HIPOGLIKEMIA
Case Report
WIRJAPRATAMA PUTRA
1208121676
PEMBIMBING :
dr. Anwar Bet, Sp.PD
PENDAHULUAN
■ Definisi
Kadar glukosa darah di bawah kadar normal
yaitu <60 mg/dL atau <80 mg/dL dengan gejala
klinis
Defisiensi
Hiperinsulinisme
hormon, seperti
endogen, seperti
defisiensi
insulinoma,
kortisol,
autoimun
glukagon, dan
insulin
epinefrin
anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan
• Penggunaan preparat • Pucat, penunjang
insulin atau obat • Diaphoresis, • Kadar glukosa darah
hipoglikemik oral
• Penurunan kesadaran, • Tes fungsi ginjal,
• Waktu makan terakhir
• Deficit neurologic fokal • Tes fungsi hati,
• Riwayat jenis pengobatan transien. • C-peptide
sebelumnya
• Lama menderita DM
• Gula murni 30 gr (2 sendok
Pasien makan)
• Stop obat hipoglikemi oral
Tipe 2 Bervariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif
sampai yang dominan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin
• Penurunan
kesadaran sejak 3
Keluhan jam SMRS
Utama
RPS
7 tahun SMRS, pasien mengeluhkan sering BAK,
sering merasa haus dan sering merasa lapar, lalu
pasien dibawa ke dokter dan diperiksa gula darah
sewaktu. Pasien tidak mengingat hasil dari
pemeriksaan tetapi pasien mengaku gula darah >
200 mg/dl, lalu dokter mendiagnosis Diabetes
Mellitus Tipe 2. Lalu dokter memberikan obat yaitu
metformin dan glibenclamid namun keluarga pasien
tidak mengingat dosis dan jumlah obat yang dimakan
dalam sehari. Obat obatan rutin diminum hingga 1
tahun. Setelah itu, pasien tidak ada meminum obat
dan tidak rutin kontrol ke dokter. Pasien tidak pernah
mengeluhkan mata kabur, kaki terasa kebas dan
masalah pada BAK sejak 7 tahun SMRS hingga 5
bulan SMRS.
5 bulan SMRS, pasien mengeluhkan kaki terasa kebas dan
kesemutan, keluhan mata kabur disangkal, tidak ada
keluhan BAK dan BAB. Lalu pasien dibawa ke dokter dan
diberi obat pengontrol gula darah dan hipertensi yaitu
metformin dan glibenclamide. Tetapi pasien mengaku tidak
menggunakan obat suntik insulin. Obat-obatan rutin diminum
hingga sekarang.
3 hari SMRS, pasien tidak mau makan nasi putih karena
selera makan yang menurun. Pasien hanya mau minum teh
manis saja. Pasien tetap mengonsumsi obat-obatan untuk
mengontrol gula darah dan hipertensi yang diberikan oleh
dokter.
3 jam SMRS, pasien merasakan badan terasa menggigil dan
lemas, dan pasien mulai tidak merespon jika dipanggil.
Keluarga langsung membawa pasien ke IGD RSUD Arifin
Achmad
•Tidak ada riwayat keluhan yang sama sebelumnya.
•Riwayat DM sejak 7 tahun yang lalu.
•Riwayat hipertensi (+)
RPD
•Riwayat sakit jantung disangkal
•Riwayat sakit ginjal disangkal
•Riwayat kejang(-)
RPK
• Riwayat hipertensi(-)
Abdomen
■ Inspeksi : Bentuk perut datar, scar(-),
venektasi(-).
■ Auskultasi : Bising usus(+) 10x/menit
■ Palpasi : supel, tidak ada nyeri tekan, hepar
dan lien tidak teraba, nyeri ketok CVA(-/-),
ballottement(-/-).
■ Perkusi : Timpani, Shifting dullness(-).
PF
Ekstremitas
■ Akral hangat
■ CRT < 2 detik,
■ sianosis tidak ada.
■ Edema tungkai (-)
Darah rutin : Kimia Darah
Edukasi :
- edukasi perjalanan penyakit DM dengan pengobatan sehingga
menyebabkan koma hipoglikemia.
- Edukasi diet teratur dan olahraga teratur, serta dapat
melanjutkan pengobatan DM dengan kontrol gula darah ketat.
- Edukasi jika gejala berulang segera membuat air gula
kemudian meminumnya, jika tidak dapat dilakukan sendiri
segera beritahu keluarga terdekat.
- Edukasi rutin kontrol tekanan darah dan minum obat
antihipertensinya.
Pembahasan
1. Hipoglikemia
TEORI
PASIEN
Hipoglikemi ditandai
dengan menurunnya
glukosa darah menjadi <
Dari hasil anamnesis :
60 mg/dl. Hipoglikemia
Berdasarkan anamnesis,
akut menunjukkan gejala
pasien mengalami badan
dan Trias Whipple
lemas, kepala pusing,
merupakan panduan
berkeringat dingin dan
klasifikasi klinis
berdebar-debar hingga pasien
hipoglikemia yang
tidur dan tidak sadarkan diri
bermanfaat. Trias tersebut
Pemeriksaan fisik :
meliputi: a. keluhan yang
Kesadaran : Composmentis
menunjukkan adanya
Pemeriksaan Penunjang :
kadar glukosa darah
GDS di IGD : 58 mg/dL
plasma yang rendah, b.
kadar glukosa darah yang
rendah, dan c. hilangnya
keluhan sesudah kelainan
biokimiawi dikoreksi.
Koma Hipoglikemia (cont’..)
TEORI
PASIEN
Asupan nutrisi yang tidak
adekuat ditambah dengan 3 hari SMRS, pasien tidak
konsumsi obat anti mau makan nasi putih karena
diabetes yang dapat selera makan yang menurun.
meningkatkan sekresi Pasien hanya mau minum teh
insulin sehingga akan manis saja. Pasien tetap
menurunkan ketersediaan mengonsumsi obat-obatan
glukosa vaskuler. Apabila untuk mengontrol gula darah
konsentrasi glukosa darah dan hipertensi yang diberikan
menurun melewati batas oleh dokter 5 bulan yang lalu
bawah konsentrasi normal, yaitu metformin dan
hormon-hormon glibenclamide. 3 jam SMRS,
kontraregulasi akan pasien merasakan badan
dilepaskan. Dalam hal ini, terasa menggigil dan lemas,
glukagon yang diproduksi dan pasien mulai tidak
oleh sel α pankreas yang merespon jika dipanggil.
berperan penting sebagai
pertahanan utama
terhadap hipoglikemia.
2. DM tipe 2
TEORI
PASIEN
Menurut PERKENI
(2006), adanya gejala-
gejala klasik DM yaitu Dari hasil anamnesis menggali
polifagi, poliuri, dan riwayat penyakit 7 tahun lalu
polidpsi serta terdapat • Mengeluhkan sering BAK,
penurunan berat badan sering merasa haus dan
yang tidak dapat sering merasa lapar
dijelaskan penyebabnya, • Dari pemeriksaan glukosa
dan juga dari pemeriksaan darah sewaktu pasien >
glukosa darah sewaktu 200 mg/dLm
pasien didapatkan hasil ≥
200 mg/dl cukup untuk
mendiagnosis Diabetes
Melitus tipe 2.
3. HT stage 1
TEORI
PASIEN