PASIEN ANEMIA
Dr. Indriyani Hermiyana, Sp.PD, FINASIM
Gejala umum:
Pemeriksaan fisik:
• Pemeriksaan Laboratorium:
– Hb, indeks eritrosit, hapusan darah tepi, lekosit,
trombosit, hitung retikulosit, LED
2.Anemi megaloblastik
-Kadar folat serum atau kadar B 12.
-Test dioksiuridin,
-Test schilling pd A. Pernisiosa
• 3. Anemi hemolitik
- Kdr bilirubin indirek
- Test comb
- elektroforesis Hb
PENDEKATAN TERAPI
Pengobatan berdasarkan diagnosis definitif
• Meliputi proses
• Besi dalam makanan
transportasi besi
diolah dalam
• Proses penyerapan dalam sirkulasi,
lambung dan siap
proses aktif utilisasi besi, storage
untuk diserap dalam
duodenum • Penyerapan terjadi • Besi setelah diserap
melalui mukosa oleh enterosit
• Terdapat 2 bentuk:
duodenum dan basal epitel kapiler
a. Besi heme jejunum proksimal usus berikatan dg
apotransferin
b. Besi non heme
transferin besi
dilepas di RES sel via
pinositosis
Lanjutan Absorpsi besi
• Deplesi besi:
Cadangan besi menurun, tetapi penyediaan besi
untuk eritropoeisis belum terganggu
• Eritropoeisis defisiensi besi:
Cadangan besi kosong, penyediaan besi untuk
eritropoeisis terganggu tetapi belum timbul
anemia secara laboratorik
• Anemia defisiensi besi:
Cadangan besi kosong disertai anemia
hipokrom mikrositer disertai gejala anemia
defisiensi besi
MANIFESTASI KLINIS
Gejala Klinis
• Gejala anemia defisiensi besi dapat
digolongkan menjadi 3 bagian:
1. Gejala umum anemia
2. Gejala khas defisiensi besi
3. Gejala penyakit dasar
Gejala Klinis
Lanjutan…
Evaluasi ulang
PENCEGAHAN
Besi feri dikonversi mjd fero oleh enzim ferireduktase, dimediasi duodenal Cytochrome
b-like (DCytB).
Transfer melalui membran difasilitasi oleh divalent metal transporter (Nramp2/DMT1).
Besi dalam sitoplasma sebagian disimpan mjd feritin, sebagian diloloskan lewat
basolateral transporter (feroportin) ke dlm kapiler usus Fero diubah mjd feri oleh
feroreduktase (antara lain hephaestin) Besi diikat apotransferin dlm kapiler usus
mjd tranferin.