Benda asing di hidung ialah benda yang berasal dari luar tubuh
(eksogen) atau dari dalam tubuh (endogen), yang dalam
1. Pengertian
keadaan normal tidak ada dalam hidung. Benda asing di hidung
biasanya merupakan benda asing eksogen.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani
2. Tujuan
kasus benda asing di hidung.
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/135-SK/PKM
3. Kebijakan RJ/I/2019 tentang Penyusunan Standar Klinis Mengacu pada
Acuan yang Jelas.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5
4. Referensi Tahun 2014 tentang Panduan Praktek Klinis Dokter di
Fasyankes Primer.
5. Prosedur / 1. Petugas melakukan anamnesa
Langkah- Keluhan : Hidung tersumbat yang terjadi dengan segera
langkah setelah memasukkan sesuatu ke dalam hidung.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Tanda patognomonis : Pada pemeriksaan rongga hidung
dengan bantuan spekulum hidung dan lampu kepala,
ditemukan adanya benda asing.
3. Petugas menetapkan diagnosis
4. Petugas menetapkan Komplikasi jika ada
Benda asing dapat masuk ke laring dan saluran nafas
bagian bawah, sehingga menyebabkan sesak napas dan
keadaan yang lebih gawat (hal ini dapat terjadi jika
benda asing didorong ke arah nasofaring dengan
maksud supaya masuk ke dalam mulut). Selain itu,
benda asing di saluran napas bawah dapat
menyebabkan berbagai penyakit paru, baik akut maupun
kronis.
5. Petugas melakukan tindakan
Keluarkan benda asing dari dalam hidung dengan
memakai pengait (hook) tumpul yang dimasukkan ke
dalam hidung di bagian atas, menyusuri atap kavum nasi
sampai melewati benda asing. Lalu pengait diturunkan
sedikit dan ditarik ke depan. Dengan cara ini benda asing
akan ikut terbawa keluar. Dapat pula menggunakan
cunam Nortman atau wire loop.
6. Petugas melakukan rujukan jika diperlukan
Pengeluaran benda asing tidak berhasil karena
perlekatan atau posisi benda asing sulit dilihat.
7. Petugas Menentukan Prognosis
8. Petugas memberikan terapi di tulis dalam resep
Pemberian antibiotik sistemik selama 5-7 hari hanya
diberikan pada kasus benda asing hidung yang telah
menimbulkan infeksi hidung maupun sinus.
9. Petugas melakukan edukasi
2/2
3/2
4/2
5/2