a. Normokrom normositer
Warna normal, ukuran normal
b. Hipokrom normositer
Warna pucat, ukuran normal
c. Hipokrom mikrositer
Warna pucat, ukuran kecil
ABSOLUTE VALUES
1. Mean Corpuscular Volume (MCV) =
volume eritrosit rata-rata
MCV = PCV x 10 N = 76-96 µ3
erit
2. Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH) =
Hb eritosit rata2 = HER
MCH = Hb x 10 µµg N= 27-32 µµg
erit
3. Mean Corpuscular Hemoglobin
Consentartion (MCHC) = Konsentrasi
Hb erit rata2 = KHER
MCHC = Hb x 100%
PCV
N = 32-36%
Anemia Pasca Hemorhagic Acut
- Perdarahan akut dan masif (berat,banyak)
tdk segera terjdi anemia
- Perdarahanhipovulemiacairan
ektravaskuler masuk ke pemb darah
anemia
48-72jam
- Perdarahan merangsang ss tl membtk
sel darah (shift to the left)
Absorpsi(+1mg) jaringan
transferin
20 mg 20 mg
20 mg 20 mg
Hb yg beredar
Penyerapan Besi
Transferin :
Waktu paruh 8 – 10 hari
Mengikat 2 atom Fe
Dipakai lagi setelah melepas Fe
Kebutuhan Besi (mg/hari)
Urine, Haid Kehamilan Pertum Total
keringat, buhan
feses
Laki 0,5 - 1 0,5–1
dws
Wnt 0,5 - 1 0,5-1 1–2
Haid
Wnt 0,5 - 1 1-2 1,5-3
hamil
Anak 0,5 0,6 1
Wanita 0,5 - 1 0,6 1-2,5
12-15
Sebab-sebab Defisiensi Besi :
1. Kehilangan darah
2. Kebutuhan meningkat : prematuritas,
pertumbuhan, hamil
3. Malabsorpsi
4. Diet buruk
piruvatkinase
Hemoglobin 1. abnormal (HbS,
2. Cacat sintesis(th)
Akuisita Immune An hemo otoimun,
krn obat
Tanda-tanda Proses Hemolisis :
1. Perubahan metabolisme bilirubin dan urobilin.
Pd An Hemolitik : urine kuning tua, banyak
urobilin 5-299 mg/24 jam.
Feses warna gelap, banyak sterkobilin 300-4000
mg/24 jam.
2. Hemoglobinemia
3. Masa hidup erit memendek (15-20 hari)
4. SADT : anisositosis, poikilositosis, Burr sel, Hb
patologik : hipokrom mikrositer, target sel,sikle
sel,sferosit. Ss tlg : Retikulositosis
Hemolisis intravaskular
Hemolisis ekstravaskular
Diagnostik
Untuk menegakkan diagnostik An. Hemolitik dan penyebabnya:
1. Menentukan ada tidaknya An. Hemolitik :
a. Adanya tanda penghancuran dan pembentukan sel erit yg
berlebihan pd wkt yg sama.
b. Terjd anemia yg diikuti dgn hiperaktivitas sistem
eritropoesis.
c. Terjd penurunan kadar Hb dgn cepat tanpa dpt diimbangi
dgn eritropoesis normal.
d. Adanya tanda hemoglobinuria atau penghancuran
intravaskuler
Menentukan penyebab spesifik.
- Informasi dari anamnese
- Pemeriksaan SADT
- Pemeriksaan antiglobulin test
Dapat dikelompokkan :
1. An hemolitik yg disebabkan infeksi, zat kimia.
2. Hasil Commb’s test (+) An hemolitik autoimmune
(AIHA)
3. Hasil Commb’s test (-) An hemolitik spherosit
(Spherositosisi herediter)
4. Kelainan morfologi erit yg spesifik : eliptositosis dan sikle
sel anemia.
Pemeriksaan Lab :
1. Gambaran peningkatan penghancuran erit :
- Bilirubin serum meningkat
- Urobilin meningkat
- Sterkobilin meningkat
2. Gambaran peningkatan produksi erit :
- Retikulosis dan hiperplasia ss tlg
3. Eritrosit rusak :
- Morfologi : mikrositer, fragmen dll
- Fragilitas osmotik, otohemolisis
- Umur erit memendek
ANEMIA HEMOLITIK HEREDITER
1. Cacat Membran
a. Sferosis Herediter
adalah An hemolitik yg diturunkan
ditandai dgn erit yg berbentuk sferosit.
Perubahan btk erit dr normal menjd btk
peluru (sferosit) akibat kelainan
metabolisme yg blm dpt dijelaskan smp
sekarang. Sindroma yg terjd akibat
dihancurkannya erit dlm limfa.
Merupakan an hemolitik herediter paling
umum di Eropa Utara.
Sumsum membuat erit berbentuk bikonkaf
normal tetapi kehilangan membrannya
saat beredar melalui limfa.
Ratio luas permukaan terhdp vol berkurang
dan sel menjad lebih sferis tdk sanggup
melalui mikrosirkulasi limfa.
Beratnya hemolisis bervariasi, makin jelas
sferositnya makin pendek masa hidup
eritnya, makin anemia yg terjd.
Pemeriksaan hematologis :
- Retikulosit : 5 – 20%
- SADT : mikrosferosit yg berwarna pekat.
