Tentang
LEPTOSPIROSIS
NOMOR DOKUMEN : Tanggal:
REVISI KE :
B. Anamnesis Keluhan:
Demam disertai menggigil, sakit kepala, anoreksia, mialgia
yang hebat pada betis, paha dan pinggang disertai nyeri tekan.
Mual, muntah, diare dan nyeri abdomen, fotofobia, penurunan
kesadaran
F. Diagnosis Leptospirosis
G.Diagnosis Diagnosis Banding
Banding
1. Demam dengue,
2. Malaria,
3. Hepatitis virus,
4. Penyakit rickettsia.
H. Terapi Penatalaksanaan
1. Pengobatan suportif dengan observasi ketat untuk mendeteksi
dan mengatasi keadaan dehidrasi, hipotensi, perdarahan dan
gagal ginjal sangat penting pada leptospirosis.
2. Antibiotik hendaknya diberikan pada semua pasien
leptospirosis pada fase penyakit mana pun. Pada kasus ringan
obat terpilih adalah doksisiklin.1 Obat alternatif adalah
amoksisilin dan azitromisin dihidrat
3. Pasien sakit berat hendaknya dirawat inap. Antibiotik terpilih
pada leptospirosis sedang-berat adalah penicillin G. Obat
alternatif di antaranya sefalosporin generasi ketiga (seftriakson,
sefotaksim) dan azitromisin dihidrat parenteral. Antibiotik harus
diberikan selama 7 hari, kecuali azitromisin dihidrat selama 3
hari
4. Pada leptospirosis sedang berat, terapi suportif dengan
perhatian pada keseimbangan cairan dan elektrolit serta fungsi
paru dan jantung sangat penting. Pasien yang menderita gagal
ginjal diterapi dengan hemodialisis atau hemodiafiltrasi jika
tersedia.5 Transfusi darah dan produk darah mungkin
diperlukan pada perdarahan berat. Transfusi trombosit dini
dianjurkan jika trombosit kurang dari 50 ribu / mm3 atau pada
turun bermakna dalam waktu singkat.
I. Komplikasi 1. Meningitis
2. Distress respirasi
3. Gagal ginjal karena renal interstitial tubular necrosis
4. Gagal hati
5. Gagal jantung