Anda di halaman 1dari 31

Case Report

Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Mata FK Unsyiah/RSUDZA


Banda Aceh

Makulopati Toksik

Asy-Syifa Fauzia
1707101030134

Dosen Pembimbing
dr. Saiful Basri, Sp.M
PENDAHULUAN
Makulopati toksik adalah kerusakan
makula yang menyebabkan terganggunya
penglihatan sentral dan penglihatan warna
dikarenakan terakumulasinya beberapa
obat pada lapisan epitel pigmen retina
(EPR)

Kriteria AAO 2011:


• dosis kumulatif 1.000 gram
Insiden : • 1% kejadian setelah 5–7 tahun
jarang, diperkirakan 350.000 terapi
pasien yang menggunkan obat • 7,5% kejadian setelah > 5 tahun
klorokuin atau hidroksiklorokuin di • 2% insiden dalam 10 tahun
AS berisiko tinggi pertama dengan dosis harian 4-
5 mg / kg.
ANATOMI RETINA

Retina manusia merupakan suatu struktur yang sangat


terorganisir, yang terdiri dari lapisan-lapisan badan sel dan
prosesus sinaptik. Merupakan selembar tipis jaringan saraf
yang semitransparan, dan multilapis yang melapisi bagian
dalam dua per tiga posterior dinding bola mata.
HISTOLOGI RETINA
Retina terbagi menjadi 10 lapisan dari
dalam ke luar sebagai berikut:
 Membran limitans interna
 Lapisan serat saraf.
 Lapisan sel ganglion.
 Lapisan pleksiformis dalam.
 Lapisan inti dalam badan sel
bipolar, amakrin dan sel horizontal.
 Lapisan pleksiformis luar.
 Lapisan inti luar sel fotoreseptor.
 Membrane limitans eksterna.
 Lapisan fotoreseptor segmen
dalam dan luar batang dan kerucut
 Epitelium pigmen retina
DEFINISI

• Makulopati toksik adalah keadaan


dimana terakumulasinya beberapa
Makulopati Toksik obat pada lapisan epitel pigmen
retina (EPR) sehingga terjadi
kerusakan makula.
EPIDEMIOLOGI

Insidensi jarang, namun meningkat dengan


peningkatan dosis harian, dosis kumulatif, dan
durasi penggunaan obat

350.000 pasien yang menggunkan obat klorokuin


atau hidroksiklorokuin di AS berisiko tinggi dan
harus menjalani pemeriksaan

Menggunakan Kriteria Screening 2002:


Terdapat 1% kejadian setelah 5–7 tahun terapi, atau
dosis kumulatif 1.000 g
Menggunakan Kriteria Screening AAO 2011:
7.5% insiden setelah >5 tahun
2% insiden dalam 10 tahun pertama dengan dosis
harian 4–5 mg/kg
ETIOLOGI

1 Kloroquin dan Hidroksikloroquin

2 Fenotiazin

3 Tamoksifen
PATOFISIOLOGI

Penggunaan Akumulasi Pengumpulan


obat harian obat di lapisan obat ini bersifat
pigmen retina toksik didaerah
Dosis kumulatif di area makula macula retina,
sehingga
Lama menyebabkan
penggunaan penglihatan
obat cental penderita
sangat
terganggu
DIAGNOSIS

ANAMNESIS
• Riwayat penyakit (malaria, rematoid artritis, SLE, ca mamae)
• Riwayat penggunaan obat (klorokuin, hidroksiklorokuin,
fenotiazine, tamoxifen)

MANIFESTASI KLINIS
Asimptomatik pada awalnya, bersifat reversible
Jika berlanjut, dapat terjadi:
• metamorfopsia
• skotoma sentral atau paracentral
• diskromatopsia didapat
• kehilangan penglihatan
• Photophobia
• nyctalopia
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN FISIK
dan PENUNJANG
• Pemeriksaan Visus
• Amsler Grid
• Oftalmoskopi indirek
• Biomikroskopi slitlamp
• Angiografi fluorosens
• Optical Coherence
Tomography (OCT)
TATALAKSANA
 Screening setiap tahun pada
penderita yang beresiko

 Pertimbangkan untuk
menghentikan penggunaan obat
dan menggantinya dengan obat
lain

 Vitamin dalam dosis yang cukup


Prognosis

Makulopati toksik atau retinopati dapat reversibel


jika didiagnosis lebih awal dan obat dihentikan segera.

