Anda di halaman 1dari 3

Akreditasi Puskesmas Arosbaya F-002A/PKM/2014

REAKSI GIGITAN SERANGGA


No. Dokumen : C/VII/SOP/III/15/070
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 30-09-2015
Halaman : 1/2
PEMERINTAH Daniar
KAB. BANGKALAN Sukmawati
UPT DINAS NIP 19780824
KESEHATAN 200604 2 018
PUSKESMAS
AROSBAYA

1. Pengertian Reaksi gigitan serangga (insect bite reaction) adalah reaksi


hipersensitivitas atau alergi pada kulit akibat gigitan (bukan terhadap
sengatan/stings), dan kontak dengan serangga. Gigitan hewan serangga,
misalnya oleh nyamuk, lalat, bugs, dan kutu, yang dapat menimbulkan
reaksi peradangan yang bersifat lokal sampai sistemik.
2. Tujuan Pasien terlayani sesuai dengan kebutuhannya
3. Kebijakan Surat keputusan tentang layanan klinis yang menjamin kesinambungan
Nomor 445/386/433.106.6/2015
Surat keputusan tetang layanan klinis Nomor 445/285/433.106.6/2015
4. Referensi Permenkes no 5 tahun 2011 tentang panduan praktik klinik dokter
5. Prosedur 1. petugas melakukan anamnesa
2. petugas melakukan pemeriksaan fisik
3. penatalaksanaan :
a) Prinsip penanganan kasus ini adalah dengan mengatasi respon
peradangan baik yang bersifat lokal maupun sistemik. Reaksi
peradangan lokal dapat dikurangi dengan sesegera mungkin
mencuci daerah gigitan dengan air dan sabun, serta kompres es.
b) Atasi keadaan akut terutama pada angioedema karena dapat terjadi
obstruksi saluran napas. Penanganan pasien dapat dilakukan di
Unit Gawat Darurat. Bila disertai obstruksi saluran napas
diindikasikan pemberian ephinefrin sub kutan. Dilanjutkan dengan
pemberian kortikosteroid Prednison 60-80 mg/hari selama 3 hari,
dosis diturunkan 5-10 mg/hari
c)Dalam kondisi stabil, terapi yang dapat diberikan yaitu:
1. Antihistamin sistemik golongan sedatif: misalnya.

PEMERINTAH REAKSI GIGITAN SERANGGA Daniar


KAB. BANGKALAN SOP No. Dokumen : C/VII/SOP/III/15/070 Sukmawati
No. Revisi : 00
Akreditasi Puskesmas Arosbaya F-002A/PKM/2014

Tanggal Terbit : 30-09-2015


Halaman : 1/2
UPT DINAS KESEHATAN NIP
PUSKESMAS AROSBAYA 19780824

2. hidroksizin 2x25 mg per hari selama 7 hari atau


Chlorpheniramine Maleat 3x4 mg selama 7 hari atau Loratadine
1x10 mg per hari selama 7 hari.
3. Topikal: Kortikosteroid topikal potensi sedang-kuat: misalnya
krim mometasone furoat 0.1% atau krim betametasone valerat
0.5% diberikan selama 2 kali sehari selama 7 hari.
4. Konseling dan Edukasi
a) Minum obat secara teratur.
b) Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, memakai baju
berlengan panjang dan celana panjang, pada beberapa kasus
boleh memakai mosquito repellent jika diperlukan, dan lain-lain agar
terhindar dari gigitan serangga
5. Kriteria Rujukan
Jika kondisi memburuk, yaitu dengan makin bertambahnya patch
eritema, timbul bula, atau disertai gejala sistemik atau komplikasi
6. Sarana dan a. Lup
prasarana b. Tabung dan masker oksigen
c. Obat-obat emergency
7. Unit terkait a. UGD
b. Poli umum
c. Poli KIA

1. Rekaman Historis perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai


diberlakukan
Akreditasi Puskesmas Arosbaya F-002A/PKM/2014

Anda mungkin juga menyukai