Kita bersyukur kepada Allah swt, hari ini mendapatkan kesempatan sekali lagi untuk menikmati ibadah shalat idul adha, insya Allah kita lanjutkan setelah ini dengan penyembelihan hewan qurban. Bersamaan dengan apa yang kita lakukan, kaum muslimin dari PROFIL GENERASI IBRAHIM AS berbagai belahan dunia sedang menyelesaikan Khutbah Idul Adha 1439 H pelaksanaan ibadah haji di tanah suci. Apa yang kita lakukan merupakan upaya untuk menguatkan rasa dekat Oleh: Drs. H. Ahmad Yani kepada Allah swt, rasa dekat yang membuat kita tidak Ketua Lembaga Pengkajian & Pengembangan Dakwah mau menyimpang dari segala ketentuan-Nya, meskipun peluangnya ada. LPPD KHAIRU UMMAH Shalawat dan salam semoga selalu tercurah اهلل أكبر اهلل أكبر اهلل أكبر اهلل أكبر اهلل أكبر اهلل أكبر اهلل أكبر اهلل أكبر اهلل أكبر kepada Nabi Muhammad saw, beliau telah meneladani Nabi Ibrahim as dan Ismail as, hal ini karena pada sosok ُب اِلَْي ِو َونَعُ ْوذ ِ ِ ِ ِّ ْح ْم ُد لِل ِّو َر Nabi Ibrahim as dan orang yang bersama beliau terdapat ُ ب ال َْعالَم ْي َن نَ ْح َم ُدهُ َونَ ْستَع ْي نُوُ َونَ ْستَ غْف ُرهُ َونَتُ ْو َ اَل teladan yang luar biasa untuk kita sepanjang zaman. ض َّل لَوُ َوَم ْن ِ ات اَ ْعمالِنَا من ي ْه ِد اهلل فَالَ م ِ َاهلل ِمن ُشروِر اَنْ ُف ِسنَا وسيِّئ ِ ِب ُ ُ َ َْ َ ََ ُْ ْ Dari sekian banyak tema yang bisa kita bahas ِ ِ ِ ِْ ي َ ْ اَ ْش َه ُد اَ ْن الَ الوَ االَّ اهللُ َو َْ َدهُ الَ َش ِري.ُي لَو dalam momentum haji dan Idul Adha, kita kaji melalui ل لَوُ َواَ ْش َه ُد َ ضل ْل فَالَ َىاد ُ khutbah yang singkat ini tentang empat profil generasi السالَ ُم َعلَى نَبِيِّ نَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َءالِ ِو َّ الصالَةُ َو َّ اَ َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َوَر ُس ْولُوُ َو Ibrahim dan Ismail as. Pertama, Mencintai Kebenaran. Nabi Ibrahim as bukan hanya memahami kebenaran dan ِ ِ ِ ص ْي ُك ْم ِ اُو: اهلل ْ ِ اد َ َ فَ يَاعب: اَ َّما بَ ْع ُد.ص َحابِ ِو َوَم ْن تَبِ َعوُ الَى يَ ْوم الدِّيْ ِن ْ ََوا hidup secara benar, tapi ia mencintai kebenaran sehingga sangat membenarkan apa saja yang datang dari Allah ِ ال اهلل تَعالَى فِى الْ ُقر ِ ِ َِ َاهلل وط ِ ونَ ْف ِسي بِتَ ْقو آن ْ َ ُ َ َ ق.اعتو لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفل ُح ْو َن َ َ َ swt. Ini merupakan sikap yang amat penting bagi semua يَااَيُّ َها الَّ ِذيْ َن اََمنُوا اتَّ ُقوا اهللَ ََ َّق تُ َقاتِِو َوالَ تَ ُم ْوتُ َّن اِالَّ َواَنْ تُ ْم:الْ َك ِريْ ِم orang, apalagi yang mengklaim sebagai anak cucu nabi Ibrahim seperti yang dinyatakan oleh masyarakat Arab ُم ْس ِل ُم ْو َن jahiliyah. Karenanya Rasulullah saw diperintahkan untuk menceritakan tentang profil dan karakter Nabi Ibrahim as, Allah swt berfirman: ِ اب إِبْ ر ِاىيم إِنَّوُ َكا َن صدِّي ًقا نَبِيِّا ِ ََواذْ ُك ْر فِي الْكِت Ibrahim masih sangat muda. Maka, ketika para pembesar َ َ bertanya tentang siapa pelakunya, mereka menjawab sebagaimana disebutkan dalam firman Allah swt: Ceritakanlah (hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam قَالُوا َس ِم ْعنَا فَ تًى.