Anda di halaman 1dari 4

ANEMIA

No. Dokumen : 445/ 315


-SOP/PKM RJ/
II/2019
SOP No.Revisi : 00
TanggalTerbit : 4 Februari 2019
Halaman : 1/3

Puskesmas dr. Indyah Rukmi W.


Raga Jaya NIP. 197607052005012006

Anemia adalah penurunan kadar Hemoglobin yang


menyebabkan penurunan kadar oksigen yang didistribusikan ke
1. Pengertian
seluruh tubuh sehingga menimbulkan berbagai keluhan
(sindrom anemia)
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menangani
2. Tujuan
kasus penyakit anemia.
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/135-SK/PKM
3. Kebijakan RJ/I/2019 tentang Penyusunan Standar Klinis Mengacu pada
Acuan yang Jelas.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
4. Referensi HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter Di Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Prosedur / 1. Petugas melakukan Anamnesis
Langkah- 1) Keluhan : lemah, lesu, letih, lelah, penglihatan
langkah berkunang-kunang, pusing, telinga berdenging
dan penurunan konsentrasi
2) Faktor Risiko :Ibu hamil , Remaja putri, Status gizi
kurang
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
1) Mukokutaneus: pucat–indikator yang cukup baik,
sianotik, atrofi papil lidah (anemia defisiensi besi
dan anemia pernisiosa), alopesia (anemia
defisiensi besi), ikterik (anemia hemolitik),
koilonikia (anemia defisiensi besi), glositis (anemia
pernisiosa), rambut kusam
2) Kardiovaskular : takikardi, bising jantung
3) Respirasi : frekuensi napas (takipnea)
4) Mata: konjungtiva pucat
3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah: Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht),
leukosit, trombosit, jumlah eritrosit, morfologi darah tepi
(apusan darah tepi), MCV, MCH, MCHC, retikulosit
4. Petugas menegakkan Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan hasil pemeriksaan darah dengan
kriteria Hb darah kurang dari kadar Hb normal.
Nilai rujukan kadar hemoglobin normal menurut WHO
Laki-laki : > 13 g/dl
Perempuan : > 12 g/dl
Perempuan hamil : > 11 g/dl
5. Petugas melakukan Diagnosis Banding
1) Anemia defisiensi vit B12, asam folat
2) Anemia Aplastik
3) Anemia Hemolitik
4) Anemia pada penyakit kronik
6. Petugas melakukan rujukan jika diperlukan

7. Petugas menulis resep


1) Pada anemia defisiensi besi :
Anemia dikoreksi peroral 3 – 4x sehari dengan
besi elemental 50 – 65 mg
Sulfas ferrosus 3 x 1 tab (325 mg mengandung 65
mg besi elemental, 195; 39)
8. Petugas melakukan edukasi

2) Meningkatkan asupan makanan tinggi zat besi

3) Pasien diinformasikan mengenai efek samping


obat yang mungkin muncul, seperti mual, muntah,
heartburn, konstipasi, diare, BAB (buang air
besar) kehitaman

9. Petugas melengkapi rekam medis


10. Petugas mempersilahkan pasien untuk ke unit pelayanan
2/3
obat
Unit pelayanan umum, Unit pelayanan Lansia, Unit pelayanan
6. Unit Terkait
KIA, MTBS

3/3
4/3

Anda mungkin juga menyukai