Learning Objectives
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Definisi Anemia
Klasifikasi Anemia
Pemeriksaan Laboratorium
Tata laksana Anemia
Epidemiologi
Komplikasi / penyulit
Learning Objective 1
DEFINISI ANEMIA
Definisi Anemia
Wintrobes Clinical Hematology :
Definisi Anemia
Kamus Kedokteran Dorland; edisi 29 :
Kriteria Anemia
Kriteria klinik :
Perempuan hamil
Kecepatan awitan
Keparahan
Usia
Kurva disosiasi hemoglobin O2
Gejala Anemia
Nafas pendek, khususnya pada saat berolahraga
Kelemahan
Letargi
Palpitasi
Sakit kepala
Pada pasien berusia tua, mungkin ditemukan:
Tanda Anemia
Tanda Umum
Koilonikia
Penyebab Anemia
Gangguan
Metabolisme
Besi
- Kekurangan besi
- Penyakit
Menahun
- Atransferinemia
Gangguan
Sintesis
Protoporfirin
- Gangguan ALA
sintetase
- Def.Heme-sintetase
- Intoksikasi Pb
- Ideopathik
Thalasemia
Hb-Varian
Learning Objective 2
KLASIFIKASI ANEMIA
Klasifikasi Anemia
Klasifikasi anemia berdasarkan derajat anemia :
1.
2.
3.
4.
2.
Megaloblastik
a.
Anemia def. vit. B12
b.
Anemia def. asam folat
Nonmegaloblastik
a.
Anemia pd penyakit hati kronik
b.
Anemia pd hipotiroid
c.
Anemia pd sindroma mielodisplastik
ERITROSIT
VER
HER
KHER
Makrositer
Normositer
normokrom
Mikrositer
normokrom
N / N
Mikrositer
hipokrom
N / N N / N
Morfologi
hipokromatik
mikrositik
Ukuran kecil
bentuk kecil
MCV =
MCHC =
Normokromik
normositik
Makrositik
Ukuran normal
bentuk normal
MCV = normal
MCHC = normal
Ukuran besar
MCV =
MCHC = normal
Penyebab =
Penyebab=
Hilang darah akut
Fe = an. Deff besi
Hemolisis
Sideroblastik,
Infeksi
hilang darah kronis
Gangguan endokrin
Gangguan sintesis globin
Gang. Ginjal
= talasemia
Kegagalan ss tlg
Peny. Infiltratif metastatik
Pd ss tlg
Penyebab =
Terganggu DNA =
deff B12/ as. Folat/
Keduanya
Kemoterapi cancer
Patofisiologi
An sideroblastik
Defisiensi Fe
Ferritin + Protophofirin
HEME
Gangguan
sintesis
+ Globin
Hemoglobin
ANEMIA
1.
2.
3.
a.
b.
4.
a.
b.
c.
d.
2.
3.
4.
5.
Anemia Sideroblastik
Anemia refrakter dengan sel hipokrom dalam
Thalassemia
Terjadi penurunan kecepatan produksi rantai globin
Sindrom ini di klasifikasikan berdasar rantai globin :
Anemia Makrositer
Eritrosit yang lebih besar dari ukuran normal
VER meningkat dan KHER normal
Disebabkan terganggu nya aatu terhenti nya sintesis
(Hemolisis)
Faktor ekstrakorpuskuler
1.
a.
b.
c.
d.
e.
Faktor intrakorpuskuler
a.
b.
c.
Gangguan membran
i.
Hereditary spherocytosis
ii.
Hereditary elliptocytosis
Gangguan enzim
i.
Def. pyruvate-kinase
ii.
Def. G6PD (glucose-6 phosphate dehydrogenase)
Gangguang hemoglobin
i.
Hemoglobinopati struktural
ii.
Thalassemia
D. Bentuk campuran
E. Bentuk yg petogenesisnya belum jelas
Learning Objective 3
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1.
Kadar hemoglobin
Indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC)
Perkembangan electronic counting di bidang hematologi maka
hasil Hb, leukosit, dan trombosit serta indeks eritrosit dapat
diketahui sekaligus, selain itu jg dapat diketahui RDW (red cell
distribution width) yg menunjukan tingkat anisositosis sel darah
merah)
Apusan darah tepi
1.
2.
3.
4.
5.
sistemik, seperti :
histopatologi.
Radiologi : torak, bone survey, USG, scanning,
limfangiografi.
Pemeriksaan sitogenetik.
Pemeriksaan biologi molekuler (PCR-polymerase
chain reaction, FISH-fluorescence in situ
hybridization, dll)
Learning Objective 4
TATA LAKSANA ANEMIA
langkah, yaitu :
1.
2.
3.
dilakukan :
Pendekatan
Prinsip Terapi
Terapi spesifik sebaiknya diberikan setelah diagnosis
ditegakkan.
Terapi diberikan atas indikasi yg jelas, rasional dan
efisien.