ين ِِ ِ ِ ِِ َ قَالُوا َم ْن فَ َع َل َى َذا بآل َهتنَا إِنَّوُ لَم َن الظَّالم Al Kitab (Al Qur'an) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi. (QS Maryam [19]:41). يم ِ ِ ُ ي ْذ ُكرىم ي َق ُ ال لَوُ إبْ َراى ُ ْ ُُ َ Membenarkan kebenaran yang datang dari Allah swt membuat Nabi Ibrahim tidak membiarkan Mereka berkata: Siapakah yang melakukan perbuatan kesalahan. Orang tuanya, masyarakat hingga raja ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia sekalipun diingatkan untuk meninggalkan kemusyrikan termasuk orang-orang yang zalim”. Mereka berkata: yang jelas tidak benar. Allah swt menceritakan dalam Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela firman-Nya: berhala-berhala ini, namanya Ibrahim (QS Al Anbiya [21]:59-60). ِ ِ ت َعن آلِ َهتِي يا إِبْ ر ِاى ِ َ َق َّل َ ألر ُج َمن ْ يم لَئ ْن لَ ْم تَ ْنتَو ُ َ َ ْ َ ْب أَن ٌ ال أ ََراغ Kesimpulan ini kita dapatkan dari kisah Nabi َو ْاى ُج ْرنِي َملِيِّا Ibrahim yang menghacurkan berhala saat masih muda dan menunjukkan ketaatan yang luar bisa dengan menyembelih Ismail saat sudah amat tua. Nabi Ibrahim Berkata bapaknya: "Bencikah kamu kepada tuhan- mencontohkan kepada kita bahwa prinsip ketuhanan dan tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka aqidah yang benar merupakan sesuatu yang tidak bisa niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku ditawar-tawar. Karena itu, sejak muda remaja, Nabi buat waktu yang lama" (QS Maryam [19]:46). Ibrahim sudah berjuang agar keluarga dan masyarakatnya hingga para pemimpin terbuka hati dan pikirannya atas kesesatan bertuhan kepada selain Allah Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu. swt. Ibnu Abbas seperti dikutip Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menyebutkan tentang pentingnya masa Jamaah Shalat Id Yang Dimuliakan Allah. muda. “Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi melainkan anak muda. Dan seorang yang alim tidaklah Kedua, profil yang harus kita teladani dari Nabi diberi Allah ilmu melainkan diwaktu muda.” Ibrahim dan Ismail as adalah Idealisme Berkelanjutan. Nabi Ibrahim as memiliki idealisme dalam Karena itu, sejak muda seharusnya seseorang mempertahankan nilai-nilai kebenaran sejak muda sudah membersihkan dirinya dengan taubat dan ini sampai tua. Ketika ia menghancurkan berhala-berhala, merupakan sesuatu yang sangat istimewa sehingga Allah swt lebih mencintainya ketimbang orang tua yang taubat, Teladan Ketiga dari profil Nabi Ibrahim adalah Rasulullah saw bersabda: merindukan generasi yang shaleh. Pada usianya yang semakin tua, Nabi Ibrahim as tetap merindukan ِ ِاب التاَّ ئ ب َّ اهلل ِم َن ِ َالشب ِ ب إِلَى ُّ ََ ٍ ِ َ َمام ْن َش ْيء أ kehadiran seorang anak, bukan untuk melanjutkan kelangsungan hidup, apalagi mewariskan harta, tapi justeru untuk melanjutkan perjuangan menyebarkan dan Tiada sesuatu yang lebih disukai Allah daripada menegakkan nilai-nilai kebenaran yang datang dari Allah seorang pemuda yang bertaubat (HR. Ad Dailami). swt. Idealisme yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim as Nabi Ibrahim sangat besar perhatiannya pada tidak hanya saat ia masih muda belia, bandingkanlah generasi yang akan datang. Baginya, yang penting bukan dengan suatu peristiwa yang amat menakjubkan, saat ada generasi yang melanjutkan kehidupan, tapi