BY :
Ns. DIAN ANGGRAINI, M.Kep,
Sp.KepMB
Berkurangnya
jumlah eritrosit/ Pengiriman
ANEMI hemoglobin
(protein
O2 ke
jaringan
A pembawa O2)
dari nilai normal menurun
dalam darah
Sumsum tulang
SDM
Reticuloendothelial system
| | | |
jantung
SUATU KEADAAN DIMANA TERJADI
Hb < 13.2 gr/dl (pria) atau < 11.7 gr/dl (wanita)
BERHUBUNGAN DEFISIENSI ZAT Fe.
INDONESIA : ??
ETIOLOGI ANEMIA DEFISIENSI Fe
5. Iron fortification
I. Keluhan – gejala klinis : II. Kelainan Laboratorium :
Keluhan : anemia,perdarahan
1. Darah tepi pansitopenia
dan demam
Fisik :anemia , ptekhiae-ekhimosis 2. Aspirasi sumsum tulang
tak ada hepatosplenomegali
hipoplasia
dan limadenopati
III.Penyebab terbanyak
Obat-obatan ( kemo, klorampenikol )
Radiasi
Imunologi
Beberapa penyakit yang tak jelas penyebabnya
Kriteria Diagnostik (lab.)
Anemi aplastik berat
ialah :
1. Darah tepi ( minimal dua ) 2. Sumsum tulang terdapat
- Antibiotik
selama 4 minggu
B. Penyebab Ekstrakorpuskuler
1. Anemia hemolitik otoimun ( AIHA )
2. Akibat penyakit sistemik (limfoma)
3. Akibat obat-obatan (MALARIA)
4. Anemia hemolitik pada bayi - inkompatibilitas ABO
TENTUKAN :
hemolitik
3. Pemeriksaan :
- Coomb’s test (AIHA)
- Eletroforesis Hb (Thalasemia)
- Pemeriksaan G6PD (Defisiensi G6PD)
- Sucrose water test dan Ham’s test (PNH)
- Denaturasi panas (kel.membran-Sickle cell/sperositosis)
A. Anemia dan Retikulositosis ( perdarahan )
D. Myoglobinuria
1. Pencegahan syok : -jaga keseimbangan cairan dan
- cegah terjadinya gagal ginjal akut
2. Splenektomi ( kel.membrane )
3. Hormon steroid (AIHA)
4. Transfusi darah (suportif-Thalasemia)
5. Infeksi, bahan kimia, bahan fisika segera diberantas
6. Penyakit dasar diobati