KOMPLIKASI
No. Dokumen : SOP/456/2018
No. Revisi : 03
SOP
TanggalTerbit : 01 Maret 2018
Halaman : 1-4
Halaman 1 dari 4
Pada umumnya tidak diperlukan. Pada pemeriksaan sitologi dapat
ditemukan sel datia berinti banyak pada sekret. Pada kasus tertentu,
mungkin diperlukan pemeriksaan serologi IgM anti-Rubella untuk
mengkonfirmasi diagnosis.
4. Petugas menegakkan diagnosis
Diagnosis umumnya dapat ditegakkan dengan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
5. Petugas melakukan tatalaksana
1. Terapi suportif diberikan dengan menjaga cairan tubuh dan
mengganti cairan yang hilang dari diare dan emesis.
2. Obat diberikan untuk gejala simptomatis, demam dengan
antipiretik. Jika terjadi infeksi bakteri sekunder, diberikan antibiotik.
3. Suplementasi vitamin A diberikan pada:
a. Bayi usia kurang dari 6 bulan 50.000 IU/hari PO diberi 2 dosis.
b. Usia 6-11 bulan 100.000 IU/hari PO 2 dosis.
c. Usia di atas 1 tahun 200.000 IU/hari PO 2 dosis.
d. Anak dengan tanda defisiensi vitamin A, 2 dosis pertama sesuai
usia, dilanjutkan dosis ketiga sesuai usia yang diberikan 2-4
minggu kemudian.
6. Petugas melakukan edukasi
Edukasi keluarga dan pasien bahwa morbili merupakan penyakit yang
menular. Namun demikian, pada sebagian besar pasien infeksi dapat
sembuh sendiri, sehingga pengobatan bersifat suportif. Edukasi
pentingnya memperhatikan cairan yang hilang dari diare/emesis. Untuk
anggota keluarga/kontak yang rentan, dapat diberikan vaksin campak
atau human immunoglobulin untuk pencegahan. Vaksin efektif bila
diberikan dalam 3 hari terpapar dengan penderita. Imunoglobulin
dapat diberikan pada individu dengan gangguan imun, bayi usia 6 bulan
-1 tahun, bayi usia kurang dari 6 bulan yang lahir dari ibu tanpa
imunitas campak, dan wanita hamil.
6. Diagram Alir Menegakan diagnose
Melakukan Melakukan vital sign dan berdasarkan hasil
anamnesis pada
pemeriksaan fisik pemeriksaan
pasien
8. Rekaman Historis
Halaman 2 dari 4
Halaman 3 dari 4