Tes Khusus :
- Fargilitas osmotic meningkat
- Otohemolisis meningkat
- Tes antiglobulin ( Coomb’s tes)
b. Eliptositosis Herediter
Gambaran klinis dan lab sama dgn
sfesitosis herediter kecuali morfologi
sediaan apus, disebut juga ovalosit.
Diagnosa pasti :
1. Apabl pd SADT hampir semua erit btk
ovalosit
2. Apabl tdk ada ovalosit tetapi banyak erit
berbtk pensil, mikrosferosit.
2. Cacat Metabolisme Sel Darah Merah
Defisiensi G6PD :
Merupakan hemolisis intravaskuler
dicetuskan oleh infeksi, penyakit akut atau
obat-obatan.
3. Cacat Jalan Glikolitik (Embden-Meyerhof)
Sumsum tulang :
- Aplasia
- jarang ditemukan sel darah
- plasma sel meningkat
- banyak jaringan lemak.
Anemia Aplastik
Sebab- sebab pansitopenia :
1. Anemia aplastik
2. Infiltrasi sumsum tulang (karsinoma,
TBC)
3. Leukemia, mieloma
4. Anemia megaloblastik
ANEMIA MEGALOBLASTIK
Adalah anemia dimana eritroblas dlm ss tlg memperlihatkan
abnormalitas khas, pematangan inti terlambat dibandingkan
sitoplasma.
Pemeriksaan Lab :
*Darah Tepi:
- anemia makrositer
- anisositosis
- poikilositosis
- lekopeni, netropenia hipersegmentasi
- trombositopenia
- ditemukan normoblas
*Sumsum Tlg :
- Eritropoesis: sel besar2, pertumbuhan sitoplasma
lebih cepat dari pada inti, banyak ditemukan sel primitif
(promegaloblas dan megaloblas basofil).
- Lekopoesis: sel besar2, banyak ditemukan
granulosit atifikal, giant netrofil batang, trjdi disosiasi
inti dan sitoplasma (mis mielosit granula sedikit),
hipersegmentasi sel netrofil.
- Trombopoesis: megakariosit biasanya menurun,
atifikal, agranulasi, trjdi hipersegmentasi nukleus.
Anemia Megaloblastik
ANEMIA KARENA PENYAKIT KRONIK
1. Infeksi
- Infeksi saluran kemih
- TBC
- Abses paru
SADT :
- Anemia ringan: Hb 8-12 g/dl
- Normokrom normositer bisa sedikit hipokrom
- kadang anisositosis dan poikilosistosis ringan
- retikulosit normal/sedikit meningkat
SUMSUM TLG :
- normal atau selularitas sedikit meningkat
2. Gagal ginjal kronik
- eritropoetin menurun
- hemolisis
- ureum darah meningkat
- hemoglobin menurun
SADT :
- normokrom normositer bisa hipokrom mikrositer ringan
- anisositosis ringan
- burr cell (+)
- lekosit normal atau sedikit meningkat
- trombositopenia: fungsi menurun
SUMSUM TLG:
- aktivitas eritropoesis meningkat
- Lekopoesis normal
- trombopoesis normal atau sedikit meningkat
REAKSI LEUKEMOID
Adalah suatu keadaan dimana terjadi penambahan jumlah
lekosit yang disertai kelainan hitung jenis dengan adanya sel
sel muda dalam darah tepi.
Apabila lekositosis yang terjadi disertai dengan seri eritrosit
disebut lekoeritroblastik.
Kelainan yang dapat menyebabkan reaksi lekemoid:
- Infeksi
- Metastasis karsinoma pada tulang
- Anemia hemolitik
- Pasca perdarahan
- Polisitaemia vera
- uremia
Infeksi virus limfositosis, limfosit atipik
Infeksi bakteri limfositosis
Infeksi bakteri kronis monositosis, limfopenia
Infeksi patogen lekositosis dengan granulositosis dan lekosit
muda sprti metamielosit dan netrofil batang.
Lekositosis fisiologi:
1. Bayi baru lahir
2. Latihan jasmani
3. Gangguan emosi
4. Menstruasi
5. Kedinginan
6. Pemberian anastesi
Lekositosis patologis:
1. Infeksi
2. Nekrose jaringan
3. Intoksikasi: - eksogen : logam berat
- endogen : asidosis, uremia
4. Perdarahan akut
5. Krisis hemolitik pada anemi hemolitik
6. Penyuntikan protein asing : ATS
7. Penyakit myeloproliferatif
Jumlah lekosit
a. Tipe granulosit :
- biasanya netrofilia
- disebabkan infeksi bakteri pyogen
b. Tipe limfositosis :
- terjadi pada pertusis dan varicella
Perbedaan reaksi leukemoid dengan leukemia :
Agranulositosis :
tidak ditemukan netrofil disebabkan penekanan seri
granulosit dlm ss tlg oleh obat2an gol sulfonamide, barbiturat.
Jml lekosit bisa < 1000/mm3.
Trombositopenia :
1. Penghancuran trombosit
Biasanya karena adanya antibody thd trombosit.
- Idiophatic Thrombositopenia Purpura (ITP)
- Drugs sensitivity
- Auto imun hemolytic anemia
2. Pembentukan yang berkurang
- Obat-obatan : Streptomycin, Penicillin
3. Pemakaian yang berlebihan
- Desseminated Intravascular Coagulation (DIC)