No Dokumen : / / PKM
No Revisi :-
Tanggalterbit :
Halaman : 1/2
UPTD DARMADI
PUSKESMAS NIP. 19721202 199303 1 011
SUKAMARA
1. Pengertian Poly Myalgia Rheumatica (PMR) adalah suatu sindrom klinis dengan
etiologi yang tidak diketahui yang mempengaruhi individu usia lanjut. Hal
ini ditandai dengan myalgia proksimal dari pinggul dan gelang bahu
dengan kekakuan pagi hari yang berlangsung selama lebih dari1 jam.
2. Hasil Keluhan
Anamnesis Pada sekitar 50 % pasien berada dalam kesehatan yang baik sebelum onset
(Subjective) penyakit yang tiba-tiba. Pada kebanyakan pasien, gejala muncul pertama
kali pada bahu. Sisanya, pinggul atau leher yang terlibat saat onset. Gejala
terjadi mungkin pada satu sisi tetapi biasanya menjadi bilateral dalam
beberapa minggu.
Faktor Risiko: -
3. Hasil Pemeriksaan Fisik Patognomonis
Pemeriksaan Tanda-tanda dan gejala polymyalgia rheumatic tidak spesifik, dan
Fisik dan temuan obyektif pada pemeriksaan fisik sering kurang.
Pemeriksaan
Penunjang Gejala umum sebagai berikut:
Sederhana 1. Penampilan lelah
(Objective) 2. Pembengkakan ekstremitas distal dengan pitting edema.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED)
4. Penegakan Diagnosis ditegakkan berdasarkan satu set kriteria diagnostik berikut, yaitu:
Diagnosis 1. Usia onset 50 tahun atau lebih tua
PUSKESMAS SUKAMARA
SOP POLIMIALGIA REUMATIK
Diagnosis Banding
Amiloidosis, AA (Inflammatory), Depresi, Fibromialgia, Giant Cell
Arteritis, Hipotiroidism, Multipel mieloma, Osteoartritis, Sindroma
paraneoplastik, Artritis reumatoid.
Komplikasi : -
5. Rencana Penatalaksanaan
Penata 1. Prednison dengan dosis 10-15 mg peroral setiap hari, biasanya
Laksanaan menghasilkan perbaikan klinis dalam beberapa hari.
(Komprehens
2. ESR biasanya kembali ke normal selama pengobatan awal, tetapi
if (Plan)
keputusan terapi berikutnya harus berdasarkan status ESR dan klinis.
3. Terapi glukokortikoid dapat diturunkan secara bertahap dengan dosis
pemeliharaan 5-10 mg peroral setiap hari tetapi harus dilanjutkan
selama minimal 1 tahun untuk meminimalkan risiko kambuh.
Kriteria Rujukan
Setelah ditegakkan dugaan diagnosis, pasien dirujuk ke pelayanan
kesehatan sekunder.
6. Sarana Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah
Prasarana
7. Prognosis Prognosis adalah dubia ad bonam, tergantung dari ada/tidaknya
komplikasi.