Anda di halaman 1dari 3

DISAHKAN OLEH

PANDUAN PRAKTIK KLINIS DIREKTUR

Sirosis Hepatis dengan


Ascites

dr. M. Ihsan Ramdani, MARS, MH, AAAK

Nomor Dokumen: Tanggal :

Revisi ke : 00 Nomor Revisi: 00 Tanggal : -

A. PENGERTIAN Sirosis adalah penyakit hati kronis yang ditandai dengan hilangnya
arsitekstur lobulus normal oileh fibrosis, dengan destruksi sel
parenkim disertai dengan regenerasi. Penyakit ini mempunyai
periode laten yang panjang, biasanya disertai dengan pembengkakan
abdomen (ascites) dengan atau tanpa nyeri, disertai keluhan lain
seperti jaundice, hematemesis, edema, dan ikterus.
- Perut membesar
B. ANAMNESIS
- Mata kuning/ikterik
- Buang air kecil berwarna kecoklatan
- Lemah dan lesu
- Nafsu makan menurun
- Mual dan muntah
- Berat badan menurun
- Kontur abdomen cembung
C. PEMERIKSAAN FISIK
- Umbilikus menonjol
- Suara pekak pada perkusi abdomen
- Hepar dapat membesar/normal/mengecil
- Splenomegali
- Caput medussae
- Spider naevi
- Ginekomastia
- Atrofi testis
- Palmar eritema
- Sklera ikterik
- Edema perifer
- SGOT/SGPT meningkat
D. PEMERIKSAAN
PENUNJANG - Alkali fosfatase meningkat 2-3x dari batas normal
- GGT dapat meningkat/normal
- Bilirubin dapat meningkat/normal
- Albumin menurun
- Globulin meningkat
- Waktu protrombin memanjang
- Anemia, trombositopenia, leukopenia, netropenia
- HbsAg dan Anti HCV dapat positif
- Pemeriksaan dengan ultrasonografi (USG) pada hati : mengecil dan
nodular, permukaan ireguler, peningkatan ekogenitas parenkim
hati, cena hepatika sempit dan berkelok-kelok
- Biopsi hati
- Pemeriksaan cairan ascites : bila PMN >250 sel/ml, dilakukan pungsi
untuk pemeriksaan kultur bakteri
- Anamnesis
E. KRITERIA DIAGNOSIS
- Pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan Penunjang

F. DIAGNOSIS KERJA Sirosis hepatis dengan ascites

G. DIAGNOSIS BANDING - Hepatitis kronik aktif


- Istirahat cukup
H. TERAPI
- Penderita dengan ascites moderat (tidak mengganggu aktifitas
sehari-hari) dapat dilakukan secara rawat jalan
- Diet rendah garam untuk mengurangi penumpukan cairan (1500 –
2000 gram per hari)
- Terapi diuretik : spironolakton 100 mg atau kombinasi dengan
furosamid 40 mg
- Penderita ascites yang berat (mengganggu aktifitas sehari-hari),
dapat dilakukan parasintesis (4 – 6 L)
- Laktulosa dengan target BAB 2 – 3 x sehari
- Terapi penyakit penyebab
- Penjelasan tentang penyakit
I. EDUKASI
- Rencana terapi nonfarmakologis dan farmakologis
- Komplikasi penyakit
- Prognosis
J. PROGNOSIS Dubia et bonam

K. TINGKAT EVIDENS I/II/III/IV

L. TINGKAT REKOMENDASI A/B/C/D

M. PENELAAH KRITIS Staf Medis Penyakit Dalam

- Penurunan angka kematian


N. OUTCOME - Penurunan derajat nyeri
- Ascites berkurang
1. PAPDI. Penatalaksanaan Di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Panduan
O. KEPUSTAKAAN
Praktik Klinis. 2019
2. Pusat Informasi Ilmiah (PPI) Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran UNPAD/RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Standar
Pelayanan Medik Bagian/UPF Ilmu Penyakit Dalam Rawat Inap.
2008

Ketua Komite Medik

Dr. H. Azwardi Karani, Sp.KFR

Anda mungkin juga menyukai