Anda di halaman 1dari 7

Sasaran Pembelajaran Penunjang

Bila mahasiswa dihadapkan dengan masalah penyakit dalam, maka diharapkan mampu :
1. Melakukan auto atau allo-anamnesis yang tepat dan efektif
2. Melakukan pemeriksaan standar opthalmologi
3. Menciptakan diagnosis dan diagnosis banding
4. Merencanakan dan melakukan penatalaksanaan secara komprehensif dan holistik
5. Menetapkan prognosis

Daftar Masalah Ilmu Penyakit Dalam


Berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Serta Level Kompetensinya

DAFTAR KASUS/ PERMASALAHAN LEVEL KOMPETENSI

Ginjal Hipertensi
ISK 1 2 3A 3B 4
Pielonefritis akuta (PNA) 1 2 3A 3B 4
Pielonefritis kronika (PNK) 1 2 3A 3B 4
Glomeruionephritis akut 1 2 3A 3B 4
Glomerulonefritis kronik 1 2 3A 3B 4
Gagal ginjal akut (AKD) 1 2 3A 3B 4
Gagal ginjal kronik (CKD) 1 2 3A 3B 4
Sindroma nefrotik 1 2 3A 3B 4
Hipertensi 1 2 3A 3B 4
Hipertensi maligna 1 2 3A 3B 4

Tropik infeksi
Gastroenteritis dehidrasi 1 2 3A 3B 4
Amubiasis 1 2 3A 3B 4
Disentri basiler 1 2 3A 3B 4
Demam tifoid 1 2 3A 3B 4
Askaris 1 2 3A 3B 4
Ankilostomiasis 1 2 3A 3B 4
Filariasis 1 2 3A 3B 4
Malaria 1 2 3A 3B 4
Dengue hemorrhagic fever 1 2 3A 3B 4

Gastroenterologi
Esofagitis (GERD) 1 2 3A 3B 4
Gastritis akut 1 2 3A 3B 4
Gastritis kronis 1 2 3A 3B 4
Ulkus peptikum 1 2 3A 3B 4
Hematemesis melena 1 2 3A 3B 4
Hematokezia 1 2 3A 3B 4
Pankreatitis akut 1 2 3A 3B 4
Gastroenteritis 1 2 3A 3B 4
Hepatologi
Hepatitis virus A 1 2 3A 3B 4
Hepatitis virus B akut 1 2 3A 3B 4
Hepatitis virus B kronik aktif 1 2 3A 3B 4
Hepatitis virus C aktif 1 2 3A 3B 4
Hepatitis fulminan 1 2 3A 3B 4
Fatty liver 1 2 3A 3B 4
Sirosis hepatis 1 2 3A 3B 4
Koma hepatikum 1 2 3A 3B 4
Amubiasis hati 1 2 3A 3B 4
Hepatoma 1 2 3A 3B 4
Kolesistitis akut 1 2 3A 3B 4
Kolesistitis kronik 1 2 3A 3B 4
Kolelitiasis 1 2 3A 3B 4

Endokrin metabolic
Siruma endemik 1 2 3A 3B 4
Hipertiroidisme 1 2 3A 3B 4
Hiportiroidisme 1 2 3A 3B 4
Tiroiditis 1 2 3A 3B 4
Diabetes insipidus 1 2 3A 3B 4
Diabetes mellitus tipe 1 1 2 3A 3B 4
Diabetes mellitus tipe 2 1 2 3A 3B 4
Koma diabetikum ketoasidosis 1 2 3A 3B 4
Koma hipoglikemi 1 2 3A 3B 4
Sindroma cushing 1 2 3A 3B 4
Addison disease 1 2 3A 3B 4
Feokromositoma 1 2 3A 3B 4
Multiple endocrinological neoplasia (men syndrome) 1 2 3A 3B 4
Krisis adrenal 1 2 3A 3B 4
Hiperparatiroidism 1 2 3A 3B 4
Hipoparatiroidism 1 2 3A 3B 4

Kardiologi
Infark miokard akut 1 2 3A 3B 4
Gagal jantung 1 2 3A 3B 4
Angina pektoris 1 2 3A 3B 4
Penyakit jantung koroner 1 2 3A 3B 4
Aritrnia kordis 1 2 3A 3B 4
Perikardiris 1 2 3A 3B 4
Penyakit jantung rematik 1 2 3A 3B 4
Miokarditis 1 2 3A 3B 4
Endokarditis 1 2 3A 3B 4
Kardiomiopati 1 2 3A 3B 4
Perifral arterial disease 1 2 3A 3B 4
Hematologi
Anemia defisiensi Fe 1 2 3A 3B 4
Anemia defisiensi vitamin B12 1 2 3A 3B 4
Anemia defisiensi asam folat 1 2 3A 3B 4
Anemia aplastik 1 2 3A 3B 4
Anemia hemolitik 1 2 3A 3B 4
Polisitemia 1 2 3A 3B 4
Reaksi transfusi 1 2 3A 3B 4
Diseminated intravaskular coagulation (DIC) 1 2 3A 3B 4
Lymphoma maligna 1 2 3A 3B 4
Leukemia akut 1 2 3A 3B 4
Leukemia melositik kronik 1 2 3A 3B 4
Leukemia limfositik kronik 1 2 3A 3B 4