Gejala makulopati toksik pada tahap lanjut dapat


menjadi ireversibel dan kemungkinan tetap progresif
bahkan setelah menghentikan penggunaan obat.

Terdapat laporan tentang timbulnya retinopati toksik


hingga 7 tahun setelah penghentian obat.
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Ny. H
• Umur : 48 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Banda Aceh
• Tanggal pemeriksaan : 23 Oktober 2018
• No RM : 1-02-68-42
ANAMNESIS
Keluhan utama

• Pandangan kedua mata kabur

Riwayat penyakit sekarang

• Pasien datang dengan keluhan pandangan kedua mata kabur yang


dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Awalnya mata kabur dirasakan
ringan, namun semakin lama keluhan dirasakan semakin memberat.
Pasien mengaku lebih jelas melihat ke pinggir daripada melihat ke
tengah. Pasien juga mengeluhkan sulit ketika hendak membaca atau
melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi karena
pandangan yang kabur. Pasien juga mengeluhkan pandangannya
menjadi semakin kabur saat malam hari. Terkadang pasien
mengeluhkan silau. Pasien tidak mengeluhkan benda-benda
disekitarnya menjadi mengecil ataupun membesar. Pasien juga tidak
mengeluhkan terdapat adanya kesulitan dalam membedakan warna.
Pasien juga menyangkal adanya riwayat trauma pada mata. Keluhan
nyeri pada bola mata, mata gatal, mata perih, dan mata merah
disangkal.
ANAMNESIS
Riwayat penyakit dahulu
• Pasien belum pernah mengalami keadaan seperti ini
sebelumnya. Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi
dan diabetes melitus. Pasien memiliki riwayat penyakit
artritis rematoid dan karies gigi yang sudah menahun.

Riwayat Penggunaan Obat


• Pasien menggunakan obat untuk penyakit rematoid
artritis yang dideritanya.

Riwayat penyakit keluarga


• Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami
keluhan yang sama dengan pasien.
VITAL SIGN

120/80 mmHg

80x/menit

20 x/menit

36,4 C
PEMERIKSAAN FISIK
OD Pemeriksaan OS

5/60 Visus 5/60

Menutup sempurna Palpebra Menutup sempurna

Tenang Konjungtiva Tenang

Jernih Kornea Jernih

Normal Bilik Mata Normal


Depan
Bulat, reguler Iris Bulat, reguler

Refleks (+) Pupil Refleks (+)

Jernih Lensa Jernih


PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Foto Fundus

SRF

Tampak adanya atrofi peridiskus ODS


DIAGNOSIS BANDING
&
DIAGNOSIS

1) DIGNOSIS BANDING
• Makulopati Toksik
• Degenerasi makula terkait usia
• Chronic macular hole

2) DIAGNOSIS
• Makulopati Toksik ODS
TATALAKSANA

Terapi Pengobatan
Vitrolenta ED 4x1 ODS
Citicholin tab 2x500 mg
PROGNOSIS

PROGNOSIS
QUO AD VITAM
Dubia ad Bonam

QUO AD FUNGSIONAM
Dubia ad Malam

QUO AD SANACTIONAM
Dubia ad Malam
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN

KASUS TEORI
Gejala yang dapat timbul
ANAMNESIS pada pasien makulopati
• Pengelihatan kedua toksik adalah asimptomatik
mata kabur pada awalnya, masih
• lebih jelas melihat ke bersifat reversible
pinggir daripada melihat Namun apabila berlanjut,
ke tengah. timbul:
• sulit ketika hendak • metamorfopsia
membaca • skotoma sentral atau
• pandangannya menjadi paracentral
semakin kabur saat • diskromatopsia didapat
malam hari • kehilangan penglihatan
• Terkadang pasien • Photophobia
mengeluhkan silau. • nyctalopia
.
PEMBAHASAN

KASUS TEORI
Hal ini merupakan faktor utama
timbulnya makulopati toksik, dimana
tokisitas dapat terjadi apabila dosis
harian, dosis kumulatif, serta durasi
penggunaan obat tergolong kronik.

Dosis harian kloroquine > 3 mg / kg /


Pasien merupakan seorang hari dan hidoksikloroquine > 6,5 mg /
kg / hari atau dosis kumulatif 1.000
penderita reumatoid artitis
gram adalah dosis yang dipercaya
yang menggunakan obat dapat menyebabkan terjadinya
anti reumatoid artritis makulopati.

Dengan menggunakan kriteria


screening AAO 2011, ditemukan 7,5%
kejadian setelah > 5 tahun
penggunaan obat, dan 2% insiden
dalam 10 tahun pertama dengan dosis
harian 4-5 mg / kilogram.
PEMBAHASAN

KASUS TEORI
Adanya akumulasi obat pada
makula retina menyebabkan
gangguan pada ketajaman
penglihatan (visual acquity)
terutama pengelihatan sentral
PEMERIKSAAN FISIK &
PENUNJANG Tidak ditemukan adanya bull’s
eye pada bagian makula yang
• Visus : ODS 5/60 merupakan ciri khas dari
• Foto Fundus : makulopati toksik
atrofi peridiskus nervus kemungkinan diakibatkan
opticus ODS, bull’s eye (-) karena pasien sudah
menghentikan pengobatan
rematoid artritis beberapa
waktu ini, sehingga tidak
menimbulkan tanda gangguan
pada makula.
PEMBAHASAN

KASUS TEORI
Vitrolenta
mengandung potassium iodida,
sodium iodida dan vitamin A yang
memiliki peran untuk
mengilangkan kekeruhan dan
pendarahan pada vitrous body
karena berbagai faktor seperti
TERAPI
usia, myopia, hypertonia,
Vitrolenta ED 4x1 ODS
diabetes, dan kekeruhan pada
Citicholin 2x500 mg lensa

Citicholin
Bersifat neuroprotektor dan
mencegah degenerasi saraf dan
melindungi kerusakan mata
akibat degenerasi saraf optik
PEMBAHASAN

KASUS TEORI
Vitrolenta
mengandung potassium iodida,
sodium iodida dan vitamin A yang
memiliki peran untuk
mengilangkan kekeruhan dan
pendarahan pada vitrous body
karena berbagai faktor seperti
TERAPI
usia, myopia, hypertonia,
Vitrolenta ED 4x1 ODS
diabetes, dan kekeruhan pada
Citicholin 2x500 mg lensa

Citicholin
Bersifat neuroprotektor dan
mencegah degenerasi saraf dan
melindungi kerusakan mata
akibat degenerasi saraf optik
KESIMPULAN
Makula merupakan bagian dari retina mata yang bertanggung jawab
untuk ketajaman penglihatan sentral yang terbaik dan untuk
penglihatan warna. Makulopati toksik adalah keadaan dimana
terakumulasinya beberapa obat pada lapisan epitel pigmen retina
(EPR) sehingga terjadi kerusakan makula. Obat-obat ini antara lain
antimalaria klorokuin dan hidroksiklorokuin yang umum digunakan
dalam terapi artritis reumatoid serta kelainan jaringan ikat lain, yang
menyebabkan makulopati toksik.

Kasus makulopati toksik ini apabila tidak segera dilakukan


manajemen akan mengakibatkan cacat penglihatan yang bersifat
ireversibel. Oleh karena itu, penting untuk membahas lebih lanjut
mengenai makulopati toksik sehingga kelainan mata ini dapat
dideteksi secara dini dan kecacatan penglihatan akibat penyakit ini
dapat dihindari.
TERIMA KASIH
AMSLER
GRID

Anda mungkin juga menyukai