generasi Ibrahim diperintah oleh Allah swt untuk menyembelih mendatang itu harus melanjutkan perjuangan anaknya Ismail, saat itu Ibrahim sudah sangat tua, menegakkan nilai-nilai kebenaran. Belajar dari profil sedangkan Ismail adalah anak yang sangat didambakan kehidupan Nabi Ibrahim as membuat kita harus sejak lama. Maka Ibrahimpun melaksanakan perintah memberikan perhatian yang lebih besar terhadap Allah swt yang terasa lebih berat dari sekadar kesinambungan generasi yang dapat memperjuangkan menghancurkan berhala-berhala dimasa mudanya. Ini tegaknya nilai-nilai kebenaran. Hal ini karena ketika usia menunjukkan kepada kita bahwa Ibrahim memiliki Nabi Ibrahim as sudah semakin tua, kerinduannya pada idealisme dari muda sampai tua, Ismail mengikuti generasi pelanjut perjuangan menjadi semakin besar dan jejaknya dan inilah yang amat dibutuhkan dalam iapun terus berdo’a agar Allah swt menganugerahkan kehidupan di negeri kita, jangan sampai ada generasi kepadanya keturunan yang shaleh. Kondisi generasi yang pada masa mudanya menentang kezaliman, tapi muda kita sekarang boleh dibilang cukup ketika ia berkuasa pada usia yang lebih tua justeru ia memperihatinkan. Kasus-kasus perzinahan, sendiri yang melakukan kezaliman yang dahulu pemerkosaan, pembunuhan, perkelahian, pencurian, ditentangnya itu, jangan sampai ada generasi yang narkoba, AIDS, dan berbagai kasus kriminal lainnya semasa muda menentang korupsi, tapi saat ia berkuasa di adalah kasus-kasus yang banyak dilakukan oleh generasi usianya yang sudah semakin tua justeru ia sendiri yang muda. Secara fisik, banyak anak muda kita yang tidak melakukannya, dan jangan sampai dulu ia berpihak pada cukup sehat sehingga ada penyakit yang dulu biasanya rakyat, tapi setelah berkuasa justeru menyusahkan dan diderita oleh orang yang sudah tua, tapi diderita oleh mengkhianati rakyatnya. anak muda. Dalam konteks pemakmuran masjid, belum Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu. cukup banyak remaja dan pemuda yang memiliki komitmen kepada pemakmuran masjid, padahal dari segi Kaum Muslimin Yang Berbahagia. jumlah, usia muda lebih banyak dari usia tua. Oleh karena itu, satu hal yang harus kita ingat paham bahwa itu peringatan dan azab, tapi yang berhati bahwa anak merupakan anugerah sekaligus amanah. tumpul hanya mengatakan sekadar fenomena alam. Disebut anugerah karena anak itu pemberian dari Allah swt yang harus disyukuri dan disebut amanah karena Ismail as juga memiliki kematangan Berpikir dan orang tua akan dimintai pertanggungjawaban tentang Kematangan Jiwa. Memiliki kematangan berpikir sangat anak. Ismail as adalah contoh anak yang memenuhi penting. Cirinya memiliki ide atau gagasan kreatif yang harapan orang tua dan umat. Ia Memiliki Kecerdasan tidak terpikirkan oleh orang lain, bisa diajak berdialog dan Ketajaman Hati sehingga perintah dan larangan dan memberikan pendapat jauh lebih baik dari apa yang tidak selalu harus disampaikan dengan bahasa yang diperkirakan. Ia bisa diajak berdialog dan dimintai terang. Isyarat saja sudah cukup. Karena itu, perintah pendapat, bahkan pendapatnya luar biasa, ini menyembelih Ismail cukup disampaikan oleh Allah swt menunjukkan ada wawasan, ketegasan dan kesamaan dengan isyarat mimpi. Sedangkan Ibrahim persepsi atau pemahaman dengan ayahnya. Ismail menyampaikan perintah itu dengan bercerita dan Ismail berpendapat tentang mimpi ayahnya: "Wahai ayah, merespon mimpi sang ayah sebagai perintah yang harus kerjakan apa yang Allah perintah kepadamu." Ia tidak dilaksanakan. mengatakan: "Wahai ayah, kalau memang engkau paham perintah Allah demikian, kerjakan saja, resiko tanggung Sekarang banyak orang yang hatinya tumpul, sendiri." karenanya bahasa isyarat tidak nyambung, bahkan perintah dan larangan yang terang saja masih juga tidak Perintah Allah swt yang ringan bisa jadi orang nyambung. Lampu lalu lintas, garis-garis di jalan raya mau melaksanakannya dengan hati yang ringan, tapi bila merupakan diantara contoh aturan yang menggunakan perintah yang berat untuk dilaksanakan, bisa jadi orang bahasa isyarat, terlalu banyak orang yang tidak tidak mau atau kalau dilaksanakan juga, dilaksanakan nyambung sehingga lalu lintas kita makin kacau. dengan hati yang berat. Ismail menerima dan Peribadatan dalam Islam mengandung isyarat yang harus melaksanakan perintah yang berat dengan hati yang diwujudkan sesudah beribadah, tapi yang amat ringan, bahkan ia mengatakan: "insya Allah, engkau disayangkan seperti tidak ada hubungan antara sebelum dapati aku termasuk orang yang sabar." Ini merupakan beribadah dengan sesudah ibadah dilaksanakan. bukti kematangan jiwa. Dengan penuh keikhlasan, dilaksanakan perintah yang berat, apalagi hal ini terkait Berbagai kejadian di dunia ini seharusnya kita dengan nyawa satu-satunya yang dimiliki. Jiwa yang tangkap sebagai isyarat dari Allah swt. Ada banjir, ada matang membuat seseorang tidak mudah tersulut emosi, gempa, ada gempa sekaligus banjir, hingga ada badai, tapi selalu berpikir dan berusaha merasakan makna semuanya pernah terjadi sebagai peringatan dan azab dibalik suatu kejadian. Enak dan tidak enak merupakan dari Allah swt. Hanya mereka yang berhati tajam yang sesuatu yang harus dihadapi dan dinikmati. Allahu Akbar 3x Walillahilhamdu. Kaum Muslimin Rahimakumullah. pendapat yang baik oleh anaknya saja ia tidak suka. Begitu juga sebagai suami terhadap istrinya. Teladan penting Keempat dari Nabi Ibrahim adan Ismail adalah berdialog dalam rangka Inilah khutbah kita hari ini, semoga kita semakin melaksanakan perintah Allah swt. Ini harus dilakukan termotivasi untuk mengambil pelajaran dari para Nabi, karena pelaksanaan perintah harus melibatkan orang khususnya Nabi Ibharim dan Ismail untuk selanjutnya lain. Maka, meskipun Nabi Ibrahim sudah yakin akan meneladaninya. Marilah kita berdoa: perintah Allah swt yang harus dilaksanakannya, tapi karena harus melibatkan Ismail, maka ia berdialog. Karena itu, diantara sisi menarik dari sosok nabi Ibrahim ل َخ ْي ُر الْ َفاتِ ِح ْي َنَ ََّّاص ِريْ َن َوافْ تَ ْح لَنَا فَِان ِ ل َخ ْي ر الن ِ ُ َ َّص ْرنَا فَان ُ ْاَللَّ ُه َّم ان adalah mewujudkan suasana dialogis dalam kehidupan اَ ِم ْي َنِ الر َّ ل َخ ْي ُر َ َّل َخ ْي ُر الْغَافِ ِريْ َن َو ْار ََ ْمنَا فَِان َ ََّوا ْغ ِف ْر لَنَا فَِان keluarga dan masyarakat. Sekarang, karena kita sibuk dengan media sosial masing-masing, suasana dialog tidak الرا ِزقِ ْي َن َو ْاى ِدنَا َونَ ِّجنَا ِم َن الْ َق ْوِم الظَّالِ ِم ْي َن َّ ل َخ ْي ُر َ ََّو ْارُزقْنَا فَِان tercipta, bahkan meskipun kita kumpul, banyak diantara kita yang hanya menunduk sehingga jadilah kita “generasi menunduk,” bukan hanya dikalangan anak dan .