Anda di halaman 1dari 29

ACUTE

SCROTUM
JOURNAL REVIEW
BY
KELOMPOK 1

ACUTE SCROTUM

Definisi

Skrotum akut merupakan suatu gejala nyeri


dan bengkak pada skrotum beserta isinya yang
bersifat mendadak serta menimbulkan gejala lokal
dan sistemik.

Akut Skrotum
Penyebab dari skrotum akut secara umum adalah

torsio testis,

epididimitis,

trauma, dan

hernia inguinalis.

Torsio Testis
PEMBAHASAN

Torsio Testis
a. Definisi

Torsio testis merupakan keadaan kondisi


dimana testis dan spermatic cord melilit secara
spontan, kemudian menjadi terkunci dalam
posisi yang abnormal dengan kontraksi otot
spermatic cord di sekelilingnya (otot
kremaster).

(Kai Jie-Yu et.al, 2010).

Epidemiologi

Patofisiologi

Torsio testis terjadi ketika testis bergerak memutar


pada struktur kordanya, merusak aliran balik vena, yang
mengarah pada kongesti vena dan edema. Hal ini
menyebabkan berkurangnya aliran darah arteri, sehingga
terjadi iskemia lalu infark testis jika dibiarkan dan tidak
ditangani (Thakare N et al, 2012).

Torsio testis dapat dibagi menjadi dua jenis utama,


tergantung pada anatomi sumbu torsi.

Torsi intravaginal

Torsi Extravaginal

Torsio testis juga terjadi karena mesorchium panjang,


sering dikaitkan dengan kriptokismus

Torsio Testis

Torsio Testis

Pemeriksaan dan
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik:
Anamnesis:

Nyeri testis unilateral


secara tiba tiba

Posisi tinggi testis

Edema testis

Reflek kremaster

dengan durasi kurang


dari 24 jam

Mual dan muntah

Pemeriksaan Penunjang:

Demam

Riwayat trauma

Color Doppler
Ultrasonography (CDUS)

Tatalaksana

Apabila dari anamnesis dan pemeriksaan fisik


menunjukkan torsio testis, maka tindakan eksplorasi bedah
harus dilakukan segera dan tidak boleh ditunda. Biasanya
terdapat empat sampai delapan jam jendela sebelum
terjadi kerusakan iskemik permanen. Keterlambatan dalam
pengobatan dapat menyebabkan kesuburan menurun,
bahkan mungkin memerlukan tindakan orchiectomy.

Tindakan
operasi
ini
dimaksudkan
untuk
mengembalikan posisi testis pada arah yang benar dan
setelah itu dinilai apakah testis yang mengalami torsio
masih viable atau sudah nekrosis. Informed consent akan
kemungkinan
orchiectomy
sangat
dibutuhkan.
Orchiectomy dilakukan jika testis yang terkena terlalu
nekrotik atau nonviable.

Epididimitis
PEMBAHASAN

Definisi
Epididimitis merupakan inflamasi yang terjadi
pada epididimis yang sering menjadi penyebab
akut skrotum (Srinath, 2013).

Menurut data dari Pusat Pengendalian Penyakit


dan Perawatan Kesehatan Rawat Jalan,
epididimitis menyumbang 1 dari 144 kunjungan
pasien rawat jalan pada tahun 2002 di Amerika
Serikat pada pria yang berusia 18-50 tahun

Etiologi
Penyebab Epididymitis

Sexually active men <35 years of age

Chlamydiatrachomatis
Neisseriagonorrhoea

Men >35 years of age

Coliform bacteria (Escherichiacoli)

Children

Enteroviruses
Adenoviruses
Mumps
E.coli

Chronic infection

Mycobacteriumtuberculosis
Many of the above untreated

Immunocompromised

Cytomegalovirus (CMV)
Cryptococcus
Pseudomonasaeruginosa
Klebsiellapneumoniae

Patogenesis
Penyebaran mikroorganisme ini dapat melalui
uretra, prostat, vesika seminalis maupun melalui
hematogen seperti pada tuberkulosis. Patogenesis
pada epididimitis ini sama dengan patogenesis
infeksi pada umumnya.
Dengan adanya mikroorganisme ini maka
dapat menyebabkan infeksi yang akan memicu
reaksi peradangan. Dengan demikian akan timbul
rasa nyeri, radang pada parenkim dan proses ini
dapat mengakibatkan pembengkakan pada
epididimis (Gordhan, 2015).

