengistirahatkan pasien berbicara dan bersuara atau tidak bersuara
berlebihan.
d. Menghindari makanan yang mengiritasi seperti makanan pedas dan
minum es.
PEMERIKSAAN PENUNJANG LANJUTAN
a. Kultur eksudat pada kasus laringitis yang lebih berat.
b. Biopsi, yang biasanya dilakukan pada pasien laringitis kronik dengan
riwayat merokok atau ketergantungan alkohol atau pada daerah yang
dicurigai menyerupai tumor.
KRITERIA RUJUKAN
Indikasi masuk rumah sakit apabila:
a. Usia penderita dibawah 3 tahun.
b. Terdapat tanda sumbatan jalan nafas.
c. Tampak toksik, sianosis, dehidrasi atau exhausted.
d. Curiga adanya tumor laring.
e. Perawatan di rumah kurang memadai.
6.Unit Terkait

1. Poli Umum
2. Rawat Inap
3. Pustu/Polindes

7.Diagram Alir

Tidak ada

8.Dokumen Terkait
9.Rekaman historis
Perubahan
No.

Nama
Jabatan
Tanda tangan

Yang dirubah

Dibuat Oleh :
Dr. Eka Nurlina
Dokter Umum

Isi Perubahan

Tgl mulai diberlakukan

Diperiksa Oleh :
Junaedi Abdillah
NIP. 198206272010011015
Authorized Person

Anda mungkin juga menyukai