َوالْ َكافِ ِريْ َن remaja, tapi semua kalangan. Ya Allah, tolonglah kami, sesungguhnya Engkau adalah Dalam kehidupan sekarang, suasana dialogis sebaik-baik pemberi pertolongan. Menangkanlah kami, dalam keluarga amat dibutuhkan. Kesibukan rutin telah sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi menghilangkan suasana dialogis ini, banyak orang tua kemenangan. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau yang hanya bersifat instruktif, akibatnya melakukan adalah sebaik-baik pemberi pemberi ampun. Rahmatilah kebaikan tidak didasari oleh kesadaran dan pemahaman, kami, sesungguhnya Engkau adalah sebaik-baik pemberi tapi karena instruksi. Lebih tragis, instruksi orang tua rahmat. Berilah kami rizki sesungguhnya Engkau adalah pun tidak ada, karena banyak orang tua tidak melakukan sebaik-baik pemberi rizki. Tunjukilah kami dan apa yang harus diinstruksikan. Bagaimana mungkin lindungilah kami dari kaum yang dzalim dan kafir. orang tua menginstruksikan anaknya untuk shalat ke َصلِ ْح لَنَا ُدنْ يَا َن ِ ِ اَللَّه َّم أ masjid bila ia sendiri tidak ke masjid. Bagaimana mungkin orang tua melarang anaknya merokok bila ia ْ ص َمةُ أ َْم ِرنَا َوأ ْ َصل ْح لَنَا ِديْ نَناَ الَّ ِذى ُى َو ع ْ ُ ِ seorang perokok berat, dan begitulah seterusnya. اج َع ِل ْ ادنَا َو ُ َصلِ ْح لَنَا آخ َرتَ نَا الَّتِى فِ ْي َها َم َع ْ الَّتِى فِ ْي َها َم َعا ُشنَا َوأ Ibrahim sudah menjadi nabi dan rasul, usianya pun sudah tua dengan pengalaman hidup yang banyak, اَةً لَنَا ِم ْن ُك ِّل شرَ ت َر ِ َ الْحياةَ ِزي ْ ادةً لَنَا فى ُك ِّل َخ ْي ٍر َو َ اج َع ِل ال َْم ْو َ ََ tapi ia minta pendapat pada anaknya. Berapa banyak orang tua yang jangankan minta pendapat, diberi Ya Allah, perbaikilah agama kami untuk kami, karena ia merupakan benteng bagi urusan kami. Perbaiki dunia kami untuk kami yang ia menjadi tempat hidup kami. Perbikilah akhirat kami yang menjadi tempat kembali kami. Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan dan jadikan kematian kami sebagai kebebasan bagi kami dari segala kejahatan.
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat,
mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.
ارًة ِ ْ اَللَّ ُه َّم
َ اج َعل ُْه ْم ََ ِّجا َم ْب ُرْوًرا َو َس ْعيًا َّم ْش ُك ْوًرا َو َذنْ بًا َم ْغ ُف ْوًرا َوت َج لَ ْن تَ بُ ْوًرا Ya Allah, jadikanlah mereka (para jamaah haji) haji yang mabrur, sa’i yang diterima, dosa yang diampuni, perdagangan yang tidak akan mengalami kerugian 40.000 25.000 25.000 . اب النَّا ِر ِ ِ ِ ِ ُّ َربَّنَا اَتِنَا فِى َ سنَةً َوقنَا َع َذ َ ََ سنَةً َوفى األَخ َرة َ ََ الدنْ يَا SEGERA TERBIT BUKU PENTING UNTUK PARA DAI DAN KAUM MUSLIMIN XIV+386 Halaman, 14 x 21 cm, Soft Cover, Rp 100.000+ongkos
BSM (451) 7012350478. BMI (147) 3010008561. BRI
(002) 0377-01-003124-53-5. BNI (009) 0426589296. MayBank 1-773-02115-0 an Ahmad Yani