Tatalaksana
Antibiotik

Fluorokuinolon, namun penggunaannya telah


dibatasi karena terbukti resisten terhadap
kuman gonorhoeae

Sefalosforin (Ceftriaxon)

Levofloxacin atau ofloxacin untuk mengatasi


infeksi klamidia dan digunakan pada pasien
yang alergi penisilin

Doksisiklin, azithromycin, dan tetrasiklin


digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri non
gonokokal lainnya

Tatalaksana
Suportif

Pengurangan aktivitas

Skrotum lebih ditinggikan dengan melakukan


tirah baring total selama dua sampai tiga hari
untuk mencegah regangan berlebihan pada
skrotum.

Kompres es

Pemberian analgesik dan NSAID

Bedah

Scrotal exploration

Tindakan ini digunakan bila telah terjadi komplikasi dari


epididimitis dan orchitis seperti abses, pyocele, maupun
terjadinya infark pada testis.

Epididymectomy

Tindakan ini dilaporkan telah berhasi mengurangi nyeri yang


disebabkan oleh kronik epididimitis pada 50% kasus.

Epididymotomy

Tindakan ini dilakukan pada pasien dengan epididimitis akut


supurativa.

Prognosis dan Komplikasi

Epididimitis akan sembuh total apabila


menggunakan antibiotik yang tepat dan
adekuat.

Jika tidak diobati, epididimitis akut dapat


menyebabkan berbagai komplikasi, antara lain:
epididimitis kronis, abses, kerusakan permanen,
atau bahkan perusakan epididimis dan testis
(yang mengakibatkan kemandulan dan / atau
hipogonadisme), dan infeksi dapat menyebar
pada organ lain atau sistem tubuh.

Kesimpulan
Skrotum akut merupakan suatu keadaan
timbulnya gejala nyeri dan bengkak pada skrotum
beserta isinya yang bersifat mendadak dan
disertai gejala lokal dan sistemik yang
memerlukan penanganan yang segera tepat, dan
adekuat.
Menentukan diagnosis skrotum akut bukanlah
suatu hal yang mudah karena skrotum akut dapat
ditimbulkan oleh berbagai macam sebab dan area
pemeriksaan yang lunak membuat pemeriksaan
klinis menjadi lebih sulit sehingga perlu diketahui
lebih banyak tentang ciri-ciri yang membedakan
dari tiap faktor penyebab.

Referensi

Andera A, Coppolino F, Cesarano E, et al. 2013. US in the Assessment of


Acute Scrotum. Journal Crit Ultrasound;5(Suppl 1).

Gordhan, C. G., & Sadeghi-Nejad, H. (2015). Scrotal pain: evaluation and


management. Korean journal of urology, 56(1), 311.
doi:10.4111/kju.2015.56.1.3

Gne, M., et al. 2015. Is it possible to distinguish testicular torsion from


other causes of acute scrotum in patients who underwent scrotal
exploration? A multi-center clinical trial. Available at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26251755

Gunther P and Rubben I. 2012. The Acute Scrotum in Childhood and


Adoloscence. Deutsches Arzteblatt International;109(25):449-458.

Korckerling F., dan Christine, 2014. Tailored Apporoach in Inguinal Hernia


Repair-Decision Tree Based On the Guidelines. Diakses melalui :
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4286983/pdf/fsurg-01-00020.
pdf pada 15 September 2015
.

Meka Srinivasa RaodanKalyanpur Arjun .2012. Sonography of scrotal


trauma. Available at :http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3698892/
Acessed on : 15th September 2015

Referensi

Refky Nicola,Nancy Carson,Vikram S. Dogra.2014. Imaging of Traumatic


Injuries to the Scrotum and Penis . Available at
http://www.ajronline.org/doi/abs/10.2214/AJR.13.11676.Acessed on : 15th
September 2015

Shadgan, B., et al. 2014. Diagnosis of testicular torsion using near infrared
spectroscopy: A novel diagnostic approach. Available at:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24839492

Sharp VJ., Kieran K., Arlen AM. 2013. Testicular torsion: diagnosis, evaluation,
and management. available at: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24364548

Srinath, H. 2013. Acute scrotal pain. Australian family physician, 42(11), 7902.
Retrieved from http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/4294852

Thakare N, et al. 2012. Testicular torsion: a urological emergency. [pdf].


Available at : onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/tre.161/pdf

Yu KJ, et al. 2010. The Dilemma in the Diagnosis of Acute Scrotum: Clinical Clues
for Differentiating between Testicular Torsion and Epididymo-Orchitis. [pdf].
Available at : www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22483426

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai