Anda di halaman 1dari 3

PITIRIASIS VERSIKOLOR

No. Dokumen : /SOP/UKP-


VII/PKM-BK/ /2018
SOP No. Revisi : 00
Tgl Terbit : Februari 2018
Halaman : 1/2

UPT PUSKESMAS dr.Rosmawati, M.Kes


BATANG KUIS NIP. 196802232006042011

1. Pengertian Tinea versikolor adalah penyakit infeksi pada superfisial kulit dan berlangsung
kronis yang disebabkan oleh jamur Malassezia furfur. Penyakit ini biasanya tidak
memberikan keluhan subyektif, namun tampak adanya bercak berskuama
halusberwarna putih sampai coklat hitam pada kulit yang terinfeksi. Prevalensi
penyakit ini tinggi pada daerah tropis yang bersuhu hangat dan lembab.
2. Tujuan 2.1 Dokter mampu mendiagnosa Pitiriasis Versikolor
2.2 Memberikan terapi yang tepat sehingga mampu mencegah terjadinya
komplikasi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. /SK/UKP-VII/PKM-BK/ /2018 tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 514 Tahun 2015 tentang
Pedoman Pelayanan Klinis
5. Prosedur 5.1 Alat
a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Termometer
d. Arloji
6. Langkah-Langkah 6.1. Anamnesa
Keluhan
Tinea versikolor pada umumnya datang berobat karena tampak bercak putih
pada kulitnya. Keluhan gatal ringan muncul terutama saat berkeringat,
namun sebagian besar pasien asimptomatik.
Faktor Risiko
a. Sering dijumpai pada dewasa muda (kelenjar sebasea lebih aktif bekerja).
b. Cuaca yang panas dan lembab.
c. Tubuh yang berkeringat.
d. Imunodefisiensi

6.2. Pemeriksaan Fisik


Lesi berupa makula hipopigmentasi atau berwarna-warni, berskuama halus,
berbentuk bulat atau tidak beraturan dengan batas tegas atau tidak tegas.
Skuama biasanya tipis seperti sisik dan kadangkala hanya dapat tampak
dengan menggores kulit (finger nail sign). Predileksi di bagian atas dada,
lengan, leher, perut, kaki, ketiak, lipat paha, muka dan kepala. Penyakit ini
terutama ditemukan pada daerah yang tertutup pakaian dan bersifat lembab.

6.3. Pemeriksaan Penunjang


 Pemeriksaan lampu Wood menampakkan pendaran (fluoresensi) kuning
keemasan pada lesi yang bersisik.
 Pemeriksaan mikroskopis sediaan kerokan skuama lesi dengan KOH.
Pemeriksaan ini akan tampak campuran hifa pendek dan spora-spora
bulat yang dapat berkelompok (spaghetti and meatball appearance).

6.4. Penegakan Diagnosa


Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan Pemeriksaan

6.5. Diagnosa Banding


PENANGANAN TINEA PEDIS
No. Dokumen : /SOP/UKP-VII/
UPT PUSKESMAS PKM-BK/ /2018 dr.Rosmawati, M.Kes
BATANG KUIS NIP. 196802232006042011
SOP No. Revisi : 00
Tgl Terbit : Februari 2018
Halaman : 2/2

a. Vitiligo
b. Dermatitis seboroik
c. Pitiriasis alba
d. Morbus hansen
e. Eritrasma

6.6. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


 Pasien disarankan untuk tidak menggunakan pakaian yang lembab dan
tidak berbagi penggunaan barang pribadi dengan orang lain.
 Pengobatan terhadap keluhannya dengan:
 Pengobatan topikal
 Suspensi selenium sulfida 1,8%, dalam bentuk shampo yang
digunakan 2-3 kali seminggu. Obat ini digosokkan pada lesi dan
didiamkan 15-30 menit sebelum mandi.
 Derivat azol topikal, antara lain mikonazol dan klotrimazol.
 Pengobatan sistemik diberikan apabila penyakit ini terdapat pada daerah
yang luas atau jika penggunaan obat topikal tidak berhasil. Obat
tersebut, yaitu:
a. Ketokonazol per oral dengan dosis 1 x 200 mg sehari selama 10 hari,
atau
b. Itrakonazol per oral dengan dosis 1 x 200 mg sehari selama 5-7 hari
(pada kasus kambuhan atau tidak responsive dengan terapi lainnya)

6.7. Komplikasi
Jarang ditemukan
6.8. Edukasi dan Konseling
Edukasi pasien dan keluarga bahwa pengobatan harus dilakukan secara
menyeluruh, tekun dan konsisten, karena angka kekambuhan tinggi (± 50%
pasien). Infeksi jamur dapat dibunuh dengan cepat tetapi membutuhkan
waktu berbulan-bulan untuk mengembalikan pigmentasi ke normal. Untuk
pencegahan, diusahakan agar pakaian tidak lembab dan tidak berbagi
dengan orang lain untuk penggunaan barang pribadi.
6.9. Kriteria Rujukan
Sebagian besar kasus tidak memerlukan rujukan.
6.10. Prognosis
Prognosis umumnya bonam
7. Bagan Alir
8. Hal-hal yang perlu
Mengobservasi keadaan pasien
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Pendaftaran
2. Ruang Pemeriksaan Umum
3. Apotek
10. Dokumen terkait 1. Rekam medis
2. Catatan tindakan

11. Rekaman Historis Perubahan

No Yang diubah Isi perubahan Tanggal diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai