Anda di halaman 1dari 3

FURUNKEL PADA HIDUNG

No. Dokumen : 445/ 352


-SOP/PKM RJ/
II/2019
SOP No.Revisi : 00
TanggalTerbit : 4 Februari 2019
Halaman : 1/3

Puskesmas dr. Indyah Rukmi W.


Raga Jaya NIP. 197607052005012006

Furunkel pada hidung adalah infeksi dari kelenjar sebasea


atau folikel rambut yang melibatkan jaringan subkutan di
1. Pengertian
dalam hidung. Biasanya disebabkan oleh Staphylococcus
aureus.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani
2. Tujuan
kasus furunkel pada hidung
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/135-SK/PKM
3. Kebijakan RJ/I/2019 tentang Penyusunan Standar Klinis Mengacu pada
Acuan yang Jelas.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
4. Referensi
2014 tentang Panduan Praktek Klinis Dokter di Fasyankes Primer.
5. Prosedur / 1. Petugas melakukan anamnesis
Langkah- 1) Keluhan : Pasien datang dengan keluhan adanya
langkah bisul di dalam hidung. Gejala adanya bisul di dalam
hidung kadang disertai rasa nyeri dan perasaan
tidak nyaman. Kadang dapat disertai gejala rhinitis.
2) Faktor Risiko :
a. Sosio ekonomi rendah
b. Higiene personal yang jelek
c. Rhinitis kronis, akibat iritasi dari sekret rongga
hidung.
d. Kebiasaan mengorek-ngorek bagian dalam
hidung.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Pada lubang hidung tampak furunkel. Paling sering
terdapat pada lateral vestibulum nasi yang mempunyai
vibrissae (rambut hidung).
3. Petugas menetapkan diagnosis
4. Petugas menetapkan Komplikasi
1) Furunkel pada hidung potensial berbahaya karena
infeksi dapat menyebar ke vena fasialis, vena
oftalmika, lalu ke sinus kavernosus sehingga
menyebabkan tromboflebitis sinus kavernosus.
2) Abses.
3) Vestibulitis.
5. Petugas memberikan terapi ditulis pada resep
1) Pemberian antibiotik topikal, seperti pemberian salep
antibiotik bacitrasin dan polmiksin B serta antibiotik
oral karena lokasi furunkel yang berpotensial
menjadi bahaya. Antibiotik diberikan dalam 7-10
hari, dengan pemberian Amoxicilin 500 mg, 3x/hari,
Cephalexin 250 – 500 mg, 4x/hari, atau Eritromisin
250 – 500 mg, 4x/hari.
6. Petugas memberikan konseling dan edukasi
Memberitahukan individu dan keluarga untuk : melakukan
kompres hangat dapat meredakan perasaan tidak nyaman,
jangan memencet atau melakukan insisi pada furunkel,
menghindari kebiasaan mengorek-ngorek bagian dalam
hidung dan selalu menjaga kebersihan diri.
7. Petugas Menentukan Prognosis
Prognosis pada umumnya bonam
8. Petugas melakukan rujukan jika diperlukan
9. Petugas melengkapi rekam medis
10. Petugas mempersilahkan pasien untuk ke unit pelayanan
2/3
Unit pelayanan Lansia, Unit pelayanan umum, unit pelayanan
7. Unit Terkait
MTBS, Unit pelayanan KIA

3/3

Anda mungkin juga menyukai