Pulmonologi
Pneumonia 1 2 3A 3B 4
Tuberkolosis paru 1 2 3A 3B 4
Efusi pleura 1 2 3A 3B 4
Empyema 1 2 3A 3B 4
Bronkitis akut 1 2 3A 3B 4
Bronchitis kronik 1 2 3A 3B 4
Asthma bronkiale 1 2 3A 3B 4
Status asthmatikus 1 2 3A 3B 4
Tumor paru 1 2 3A 3B 4

Rheumatologi
Rheumatoid arthritis 1 2 3A 3B 4
Gout 1 2 3A 3B 4
Osteoatrhitis 1 2 3A 3B 4
Osteoporosis 1 2 3A 3B 4
SLE ringan 1 2 3A 3B 4
SLE berat 1 2 3A 3B 4
Multiple myeloma 1 2 3A 3B 4

Toksikologi
Intoksikasi organofosfat 1 2 3A 3B 4
Intoksikasi alkohol 1 2 3A 3B 4
Intoksikasi CO 1 2 3A 3B 4
Intoksikasi napza 1 2 3A 3B 4
Intoksikasi jengkol 1 2 3A 3B 4
Intoksikasi makanan 1 2 3A 3B 4

Radiologi
Pemeriksaan foto polos thoraks 1 2 3A 3B 4
Pemeriksaan foto polos abdomen 1 2 3A 3B 4
Pemeriksaan BNO IVP 1 2 3A 3B 4
USG abdomen 1 2 3A 3B 4

Nutrisi penyakit dalam


Pemberian nutrisi oral 1 2 3A 3B 4
Pemberian nutrisi enteral 1 2 3A 3B 4
Pemberian nutrisi parenteral 1 2 3A 3B 4

Keterangan :
Kolom tingkat kemampuan di atas beracuan pada tingkat kemampuan yang diharapkan
dicapai pada akhir pendidikan dokter yaitu :

Tingkat Kemampuan 1 :
Dapat mengenali dan menempatkan gambaran-gambaran klinik sesuai penyakit ini ketika
membaca literatur.

Tingkat Kemampuan 2 :
Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
tambahan yang diminta oleh dokter.

Tingkat Kemampuan 3 :
3 A : Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
tambahan yang diminta oleh dokter. Dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan,
serta merujuk ke spesialis yang relevan (Bukan Kasus Gawat Darurat)
3 B : Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
tambahan yang diminta oleh dokter. Dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan,
serta merujuk ke spesialis yang relevan (Kasus Gawat Darurat)

Tingkat Kemampuan 4 :
Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani masalah itu secara mandiri hingga
tuntas.

Daftar Keterampilan Klinik Ilmu Penyakit Dalam


Berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Serta Level Kompetensinya
LEVEL KOMPETENSI
Pemeriksaan umum
Pemeriksaan status mental 1 2 3 4
Pemeriksaan keadaan umum pasien 1 2 3 4
Penilaian status nutrisi 1 2 3 4
Pemeriksaan habitus dan postur 1 2 3 4
Pemeriksaan respirasi 1 2 3 4
Palpasi nadi 1 2 3 4
Pengukuran tekanan darah 1 2 3 4
Pengukuran tekanan vena jugular 1 2 3 4
Pengukuran berat badan dan tinggi badan 1 2 3 4
Inspeksi dan palpasi kulit 1 2 3 4
Inspeksi membrane mukosa 1 2 3 4
Keseimbangan cairan asam basa dan elektrolit 1 2 3 4
Monitoring kurve gula darah harian 1 2 3 4

Kepala / Leher
Inspeksi mata, hidung, mulut dan tenggorokan 1 2 3 4
Palpasi kelenjar getah bening 1 2 3 4
Palpasi kelenjar tiroid 1 2 3 4
Palpasi trakea 1 2 3 4
Palpasi arteri karotis 1 2 3 4

Thoraks
Inspeksi pada keadaan istirahat 1 2 3 4
Inspeksi pada saat bernapas 1 2 3 4
Palpasi saat bernapas 1 2 3 4
Palpasi fremitus taktil 1 2 3 4
Palpasi iktus kordis 1 2 3 4
Perkusi paru, basis paru dan ukuran jantung 1 2 3 4
Auskultasi paru 1 2 3 4
Auskultasi jantung 1 2 3 4

Abdomen
Inspeksi 1 2 3 4
Auskultasi (suara usus, bruit) 1 2 3 4
Perkusi (khususnya hati, traube area, pekak kandung kemih) 1 2 3 4
Palpasi (dinding abdomen, kolon, hati, limpa, aorta, rigiditas) 1 2 3 4
Melakukan pemeriksaan abdominal tenderness dan rebound
1 2 3 4
tenderness
Melakukan pemeriksaan shifting dullness 1 2 3 4
Melakukan pemeriksaan undulasi 1 2 3 4
Melakukan pemeriksaan renal tenderness 1 2 3 4

Pemeriksaan perineum
Inspeksi daerah perianal 1 2 3 4
Pemeriksaan rectal 1 2 3 4
Inspeksi sarung tangan 1 2 3 4

Ekstremitas
Inspeksi kulit, kuku dan tonus otot 1 2 3 4
Inspeksi sendi 1 2 3 4
Pemeriksaan denyut kapiler 1 2 3 4
Pemeriksaan capillary refill 1 2 3 4
Palpasi denyut arteri 1 2 3 4
Deteksi bruit 1 2 3 4
Palpasi kulit, tendon dan sendi 1 2 3 4
Penilaian range of motion pada sendi 1 2 3 4
Pemeriksaan sistem sensoris 1 2 3 4
Pemeriksaan sistem motoris 1 2 3 4

Prosedur diagnostic
Pungsi vena 1 2 3 4
Pengambilan darah arteri 1 2 3 4
Pengambilan darah kapiler 1 2 3 4
Mempersiapkan dan memeriksa sediaan apus darah tepi 1 2 3 4
Mempersiapkan dan memeriksa sedimen urin 1 2 3 4
Mempersiapkan dan memeriksa sputum 1 2 3 4
Mempersiapkan dan memeriksa tinja 1 2 3 4
Pemeriksaan X-ray foto polos 1 2 3 4
Pemeriksaan X-ray dengan kontras 1 2 3 4
CT-scan 1 2 3 4
NMR/MRI 1 2 3 4
Pemeriksaan skintigrafi 1 2 3 4
Echografi 1 2 3 4
Endoskopi 1 2 3 4
Proktoskopi/ kolonoskopi 1 2 3 4
Pungsi ascites 1 2 3 4
Pungsi pleura 1 2 3 4
Pemeriksaan patologi anatomi biopsy 1 2 3 4
Elektrokardiografi 1 2 3 4
Exercise EKG testing 1 2 3 4
Phonokardiolografi 1 2 3 4
Pemeriksaan doppler 1 2 3 4
Pemeriksaan holter 1 2 3 4
Kateterisasi jantung 1 2 3 4
Pengukuran tekanan darah otomatis 1 2 3 4
Ekodardiografi 1 2 3 4
Pemeriksaan fungsi paru/ spirometri 1 2 3 4
Tes profokasi histamine 1 2 3 4
Tes alergi 1 2 3 4
Tes provokasi hiperventilasi 1 2 3 4
Skan perfusi/ ventilasi 1 2 3 4
Bronkoskopi 1 2 3 4
Aspirasi cairan sendi 1 2 3 4

Skill terapetik
Memberi saran mengenai gaya hidup kepada pasien 1 2 3 4
Menerangkan diet pasien 1 2 3 4
Injeksi subkutan dan intramuskuler 1 2 3 4
Pemberian insulin 1 2 3 4
Pemasangan kanul intervena 1 2 3 4
Mouth to mouth rescucitation 1 2 3 4
Pijat jantung 1 2 3 4
Menginisasi resusitasi 1 2 3 4
Nasogastric tube 1 2 3 4
WSD 1 2 3 4
Endoskopi 1 2 3 4
Kateter kandung kemih 1 2 3 4
Hemodialisis dan peritoneal dialisis 1 2 3 4
Skleroterapi pada vena varikosa 1 2 3 4
Bilas lambung 1 2 3 4

Pada setiap keterampilan klinik ditetapkan tingkat kemampuan menggunakan Piramid Miller
(knows, knows how, shows, does) yang diharapkan dicapai oleh mahasiswa di akhir
pendidikan. Berikut ini pembagian tingkat kemampuan menurut Piramid Miller :

Tingkat Kemampuan 1 :
Mengetahui dan Menjelaskan
Lulusan dokter memiliki pengetahuan teroritis mengenai keterampilan ini, sehingga dapat
menjelaskan kepada teman sejawat, pasien maupun klien tentang konsep, teori, prinsip
maupun indikasi, serta cara melakukan, komplikasi yang timbul, dan sebagainya.

Tingkat Kemampuan 2 :
Pernah melihat dan Pernah didemonstrasikan
Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori,
prinsip maupun indikasi, serta cara melakukan, komplikasi yang timbul, dan sebagainya).
Selain itu, selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan
ini.

Tingkat Kemampuan 3 :
Pernah melakukan dan Pernah menerapkan dibawah supervisi
Lulusan dokter memiliki pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori,
prinsip maupun indikasi, serta cara melakukan, komplikasi yang timbul, dan sebagainya).
Selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini, dan
pernah menerapkan keterampilan ini beberapa kali di bawah supervisi.

Tingkat Kemampuan 4 :
Mampu melakukan secara mandiri
Lulusan dokter memiliki penegatahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep,
teori, prinsip maupun indikasi, serta cara melakukan, komplikasi yang timbul, dan
sebagainya). Selama pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan
keterampilan ini, dan pernah menerapkan keterampilan di beberapa kali di bawah supervisi
serta memiliki pengetahuan untuk menggunakan dan menerapkan keterampilan ini dalam
konteks praktik dokter secara mandiri.

Anda mungkin juga menyukai