4. Referensi a. Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di
Fasyankes Primer
b. Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin. Bag/SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan
Kelamin. FK UNAIR/RSU Dr. Soetomo. Airlangga University Press :
2008.
5. Prosedur/ a. Petugas menanyakan keluhan dan gejala yang dirasakan oleh pasien
Langkah- b. Petugas mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien.
Langkah c. Lakukan pememriksaan fisik pada pasien : tekanan darah, nadi,
frekuensi pernafasan. Lakukan pemeriksaan kepala/leher, dada, perut
dan ekstrimitas.
Pemeriksaan khusus:
1. Kulit mengelupas, maserasi dan pecah-pecah, tersering diantara
jari tangan IV dan V, III dan IV.
2. Gambaran hiperhidrosis dan bau kaki tidak enak.
3. vesikel-vesikel di bawah kulit dan sangat gatal di telapak tangan
bagian tengah dan kemudian melebar disertai vesicular
memerah.
4. Adanya gamabaran kulit tampak berwarna merah muda, tertutup
skuama putih keperakan.
d. Penegakan diagnosis tinea manum
e. Penatalaksanaan
Non Farmakologis
1. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan beristirahat dan lebih
banyak asupan makanan bergizi
Farmakologis
2. Lesi basah dengan infeksi sekunder
a) Kompres dengan solution sodium klorida 0,9 persen 3-5 hari
b) Antibiotik oral 5-7 hari
3. Obat topikal
a) Salep 2-4 atau 2x sehari
b) Salep mikonazole 2xsehari
Pengobatan dilakukan minimal selama 3 minggu ( 2 minggu sesudah
pada obat fungistatik.
4. Obat oral
a) Griseofulvin
Dosis anak : 5,5-10mg/kgBB/hari
Dewasa : 500-1000mg/hari
b) Ketokonazol
Dosis anak : 3-6mg/kgBB/hari
Dosis dewasa : 200mg/hari
6. Diagram Alir
Anamnesa & Pemeriksaan fisik Kartu
Status
Penatalaksanaan :
- Salep 2-4 atau Mikonazol 2x sehari
- Griseofulvin atau Ketokonazol tablet (sesuai
dosis)
- Bila ada infeksi sekunder : antibiotika, Kompres
dengan solution sodium klorida 0,9 persen 3-5
hari
8. Rekaman Historis