SIROSIS HEPATIS

No. Dokumen : No. Revisi: Halaman:

00 1/5
RSU
KUMALA SIWI
MIJEN

Tanggal terbit: Ditetapkan :

Direktur RSU Kumala Siwi Mijen

PPK

dr. Sofwan Dahlan, Sp.F(K)

Sirosis hepatis merupakan fase lanjut penyakit hati
kronis yang ditandai proses keradangan nekrosis sel
Pengertian hati, usaha regenerasi dan penambahan jaringan ikat
difus dengan terbentuknya nodul yang mengganggu
susunan lobulus hati.
1. Mudah lelah dan berat badan turun
2. Anoreksia – dispepsia
3. Nyeri perut , sebah
4. Jaundice, gatal, warna urin lebih gelap, feces dapat
lebih pucat,
5. Edema tungkai, asites
Anamnesis
6. Perdarahan: gusi, hidung , kulit, saluran cerna
7. Libido menurun,
8. Konsusmsi alkohol,
9. Riwayat sakit kuning, obat obat hepatotoksis,
transfusi darah
10. Riwayat keluarga : penyakit hati, penyakit autoimun
Pemeriksaan Fisik Tanda kegagalan fungsi hati kterus 2/5

1. Spider nevi
2. Ginekomasti
3. Hipoalbumin dan malnutrisi kalori protein
4. Bulu ketiak rontok
5. Asites
6. Eritema palmaris
 SIROSIS HEPATIS

No. Dokumen : No. Revisi: Halaman:

00 1/5
RSU
KUMALA SIWI
MIJEN

7. White nail
8. Hipertensi portal
 Pelebaran vena kolateral
Kriteria diagnostik  Asites
 Hemoroid
Sirosis hepatis kompensata
Diagnosis kerja
Sirosis hepatis dekompensata
Sirosis Hepatis
- Alkoholisme
- Sirosis kardiak
- Hepatitis autoimun
- Steatohepatitis non alkoholik
Diagnosis banding - Sirosis bilier
- Hepatitis virus kronis
- Penyakit hati metabolik yang diturunkan :
hemokromatosis, penyakit wilson, defisiensi a-
antitripsin, fibrosis kistik
- Sirosis kriptogenik
Pemeriksaan penunjang  Pemeriksaan laboratorium:
1. tes biokimia hati:
- SGOT/SGPT : biasanya tidak begitu tinggi,
3 / 5 sering
SGOT lebih dari SGPT, bisa juga normal
- Alkalifosfatase : dapat meningkat 2-3X dari batas
normal atau normal
- GGT dapat normal atau meningkat
- Bilirubin : dapat normal atau meningkat
- Albumin : menurun
- Globulin meningkat, rasio albumin globulin
terbalik
- Waktu protrombin memanjang
 SIROSIS HEPATIS

No. Dokumen : No. Revisi: Halaman:

00 1/5
RSU
KUMALA SIWI
MIJEN

2. Lab lainnya
Sering terjadi anemia, trombositopenia,
leukopenia, netropenia, dgn hiperspenisme.
Bila terdapat asites periksa elektrolit, ureum
creatinin, timbang setiap hari , ukur vol urin 24 jam
 Radiologi
- USG : sudut hati, permukaan hati, ukuran,
homogenitas, ada tidaknya masa, pada sirosis
lanjut hati mengecil dan noduler, permukaan
ireguler, peningkatan ekogenitas parenkim hati,
vena hepatika sempit dan berkelok kelok
- Fibroscan
- EEG : bila ada perubahab status neurologi
 Esofagogastroduodenoskopi, skrining varises
esofagus
 Biopsi hati
 Cek AFP 4/5
 Mencari etiologi :
- Serologi hepatitis ( hbsag, anti HCV )
- Hepatitis autoimun ( ANA , anti bodi anti smuth
muscle )
- Pemeriksaan Fe dan Cu ( kecurigaan ke arah
penyakit wilson )
Terapi 1. Istirahat yang cukup
2. Diet seimbang tergantung kondisi pasien
3. Roborantia
4. Mengatasi penyulit
5. Terapi berdasarkan penyebab sirosis:
- Sirosis alkoholik : stop konsumsi alkohol,
glukokortikoid, penthoxifiline.
 SIROSIS HEPATIS

No. Dokumen : No. Revisi: Halaman:

00 1/5
RSU
KUMALA SIWI
MIJEN

- Sirosis oleh karena virus hepatitis : antiviral

- Sirosis bilier : UDCA
1. Varises esofagus / gaster
2. Hipertensi vortal
3. Peritonitis bakterialis spontan
Komplikasi 4. Sindrom hepatorenal
5. Gangguan hemostasis
6. Encephalopati hepatikum
7. Gastropati hipertensi portal
1. Istirahat cukup
Edukasi
2. Diet seimbang
Prognosis .dubia ad malam
Tingkat Evidens III 5/5
Tingkat Rekomendasi B/C
1. SMF Ilmu Penyakit Dalam
Penelaah Kritis
2. Tim PPK
1. SMF Ilmu Penyakit Dalam
Indikator Medis
2. Tim PPK
1. Dorland’s illustrated Medical Dictionary,23rd Ed.
Philadelphia Elsevier.2007
2. Bacon BR. Cirrhosis and its Complication. In : longo
Kepustakaan DL, Fauci AS, Kasper DL, Hauser SL, Jameson J,
LoscaljoJ. Harrison’s Principle of Internal Medicine
18th Edition . New York McGraw-Hill2012
3. Standar pelayanan Medik Ilmu Penyakit Dalam 2005
4. Panduan Praktek Klinik Ilmu Penyakit Dalam 2015