• KELAINAN BERDASARKAN UKURAN • KELAINAN BERDASARKAN WARNA ERITROSIT ERITROSIT • Makrosit • Hipokrom • Mikrosit • Hiperkrom • Anisositosis • Anisokromasia • KELAINAN BERDASARKAN BENTUK • Polikromasia ERITROSIT • KELAINAN BERDASARKAN BENDA • Ovalosit INKLUSI ERITROSIT • Sferosit • Basophilic stipping • Schistocyte • Kristal • Teardrop cells (dacroytes) • Heinz bodies • Blister cells • Howell-jouy bodies • Acantocyte/burr cells • Pappenheimer bodies • Sickle cells (Drepanocytes) • Target cells Kelainan Eritrosit • Anemia Penurunan kadar Hb di bawah nilai rujukan normal. Sering dibarengi penurunan jumlah eritrosit di sirkulasi • Polisitemia Keadaan yg ditandai oleh adanya peningkatan jumlah eritrosit/hematokrit/Hb karena : meningkatnya total eritrosit atau turunnya volume plasma Klasifikasi Anemia 1. Gangguan Pembentukan Eritrosit a. Penyakit Defisiensi b. Anemia Hipoproliferatif c. Anemia Refraktorik 2. Kehilangan Darah Berlebihan a. Perdarahan b. Hemolisis Anemia Defisiensi ANEMIA DEFISIENSI BESI Merupakan anemia yg paling sering dijumpai. Penyebab terjadinya : A. Kehilangan darah ex: menstruasi, perdarahan saluran cerna, donor darah yg terlalu sering B. Defisiensi nutrisi - Makanan yg kurang zat besi - Gangguan absorbs - Infeksi cacing ex: ankylostoma Anemia Defisiensi C. Kenaikan Kebutuhan Misal : - peryumbuhan - Kehamilan METABOLISME BESI Besi dlm sirkulasi terikat oleh transferrin, sedangkan simpanan besi dlm tubuh dalam bentuk feritin (bagus untuk indicator status simpanan besi) Pada keadaan normal, sekitar 1-2 mg besi masuk dan meninggalkan tubuh setiap hari.
Besi di serap pada usus dan
disirkulasikan pada plasma dalam bentuk transferrin.
Zat besi paling banyak dimasukkan
dalam hemoglobin pada eritroit precursor dan sel daram merah matang.
10-15 persen ditransfer pada otot
(dalam myoglobin) dan jaringan lain (dalam enzymes dan cytochromes). Besi di simpan sel parenkim di hati dan retikuloendotelial macrophages. Anemia Defisiensi • Serum ferritin: subtansi yg terdiri atas besi yg diikat oleh protein yg disebut apoferitin • Serum ferritin sangat bermanfaat untuk diagnosis ADB karena penurunannya ditemukan pertama kali pada ADB • Gambaran pemeriksaan darah tepi eritrosit mikrositik hipokromik Tahapan Defisiensi Besi Tahap 1 a. Dikarakterisasi oleh kehilangan cadangan besi yg progresif b. Cadangan besi masih mampu memelihara kompartemen transport dan fungsional eritropoesis tdk terganggu c. Bisa diketahui dr pemeriksaan kadar ferritin yg rendah atau pengecatan besi di sumsum tulang Tahap 2 a. Didefinisikan sbg ‘exhaustion of the storage pool of iron’ b. Selama beberapa waktu eritropoeisis mungkin belum terganggu, terutama bila besi yg di sirkulasi masih cukup c. Anemia sering kali belum muncul, namun pd beberapa kasus dpt terjadi penurunan kadar Hb d. Kadar ferritin rendah, besi serum rensah, total iron binding capacity (TIBC) meningkat e. Reseptor transferrin di permukaan sel meningkat usaha meningkatkan uptake besi ke dalam sel
Kadar besi normal : 60-150 µg/dL
Kadar TIBC normal : 300-360 µg/dL Kadar serum ferritin : 40-200µg/dL Tahap 3 a. Merupakan anemia yg nyata b. Hemoglobin dan hematokrit di bawah normal c. Pembentukan SDM tdk dpt berjalan lancer karena adanya deplesi simpanan besi dan besi di sirkulasi d. Jumlah SDM yg dihasilkan akan meningkat memenuhi kebutuhan besi akan oksigen jumlah besi kurang terbentuk sel yg lebih kecil ukurannya dan konsentrasi hemoglobin yg rendah – mikrositik hipokromik e. Muncul gejala klinis : pucat, lethargi, dll Anemia Defisiensi • ANEMIA PENYAKIT KRONIK Ditemukan pada keadaan infeksi kronis, inflamasi, malignansi. Karakteristik anemia peny. Kronik : penurunan besi di darah (hambatan pemakaian besi) padahal simpanan besi adekuat. Contoh: - Infeksi : TBC, rheumatoid artritis, meningitis - Malignasi : leukemia, kanker yg metastase Anemia Defisiensi • ANEMIA MEGALOBLASTIK Anemia dg abnormalitas fungsional dan morfologi spesifik dari eritroblast sumsum tulang mengakibatkan maturasi inti relative lebih lambat disbanding sitoplasmanya Penyebab : 1. Defisiensi vit B12 2. Defisiensi asam folat 3. Metabolisme vit B12 dan asam folat yg abnormal Anemia Defisiensi • Vit B-12 dan asam folat merupakan komponen penting dlm pembentukan DNA, dipelukan dlm tahap penyediaan bahan baku dan enzim untuk sintesis DNA. • Defisiensi B-12 dan asam folat akan menyebabkan sintesis DNA menjadi abnormal, karena pada saat yg sama produksi RNA berjalan normal, sedang produksi DNA abnormal maka pematangan inti dan sitoplasma mjd tdk seimbang. Maturitas inti lambat maka pembelahan sel tertunda sehingga ukuran sel menjadi lebih besar dari normal sehingga disebut ‘megaloblast’ Morfologi Darah Tepi Anemia Megaloblastik Anemia Defisiensi • ANEMIA PERNISIOSA Suatu keadaan dimana absorbs vit B12 sangat menurun akibat kegagalan atau penurunan faktor intrinsic sehingga terjadi gangguan sintesus eritrosit Absorbsi vit B12 di gastrointestinal memerlukan beberapa faktor : 1. Vit. B12 harus dilepaskan dr makanan oleh digesti peptic dlm lambung yg dipernatarai asam hidrokloride yg dilepaskan oleh sel parietal lambung Anemia Defisiensi 2. Faktor intrinsik yg disekresikan oleh sel parietal, dimana faktor intrinsic membentuk kompleks dg vit B12 kemudian mentransportnya ke dalam usus Morfologi sel darah merah menyerupai anemia megaloblastik ANEMIA HIPOPROLIFERATIF • Tanpa gangguan maturasi • Respon sumsum tulang thd eritropoietin menurun atau produksi eritropoietin menurun • Dengan kegagalan sumsum tulang, missal : anemia aplastika, infiltrasi sumsum tulang ANEMIA HIPOPROLIFERATIF • Dengan Gangguan Maturasi • Gangguan sintesis Hb a. Penurunan inkorporasi besi b. Defek sintesis globin thalassemia c. Penurunan sintesis porfirin A. sideroblastik • Gangguan Maturasi Nukleus Anemia Megaloblastik ANEMIA KEHILANGAN DARAH BERLEBIHAN • ANEMIA KRN PERDARAHAN Misal : perdarahan saluran cerna, menstruasi, perdarahan paru • ANEMIA KRN HEMOLISIS 1. Herediter • Defek membran eritrosit ex: sferositosis Sferositosis • Defek enzim eritrosit ex: def. enz G6PD • Defek sintesis/abnormalitas struktur globin: Thalasemia, sickle Cell Anemia ANEMIA KEHILANGAN DARAH BERLEBIHAN 2. Acquired/didapat • AIHA • Defek membran eritrosit : Paroxymal Nocturnal Haemoglobinuria (PNH) KLASIFIKASI ANEMIA BERDASARKAN MORFOLOGI ERITROSIT • Klasifikasi berdasarkan kandungan Hb dalam eritrosit, ukuran eritrosit, angka eritrosit 1. Anemia Normositik Normokromik Warna dan ukuran eritrosit dalam batas normal. Terjadi pada : perdarahan akut, anemia hemolitik, penyakit sumsum tulang, penurunan pacuan eritropoietin (pny. Ginjal) KLASIFIKASI ANEMIA BERDASARKAN MORFOLOGI ERITROSIT 2. Anemia Makrositik Normokrom Terjadi pada: A. Megaloblastik, A. Pernosiosa 3. Anemia Mikrositik Hipokromik Terjadi pada Anemia Defisiensi Besi POLISITEMIA • Polisitemia disebut juga eritrositosis mempunyai 3 tipe 1. Polisitemia Vera 2. Polisitemia Sekunder 3. Polisitemia Relatif Pada umumnya terjadi bila : Hb >18g/dL, Hmt>55% Hb>16g/dL, Hmt>50% POLISITEMIA 1. POLISITEMIA VERA • Merupakan penyakit myeloproliferatif • Proliferasi semua jalur sel haematopoetik • Proliferasi tdk tergantung eritropoietin Diagnosis : Kriteria mayor : peningkatan masa eritrosit, saturasi O2 arterial normal, splenomegaly Krteria Minor : • Trombosit >400.000/mm3 • AL>12.000/mm3 • Kadar alkali fosfatase leukosit naik • Vit B12 binding capacity naik POLISITEMIA 2. POLISITEMIA SEKUNDER • Merupakan polisitemia absolut • Spesifik disebabkan kenaikan masa eritrosit • Diperantarai eritropoeitin : bisa fisiologis dan non fisiologis • Paling serik disebabkan karena hipoksia POLISITEMIA Ada 2 jenis polisitemia sekunder 1. Fisiologis Hipoksia jaringan produksi eritropoeitin karena tekanan O2 turun, penurunan pengangkutan O2 ke jaringan 2. Non fisiologis Eritropoeitin berlebihan atau karena ada eritropoetin like-substance POLISITEMIA 3. POLISITEMIA RELATIF Merupakan kelainan yg ditandai dengan peningkatan hematokrit semu karena masa eritrosit normal sedangkan volume plasma turun (polisitemia absolut terjadi kenaikan eritrosit) Patofisiologi : Paling sering karena dehidrasi(vol. plasma) TUGAS • Kelompok dibagi per 2 orang 4. Howell-jouy bodies mebuat PPT (minimal 8 slide) Dikirim ke email 5. Pappenheimer bodies pratiwitiwi96@gmail.com sebelum 6. Ovalosit 30 september MATERI : 1. Paroxymal Nocturnal Haemoglobinuria (PNH) 2. Basophilic stipping 3. Heinz bodies •https://forms.gle/XSoMFxqYX9goqRAA8 7. Sferosit 8. Schistocyte 9. Teardrop cells (dacroytes) 10.Blister cells 11.Acantocyte/burr cells 12.Sickle cells (Drepanocytes) 13.Target cells 14.Anisokromasia 15.Polikromasia