Anda di halaman 1dari 3

\ PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

2013 2015

Infeksi Virus Hepatitis B Kronik


ICD 10: B C

1. Pengertian (Definisi) Suatu sindrom klinis dan patologis yang disebabkan oleh virus
hepatitis B, ditandai oleh berbagai tingkat peradangan dan
nekrosis pada hati, dimana seromarker virus hepatitis positif
pada 2 kali pemeriksaan berjarak 6 bulan.
2. Anamnesis 1. Gejala yang timbul non spesifik
- Demam
- Lemas badan
- Ikterik
2. Faktor risiko: penggunaan narkoba suntik, menerima
transfusi darah, tingkat ekonomi rendah, perilaku seksual
risiko tinggi, tingkat edukasi rendah, menjalani tindakan
invasif, menjalani hemodialisis, tertusuk jarum suntik atau
terkena cairan tubuh pasien berisiko
3. Pemeriksaan Fisik 1. Pembengkakan hati (hepatomegali)
2. Demam subfebris
3. Ikterus (jarang)
4. Bila telah terjadi komplikasi, dapat ditemukan asites,
ensefalopati, dan hipersplenisme.
4. Kriteria Diagnosis HBsAg positif dalam 2 kali pemeriksaan berjarak 6 bulan.
5. Diagnosis Kerja Infeksi Hepatitis B Kronik
6. Diagnosis Banding 1. Hepatitis Alkoholik
2. Hepatitis Otoimun
3. Sirosis Hati
4. Hepatitis imbas obat
5. Infeksi Hepatitis C Kronik
7. Pemeriksaan Penunjang 1. Seromarker hepatitis : HBsAg (+), Anti-HBc (+),
IgM anti-HBc (-), Anti-HBs (-), HBeAg
2. SGOT, SGPT, ALP
3. Serum bilirubin total, direk, indirek
4. PPT , APTT protrombin time (PT) memanjang.
5. USG hati: gambaran penyakit hati kronis (inhomogen
echostructure, permukaan mulai ireguler, vena
hepatika mulai kabur/terputus-putus), sirosis
(parenkim hati yang irregular, permukaan noduler,
hati mengecil, dapat disertai pembesaran limpa,
pelebaran vena porta), atau adanya karsinoma

14
hepatoseluler
6. Biopsi hati
7. Tumor marker karsinoma hepatoseluler: Alfa feto
protein (AFP), PIVKA-II (Prothrombine Induced by
Vitamin K Absence).

8. Terapi Pengobatan hepatitis B kronik jika HbsAg (+) dengan


peningkatan kadar SGOT/SGPT >2-3x BAN
Pilihan pengobatan sebagai berikut:
1. Interferon : 1x 5 juta unit atau 10 juta unit 3 kali
seminggu, subkutan, selama 4-6 bulan untuk HBeAg
(+), dan setidaknya 1 tahun untuk pasien dengan
HBeAg (-)
2. Lamivudine : 1x100 mg selama 48-52 minggu
3. Adefovir dipivoxil : 1 x 10 mg selama 48 minggu
4. PEG IFN- 2a (monoterapi) : 180 gram, 1 kali
seminggu selama 12 bulan
5. Entecavir : 1x0,5 mg, 48 minggu (lebih baik dari
lamivudine)
6. Telbivudine : 1x600 mg, selama 52 minggu
7. Tenofovir : 1x300 mg, selama 48 minggu
8. Thymosin 1 selama 6 bulan
9. Edukasi 1.
10. Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fumgsionam : dubia ad bonam
11. Tingkat Evidens IV
12. Tingkat Rekomendasi C
13. Penelaah Kritis 1. Naqma dokternya
14. Indikator Medis
15. Kepustakaan 1. Gunawan, Stephanus. Soemahardjo, Soewignjo. Hepatitis
B Kronik. Dalam : Sudoyo A, Setiyohadi B, Alwi I,
Simadibrata M, Setiati S, editors. Buku ajar ilmu penyakit
dalam. 5th ed. Jakarta; Pusat Informasi dan Penerbitan
Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2009:653-661.
2. Chronic Viral Hepatitis. Dalam : Fauci A, Kasper D,
Longo D, Braunwald E, Hauser S, Jameson J, Loscalzo J,
editors. Harrisons principles of internal medicine. 18th ed.
United States of America; The McGraw-Hill Companies,
2012: 2911 39
3. Liaw YF, Leung N, Kao JH, et al. Asian-Pacific
consensus statement on the management of chronic
hepatitis B: a 2008 update. Hepatol Int 2008. Available at:
http://www.springerlink.com/content/du475u12q655175j/

15
Accessed July 27, 2008
4. Liver and Biliary tract. Dalam : McPhee, Stephen J.
Papadakis, Maxine A. Current Medical Diagnosis and
Treatment. The McGraw Hills Companies. 2011.
5. Asian Pacific Association for the Study of the Liver
consensus statements on the diagnosis, management and
treatment of hepatitis C virus infection. Diunduh dari
http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1440-
1746.2007.04883.x/pdf pada tanggal 30 mei 2012.
6. Amarapurkar, D. Et all. APASL guidelines on the
management chronic hepatitis B. Feb 16-19, 2012.

16

Anda mungkin juga menyukai