Anda di halaman 1dari 2

TINEA CRURIS

Disetujui oleh
No.Dokumen Kepala UPTD
No. Revisi Puskesmas
SOP Tanggal Terbit 02 Januari 2017
Halaman 1/2

UPTD
PUSKESMAS
CIPUNAGARA TARMI, SKM., M.Si
196904151991032005

Tinea cruris adalah infeksi jamur pada daerah paha dan bokong.
PENGERTIAN

Sebagai acuan petugas kesehatan di puskesmas agar dapat melakukan


TUJUAN
penanganan penderita dengan Tinea Cruris dengan baik dan benar.

KEBIJAKAN

REFERENSI

ALAT DAN BAHAN :


Handschoon
Tensimeter
Thermometer
Arloji
Tempat Tidur Pasien

PETUGAS YANG MERIKSA :


Dokter
Perawat
PROSEDUR
LANGKAH-LANGKAH :
A. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan :
1. Hygiene diri harus terjaga, dan pemakaian handuk / pakaian secara
bersamaan harus dihindari.
2. Untuk lesi terbatas, diberikan pengobatan topical, yaitu dengan :
antifunginal topical seperti krim klotrimazol, mikonazol, atau
terbinafin, yang diberikan hingga lesi hilang dan dilanjutkan 1 – 2
minggu kemudian untuk mencegah rekurensi.
3. Untuk penyakit tersebar luas atau resisten terhadap terapi topical,
dilakukan pengobatan sistemik dengan :
 Griseofulvin dapat diberikan dengan dosis 0,5 – g untuk orang
dewasa dan 0,25 – 0,5 g untuk anak – anak sehari atau 10 – 25
mg / kgBB / Hari, terbagi dalam 2 dosis.
 Golongan azol, seperti :
Ketokonazol : 200 mg/hari
Itrakonazol : 100 mg/hari, atau
Terbinafin : 250 mg/hari
Pengobatan diberikan selama 10 – 14 hari pada pagi hari setelah
makan.

B. Konseling dan Edukasi


Edukasi mengenai penyebab dan cara penularan penyakit. Edukasi
pasien dan keluarga juga untuk menjaga hygiene tubuh. Namun
penyakit ini bukan termasuk kedalam penyakit yang berbahaya.

C. Kriteria Kunjungan
Pasien dirujuk apabila :
1. Penyakit tidak sembuh dalam kurun waktu 10 – 14 hari setelah
therapy.
2. Terdapat imunodefisiensi.
3. Terdapat penyakit penyerta yang menggunakan multifarmaka.
IGD
UNIT
Rawat Inap
TERKAIT
Poli Umum

DOKUMEN
Buku Registrasi Pasien
TERKAIT Rekam Medik Pasien

Anda mungkin juga menyukai