Jenis Terapi
Terapi gawat-darurat : transfusi sel darah merah
Transfusi Darah
Definisi :
Proses pemindahan darah dari seseorang yang sehat (donor) ke orang sakit
(respien),dapat berupa darah lengkap dan komponen darah.
Tujuan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
16.
17.
18.
19.
Klasifikasi Transfusi
Allotransfusi : darah yg akan ditransfusikan berasal dri darah
org lain
Transfusi Autolog : transfusi darah yg paling aman adl dimana
donor juga berlaku sebagai resipien, karena hal ini
menghilangkan resiko tjd ketidakcocokan & penyakit yg
ditularkan melalui darah.
Dibagi mjd 3 :
Jenis Darah
Darah Lengkap/ Whole Blood : Diberikan pd penderita yg
Jenis Darah
Jenis Darah
Darah Komponen :
Jenis Darah
Jenis Darah
Jenis Darah
Kriosupernatan :
Larutan albumin manusia (4,5%) : mengandung albumin
manusia penanganan syok hipovolemik & pasien
hipoalbuminemia
Larutan albumin manusia (20%) (albumin rendah garam)
: pengembang volume plasma pasien dgn
hipoalbuminemia berat, sindrom nefrotik/gagal hati
Imunoglobulin : pd pasien trombositopenia imun,
purpura pasca transfusi/ trombositopenia neonatal
aloimun
Transfusi autolog
Aman dimana donor juga berlaku sebagai resipien, menghilangkan resiko
ketidakcocokan serta menghindari penyakit menular.
Kadang jika seorang pasien mengalami perdarahan atau menjalani
pembedahan, darah bisa dikumpulkan dan diberikan kembali.
jarang terjadi.
Reaksi yang paling sering terjadi adalah demam dan reaksi alergi
(hipersensitivitas), yang terjadi sekitar 1-2% pada setiap transfusi.
Gejalanya berupa:
- gatal-gatal
- kemerahan
- pembengkakan
- pusing
- demam
- sakit kepala.
Gejala yang jarang terjadi : kesulitan pernafasan, bunyi mengi dan
kejang otot.
tetapi kesalahan masih mungkin terjadi sehingga sel darah merah yang
didonorkan segera dihancurkan setelah ditransfusikan (reaksi
hemolitik0)
Biasanya reaksi ini dimulai sebagai rasa tidak nyaman atau kecemasan
selama atau segera setelah dilakukannya transfusi.
Kadang terjadi kesulitan bernafas, dada terasa sesak, kemerahan di
wajah dan nyeri punggung yang hebat.
Reaksi ini bisa menjadi lebih hebat dan bahkan bisa berakibat fatal.
Untuk memperkuat dugaan terjadinya reaksi hemolitik ini, dilakukan
pemeriksaan untuk melihat apakah terdapat hemoglogin dalam darah
dan air kemih penderita.
Indikasi
1.
2.
3.
4.
5.
Komplikasi Transfusi
Dini :
1. Reaksi hemolitik :
a. Segera
b. Lambat
2. Reaksi yg tjd akibat infeksi
3. Reaksi alergi thd leukosit, trombosit/protein
4. Reaksi pirogenik
5. Kelebihan beban sirkulasi
6. Emboli udara
7. Tromboflebitis
8. Toksisitas sitrat
9. Hiperkalemia
10. Kelainan pembekuan (stlah transfusi masif)
11. Cedera paru akut terkait dgn transfusi
Komplikasi Transfusi
Lanjut :
1. Virus : hepatitis, HIV, CMV,dll
2. Bakteri : treponema pallidum, brucella, salmonella
3. Parasit : malaria, toxoplasma, mikrofilaria
4. Kelebihan timbunan besi akibat transfusi
5. Sensitisasi imun
6. Penyakit cangkok melawan pejamu yg terkait
transfusi
Learning Objective 5
EPIDEMIOLOGI
ekonomi masyarakat.
Data anemia yg dikumpulkan oleh WHO di seluruh dunia
sampai dgn tahun 1985 dapat dilihat sbg berikut :
Prevalensi individu yg anemia (%)
Anak
Anak
0-4 tahun
5-12 tahun
Negara maju
12
Negara
berkembang
51
Dunia
43
Laki
Semua
14
11
46
26
59
47
37
18
51
35
Angka Prevalensi
30-40%
25-35%
30-40%
Hamil
50-70%
Laki-laki dewasa
20-30%
30-40%
Learning Objective 6
KOMPLIKASI / PENYULIT
Komplikasi Anemia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Kurangnya konsentrasi
Daya tahan tubuh berkurang
Gagal jantung / payah jantung
Angina pectoris
Kerusakan jantung
Serangan jantung
Peningkatan kadar tembaga
Sulit bernafas
Sakit dada
Sakit kepala
Perubahan warna kulit
Hipertensi
Daftar Pustaka
Hoffbrand AV, Pettit JE, Moss PAH. Kapita Selekta
TERIMA KASIH