OLEH:
dr Lili Hasanah
I. LATAR BELAKANG
Kegawatdaruratan adalah suatu keadaan yang menimpa seseorang yang dapat
menimbulkan proses ancaman jiwa dalam arti perlu pertolongan yang tepat, cermat dan
cepat bila tidak maka seseorang tersebut dapat meninggal atau menderita kecacatan.
Kegawatdaruratan ini sendiri dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan pada siapa saja
baik pada keadaan sehari-hari maupun pada keadaan musibah massal dan bencana.
Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
bermutu khususnya di bidang gawat darurat dalam memasuki era globalisasi dan pasar
bebas perlu mendapat perhatian dari unitunit pelayanan kesehatan termasuk institusi
Pendidikan Kedokteran dengan meningkatkan profesionalismepetugas kesehatan.
Prinsip pada penanganan penderita gawat darurat harus cepat,tepat dan harus
dilakukan segera oleh setiap orang yang pertama menemukan/mengetahui (orang awam,
perawat, para medis, dokter), baik didalam maupun diluar rumah sakit karena kejadian ini
dapat terjadi setiap saat dan menimpa siapa saja.Tindakangawat darurat harus sesuai
aspek legal Tenaga medis atau dokter yang membantu korban dalam situasi emergensi
harus menyadari konsekuensi hukum yang dapat terjadi sebagai akibat dari tindakan yang
mereka berikan. Untuk itu pengetahuan kegawatdaruratan dan keselamatan pasien
penting dipelajari dan dikuasai. Pengetahuan medis teknis yang harus diketahui adalah
mengenal ancaman kematian yang disebabkan oleh adanya gangguan jalan napas,
gangguan fungsi pernapasan/ventilasi dan gangguan sirkulasi darah dalam tubuh.
II. TUJUAN
Pelatihan pendidikan dan pelatihan gawat darurat gels ini akan memberikan manfaat
keterampilan dan pengetahuan dokter umum dalam menangani kasus kegawatdaruratan
Waktu
Pelatihan ini dilaksanakan dari tanggal 17-23 Oktober 2016, dengan kontrak
waktu pelatihan dimulai pukul 07.00 - Selesai
Tempat
V. PELAKSANAAN KEGIATAN
Senin, 17 Oktober 2016
Pembukaan dan pretest
Dinamika kelompok
Hak dan kewajiban dokter, pasien dan RS
Etik dan hukum kesehatan
Early management for trauma in UGD
Kegawatan pada bidang psikiatri
Dasar-dasar PPGD (survei primer dan ABCD)
Airway dan breathing problem dan management
Circulation problem dan management
Selasa, 18 oktober 2016
Prinsip resusitasi jantung paru
Problem in CPR
Jenis-jenis Syok dan penanganannya
Penanganan stroke
Dengue HF
Kegawatdaruratan pada penyakit dalam
Skill station I : airway breathing
Skill station II : circulation
Skill station III : RJP
Rabu, 19 Oktober 2016
Initial assesment trauma
Trauma abdomen
Cedera kepala
Trauma ekstremitas
Trauma tulang belakang
Trauma thoraks
Luka bakar dan tenggelam
Skill station IV : pelatihan animal lab
Skill station V : stabilisasi dan transportasi
Kamis, 20 Oktober 2016
Penilaian dan prinsip gawat darurat anak
Syok dan resusitasi cairan pada anak
Resusitasi pada neonatus
EKG dan aritmia algoritma PEA asistole VF VA
Sindroma koroner akut
Deferensi renjatan di ruang gawat darurat
Acute heart failure
Skill station VI : membaca kelainan EKG jantung dan megacode tes
Jumat, 21 Oktober 2016
Kegawatdaruratan bidang obgyn
Kedaruratan pada infeksi nifas
Perdarahan pada persalinan
Pre eklampsi / eklampsi
Kesulitan persalinan distosia bahu
Kesulitan persalinan ekstraksi vakum
Skill station VII : penanganan persalinan sulit dengan distosia bahu
Skill station IX : penanganan ektstraksi vakum
Sabtu, 22 Oktober 2016
Penanganan keracunan
Interpersonal komunikasi
Komunikasi dan transportasi pada bencana
Prinsip-prinsip penanganan bencana
Safe community SPGDT
Geomedic Mapping
Simulasi bencana di posko
Minggu, 23 Oktober 2016
Simulasi penanganan bencana di IGD
Simulasi penanganan bencana di Lap
Postest
Evaluasi hasil post test
penutupan
BAB 2
ISI DAN KEGIATAN PELATIHAN
Target : MAP turun 25 % (maksimal dalam 2 jam) kemudian menjadi 160/90 mmHg
dalam 2-6 jam
Anti hipertensi : vasodilator, clonidin drip, ca antagonis drip, nifedipin sublingual
2.1.3 Penatalaksanaan Gagal Nafas Akut (GNA)
1. Suplemen Oksigen
Nasal kanul
Ventury mask
Aerosol face mask
Reservoir face mask
2. Non invasive positif pressure ventilation
3. Intubasi trakeal dan ventilasi mekanik
4. Terapi farmakologis (beta 2 agonist, antikolinergik, kortikosteroid, teofilin, antibiotika)
5. Lain-lain : mukolitik, postural drainage, fisioterapi dada, nasotracheal suctioning,
batuk/nafas dalam
A. Syok Kardiogenik
B. Syok hipovolemik
BAB 3
KESIMPULAN
DOKUMENTASI KEGIATAN: