- Pembukaan :
Misal : PRIMIGRAVIDA
VT : Pembukaan 7-8 cm, maka sikap kita menungu 2
jam lagi supaya menjadi lengkap.
Sesudah 2 jam belum masuk kala II padahal inpartu
sudah 17 jam tak masuk kala II.
perhatikan : pembukaan dan waktu
penurunan kepala
VT setelah 17 jam: pembukaan tetap nilai faktor
3P
1. Partus lama : lama persalinan ≥ 18 jam
2. Partus anjuran / induction of labor : persalinan
yang sejak semula (permulaan) kita timbulkan
3. Partus tak maju : tidak ada kemajuan persalinan
yang ditinjau dari penurunan kepala, pembukaan
dalam suatu saat yang kita tentukan.
- Pada kala I disebut partus tidak maju, dilihat
hanya pembukaan, tetapi kadang-kadang perlu
pertimbangan penurunan kepala dan putaran
paksi.
- Pada kala II disebut partus macet yang ditinjau
dari penurunan kepala dan putaran paksi, dalam
waktu yang kita tentukan
- Waktu pada kala I sesuai dengan kala I
- Waktu pada kala II sesuai dengan kala II
4. Indikasi PINNARD : Presentasi kepala (bukan let-
bel-kep), dengan UUK dibawah symphisis, 2 jam
dipimpin mengejan anak tidak lahir
5. Profilaksi PINNARD : Penurunan kaki pada letak
sungsang dengan tujuan untuk mempermudah
persalinan.
6. Transvers arrest : Ø lengkap, sutura sagitalis
melintang, kepala turun H III, setelah dipimipin
beberapa saat (± 1 jam) tetap melintang
7. Deep transvers arrest : Ø lengkap, sutura sagitalis
melintang, kepala turun H III +, tetap melintang
setelah dipimpin mengejan beberapa saat
8. Occiput posterior position persisten : positio
occipitalis posterior : Ø lengkap, kepala tetap
didasar panggul (UUK dibelakang), dipimpin
mengejan beberapa saat (1 jam) tidak lahir.
9. Occiput transverse position persisten : Ø
lengkap, kepala tetap di dasar panggul (UUK
lintang), dipimpin mengejan beberapa saat (1
jam) tidak lahir.
10. Positio occipitalis anterior/posterior directa : Ø
lengkap kepala jauh diatas PAP (Pintu Atas
Panggul), posisi UUK di anterior/posterior,.
11. Partus percobaan dibedakan : TRIAL OF LABOUR &
TEST OF LABOUR
Partus percobaan : kita mencoba apakah partus
bisa pervaginam / tidak.
Indikasi :
- Pada panggul sempit ringan CV : 8,5-10 cm
- Pada CPD ringan
Syarat :
- Letak belakang kepala (let-bel-kep)
- Letak muka & dahi tidak boleh
Kontraindikasi :
- Absolut : Sectio caesaria (SC)
- Relatif : Primi tua & infertilitas
Pada kala I penilaiannya progresivitas pembukaan
cervix, paling lama waktu 18 jam
Kita dapat mengevaluasi tiap 4 jam menurut
Partograf, saat setelah inpartu
Bila pembukaan progresif maka Trial of labour
berhasil
Bila pembukaan tidak seperti yang kita harapkan
maka Trial of labour gagal
Yang dimaksud inpartu cervix membuka (Ø) pada
primipara 1,8 cm, pada multipara 2,2 cm
Jadi bila pada VT cervix Ø 1,8 cm diharapkan 8 jam
lagi Ø lengkap, maka trial of labour berhasil dan
diupayakan dapat lahir pervaginam
Bila ada indikasi mutlak akhiri persalinan :
- Ruptura uteri imminens
- Fetal distress
indikasi anak:
- fetal distres
DJJ < 100 / > 160
DJJ tidak teratur (mis 11-13-11)
PH darah janin < 7,2
keluar mekonium pada bukan letsu
◦ Tali pusat yang menumbung pada letak kepala
◦ Compound presentation
Letak dahi, letak muka dagu belakang
Deep transvere arrest / transvere arrest
Presentation occiput posterior directa
Persistent occiput posterior
Indikasi waktu
◦ Partus tak maju
◦ Partus macet
◦ Partus lama
◦ Indikasi pinard
Indikasi peringan kala II
◦ penyakit interna yang pada kala II akan
diperberat membahayakan ibu
misal : pre eklamsi infeksi
hipertensi penyakit jantung
KALA 1
Primigravida hamil aterm , inpartu 8 jam, lain lain baik.
Sikap: tunggu 5,5 jam, Sambil pengawasan
Dengan harapan ibu akan sampai pada kala II, dengan
tanda tanda: Vulva dan anus membuka, Perineum
menonjol
Bila ternyata belum ada tanda tanda kala II maka:
◦ VT
◦ Hasil= pembukaan 6 cm, lain lain baik
Sikap : tunggu 3 jam, dengan pengawasan 10
Bila tidak ada tanda tanda kala II:
◦ VT
◦ Hasil VT: pembukaan 8,1 cm, lain lain baik
Sikap: tunggu 2 jam 50 menit, [pengawasan 10
Jikabelum ada tanda kala II:
◦ VT : pembukaan 8,2 cm
Kesimpulan: partus maju tapi ingat jangan sampai 24 jam
KALA II
Primigravida: pimpinan mengejan adalah antara 40-60
menit tapi kurang lebih 40 menit harus sudah lahir
Bila ada kemajuan maka dipimpin mengejan seperti dg
diatas
Contoh:
Pembukaan lengkap, kepala turun H3+ setelah
tunggu 1 jam ahiri persalinan sesuai indikasi
pinard
Pembukaan lengkap, kepala turun H2- pimpin 1
jam H3 + test of labour gagal dan diduga ada
kesempian panggul
Pada kala II multigravida pimpin mengejan antara
15-30 menit lama pimpin mengejan bisa sampai 5
jam asal maju dan tak ada indikasi lain
His teratur adalah kenceng-kenceng yang disertai
nyeri di pinggang yang menjalar ke perut bagian
bawah
Yaitu persalinan yang memenuhi syarat:
1. Kehamilan aterm
2. Dengan tenaga ibu sendiri
3. Pervaginam
4. Anak dilahirkan 1, plasenta 1
5. Lama persalinan < 24 jam (WHO <18 jam)
6. Preskep
7. Tidak ada kelainan atau komplikasi pada
anak/ibu selama persalinan
Partus yang berjalan dengan kekuatan ibu sendiri
RUMUS NAEGELE MENURUT BARTHOLINEN
Berdasarkan HPHT H+7, Berdasarkan TFU
Bln-3, Thn +1 Bln 3 = 3 jari diatas sympisis
Bila sesuai berarti usia 40 Bln 4= pertengahan symp-
minggu pusat
Bln 5= 3 jr dibawah pusat
Bln 6= pusat
Bln 7= 3 jr diatas pusat
Bln 8 pertengahan pusat-px
Bln 9= 3 jr dibawah px
Bln 10= pertengahan pusat-
px (kepala sdh msk)
Perkiraan BB bayi koreksi daftar usia kehamilan
(TFU – n) x 155
n= 12 jika belum masuk PAP
n= 11 jika sudah masuk PAP
- Transverse arrest
Indikasi waktu:
- Partus lama
- Partus macet
Anak hidup
Kepala normal
HIII+
Letak muka HIV
Pembukaan sempurna
KK(-)
CPD(-)
VT ulang: untuk mengetahui :
- Pembukaan
- Turunnya kepala
- Point of direction
Rekonstruksi kedudukan forceps:
- UUK anterior : forceps dipasang biparietal / sejajar
terhadap kepala anak melintang terhadap
panggul, pasang yang kiri dulu (jantan)
-UUK kiri depan: forceps dipasang sejajar terhadap
kepala anak miring terhadap kepala panggul ,
pasang yang kanan dulu kemudian wanderan,
waktu mengunci disilangkan dulu
UUK kanan depan: forceps dipasang sejajar terhadap
kepala anak miring terhadap panggul, pasang kiri
dulu kemudian wanderan
Occiput kiri lintang: forceps dipasang miring
terhadap kepala miring twerhadap panggul,
pasang kanan dulu.
Occiput kanan lintang:forceps dipasang miring
terhadap kepala miring terhadap panggul, pasang
kiri dulu.
UUK belakang:
a. Cara lange: forceps dipasang sejajar kepala anak
melintang terhadap panggul, pasang kiri dulu.
b. Cara scanzuni: forceps sejajar kepala anak
melintang terhadap panggul, dipasang dua tahap.
UUK kanan belakang:
- Forceps sejajar kepala anak miring terhadap
panggul.
- Dipasang kanan dulu
- Cardiotonika
- Vitamin K
- Antibiotika
Persiapan operator :
- topi, masker
- Jas steril
- Schort
- Sarung tangan
Menurut putarannya :
- cephalic version jadi let-kep
- podalic version jadi let-su/kaki
CEPHALIC VERSION
Biasanya versi luar
Indikasi : kelainan letak (let-li, let-su)
Syarat versi luar :
1. Pada primipara 32/34 minggu, multipara 34/36
minggu
2. KK (+)
3. Cervic menutup atau membuka <4 cm
4. Bagian bawah anak belum masuk PAP atau sudah
masuk tapi dapat didorong ke atas [HI-II/ H-11 (-)]
5. Air ketuban masih cukup
6. Tak ada CPD
7. Dinding perut tidak begitu tebal dan mudah
terangsang
Kontra indikasi :
1. Gemeli
2. Bekas sectiocesaria
3. Toxaemia gravidarum
4. Placenta previa
5. Ruptura uteri imminent
Cara melakukan tindakan :
1. Penderita harus masuk RS ± 1 malam sebelumnya.
2. Rectum dan vesica urinaria dikosongkan
3. Penderita ditidurkan terlentang dengan kaki sedikit
difleksikan ( Trendelenberg)
4. Kita berdiri sebelah kanan dan menghadap kaki ibu, dg
dua tangan, bagian bawah anak diangkat, sehingga lepas
dari PAP (agar tak geli diberi talk, juga tangan tak boleh
dingin)
5. Setelah berhasil lepas dari PAP, kemudian posisi kita
rubah menghadap muka ibu
6. Kemudian satu tangan menahan bagian bokong dan
tangan yang satunya pada bagian kepala anak.
7. Lalu dengan bersamaan anak tersebut diputar dan
putarannya agar kepala tetap dalam keadaan flexi jadi
menghadap ke perut anak. Keadaan ini kita putar terus
sampai akhirnya kepala anak sampai PAP.
8. Tangan kemudian kita ubah letaknya dimana yang
tadinya pegang kepala sekarang memegang bokong dan
sebaliknya.
9. Setelah kepala tepat di atas PAP tekan ke bawah supaya
kepala masuk PAP dan tak bergerak lagi.
10. Sesudahnya penderita diberi gurita.
Bahaya dalam melakukan tindakan versi luar :
- Lepasnya plasenta bila tali pusat pendek
- Menyebabkan prematuritas
PODALIC VERSION
Biasanya internal version memegang kaki anak ditarik
melalui canalis cervicalis biasanya diikuti ekstraksi.
Indikasi :
- Let-li
- Let-kep (kelainan)
- Ada indikasi untuk mempercepat persalinan
- Untuk ibu :
- Pre Eklampsia - Eklampsia
- Penyakit jantung
- Penyakit paru-paru berat
- Untuk anak :
- Fetal distress
- Let-kep tali pusat menumbung
- Indikasi waktu :
- Partus lama
Kontra indikasi :
- Bekas sectiosesaria
- Ruptura uteri imminens
- Panggul sempit/sempit ringan
Syarat :
- Pembukaan lengkap
- KK (+)/(-) asal kurang dari ½ jam
- Bagian bawah anak belum masuk PAP atau sudah
masuk tetapi masih dapat didorong ke atas.
- Tak ada CPD
Berbaring lithotomi dan trendelenberg
Vesica urinaria dan rectum harus dikosongkan
Narcose dalam beri infus
Tang yang dimasukkan ialah yang dekat dengan kaki anak
mis: kaki kiri yang dimasukkan tangan kanan
Tangan masuk secara obstetric hand dan pada waktu ini
tangan yang satu nahan fundus uteri (untuk menghindari
ruptura uteri)
Kaki yang harus dipegang: (kita mikir bahwa anak agar
tengkurap)
misalnya : - let-kep yang diambil kaki depan
- let-lin dorso-superior kaki depan (S-A)
dorso-inferior kaki belakang (I-P)
dorso-posterior kaki atas (P-S)
kalau sukar mencapai satu kaki maka kita boleh pegang
dua kaki sekaligus.
cara mencari kaki : - langsung ---- punggung-perut-kaki
- tak langsung----punggung-
bokong-paha-kaki
Setelah kaki dipegang (antara jari tengah dan
telunjuk) disini tunggu fase relaxasi
Cara memutar :
*pasive (tangan dalam hanya membimbing)
*aktive (tangan luar menekan menuju fundus)
Untuk ibu: - infeksi
- perdarahan
- ruptura uteri
- lacerasi jalan lahir
- shock
Untuk anak: - asphyxia
- tali pusat kejepit
- placenta lepas
- fraktura
Lakukan pada kala I (dapat dilakukan bila
pembukaan 2 cm)
Indikasi: - placenta previa lateralis
- tali pusat terkemuka
- let-lin
Penderita tidur lithotomi
V U dan rectus dikosongkan
Narcose
Tang dimasukkan secara obstetris hand dan yang bisa
dimasukkan hanya 2 jari, labia dilebarkan dengan tangan
yang satu
Untuk menacari kaki, fundus ditekan ke bawah, tangan luar
mendorong kepala anak ke arah punggung anak, dua jari
dari tangan dalam menolak ke arah yang sama sehingga
kepala sampai difossa iliaca.
(bila placenta previa lateralis jaringan placenta ditembus dulu
dengan kocher)
Tangan luar pindah ke bokong dan mendekatkannya ke jari-
jari tangan dalam
Kedua jari menjepit salah satu kaki anak dan membawanya
keluar sedang tangan luar mendorong kepala ke fundus
Pada kaki dipasang jerat digantungi beban =¼ kg, beban
seringan-ringannya sampai dapat menghentikan perdarahan.
Bila terlalu berat menyebabkan robekan servix
Vagina sempit dasar panggul kaku EP
His mengganggu narcose diperdalam
Lingkaran kekejangan contraction ring maka
narcose diperdalam
Kaki yang telah diturunkan diberi jerat dan dipegang
tangan luar
Tangan dalam yang dekat dengan kepala anak
mendorong kepala melalui lingkaran kekejangan
ke fundus
Kaki yang telah diturunkan diberi jerat dan dipegang
tangan luar
Tangan dalam yang dekat kepala diletakkan antara
kepala dan lingkaran kekejangan. Ibu jari
mendorong kepala ke fundus.
Indikasi: let-lin atau let-kep dimana ada indikasi
untuk mempercepat persalinan
Untuk ibu: - Pre Eklampsia - Eklampsia
- Penyakit jantung
- Penyakit paru-paru berat
Untuk anak: - fetal distress
- let-kep tali pusat menumbung
- let-muka dagu belakang
- let-dahi
Pembukaan lengkap/ hampir lengkap
K K (+)/(-) kurang dari ½ jam
Bagian bawah belum masuk PAP atau sudah masuk
tetapi kepala masih dapat didorong ke atas
Anak satu
Tdk adaCPD
Bekas sectiocesaria
Ruptura uteri imminens
Panggul sempit/sempit ringan
myomectomy
Untuk ibu: - ruptura uteri
- perdarahan ok : -luka ok manipulasi
-atonia uteri ok
narcose
- Shock
- Infeksi
Untuk anak : - asfiksia
- tali pusat terjepit
- solutio placenta
- fraktura:
Femur,humerus, cranium
Persiapan ibu, anak, operator
Infus glukosa 5%
Narcose ether
Kontrol VT untuk mengetahui ada perubahan
posisi atau tidak
Kita masukkan tangan waktu uterus tidak
kontraksi dengan cara obstetric hand, yaitu tangan
yang dekat dengan kaki anak, disini tang kiri,
tujuan mengambil kaki belakang belakang (jadi
letak anak dorco-inferior dan kaki anak disebelah
kanan)
Tangan masuk menyelusuri tulang belakang anak
sampai sacrum, --lipat paha-- paha anak, paha
dirapatkan ke perut anak sehingga memudahkan
tangan kita mencapai tungkai bawah anak
sambil tangan kita (kanan) menahan fundus uteri
Setelah kaki anak kita pegang dengan ke2 jari
tengah, kaki anak kita turunkan sambil tangan kita
mendorong kepala kearah fundus
Kemudian pegangan pada kaki yang telah lahir kita
lepas, kita tunggu apakah kembali masuk tidak,
bila tidak masuk dan kepala tetap di fundus maka
versi berhasil, kita lanjutkan dengan ekstraksi kaki
Cara :
- Kita pegang batis anak sedemikian rupa sehingga
kedua ibu jari sejaja pada tungkai sambil kita tarik
ke bawah.
- Asiten mulai melakukan Kristeller.
- Tungkai ditarik sampai paha leher, lalu tangan
pindah ke paha dengan kedudukan sama, pada
saat dilakukan spisiotomi.
- Ekstraksi sampai trochanter mayor depan di
bawah symphisis, kemudian trochantar mayor
depan sebagai hypomoclion dilakukan tatikan ke
atas sampai trochanter belakang lahir…) manual
hilfe.
Cara :
- Kedua kaki dipegang oleh tiga jari satu tangan
sedemikian rupa, hingga jari tengah terdapat diantara
dua kaki dan ditarik ke arah bawah sampai kedua betis
lahir buat sebagian besar.
- Sekarang dengan seluruh tangan kiri dipegang betis
kiri, sedang tangan kanan pegang betis kanan, ditarik
ke bawah hingga lahir kedua paha anak.
- Masing-masing paha dipegang lagi oleh satu tangan
dan dilanjutkan menarik ke bawah hingga trochanter
mayor sebelah depan lahir di bawah symphisis ( jangan
lupa sebelumnya EP).
- Sekarang arah menarik dirubah yaitu ke atas untuk
melahirkan pangkal paha belakang.
- Dengan demikian bokong lahir seluruhnya dan
seterusnya ditarik dilakukan dengan meletakkan kedua
ibu jari di belakang secrum, kedua ibu jari telunjuk
pada crista iliaca kanan dan kiri dan tiga jari lainnya di
atas paha … manual aid
Tehnik :
- Setelah pantat anak lahir seluruhnya, dimana panggul anak
dipegang dengan kedua tangan penolong seperti tsb. Diatas
- Setelah itu tubuh anak ditarik lurus ke bawah (vertical).
Maksudnya supaya seluruh gelang bahu anak masuk ke
dalam rongga panggul sampai ke PBP, disebutkan ekstraksi
bahu.
- Penarikan sampai bahu depan anak kelihatan divulva dibawah
symphisis.
- Biasanya siku dan tangan (lengan) keluar bersama-sama, jika
maka tangan itu mudah juga dilahirkan dengan mengait
dengan satu jari atau mengadakan sedikit tekanan dengan 1
jari.
- Untuk melahirkan lengan belakang, maka sekarang kedua
kaki anak dipegang dan dinaikkan setingi-tingginya dengan
demikian bahu dan lengan belakang anak lahir dengan
Setelah bokong anak lahir dan sedang memutar supaya
punggung terletak sebelah depan, maka dengan kedua
tangan kita memegang bagian yang telah lahir.
Cara :
- Dalam hal kaki anak masih tersangkut di atas maka tangan
kita mencakam bokong dan paha.
- Pada letak kaki yang dipegang terutama paha anak, supaya
tidak mengadakan tekanan pada perut anak.
Selanjutnya asisten membantu melakukan dorongan
Kristeller, maka kedua tangan yang memegang bokong dan
paha itu memutar badan anaqk ke atas, ikut serta
menyempur5nakan gerak lengkung ( lordese) oleh badan
anak melewati polineum, diikuti oleh dada dan kedua tangan,
yang terletak berselang di depan dada anak itu.
Bahu anak lahir dalam ukuran melintang dan akhirnya kepala
dengan berturut-turut dagu, muka dan dahi melewati
periaum.ini
Perforator Naegele dimasukkan dengan ujung
melengkung menghadap tangan kita yang
melindungi dan dimasukkan ke dalam lubang incisi
tegak lurus,ditekan sehingga menembus selaput
otak.
Perforator dibuka dan ditutup jaringan otak
diiris kemudian diputar 90 derajat,dibuka ditutup
lagi berkali-kali sehingga jaringan otak keluar.
Perforator dikeluarkan.
Skrg dipasang cranioclast dari Brown yang laki-laki
,yang tak berlubang dipasang terlebih
dahulu,lengkung sendok menghadap muka anak.
Cara seperti pada forceps.
Kemudian sendok perempuan dipasang pd muka
anak,keduanya dipasang setinggi-tingginya dan
ditutup.
VT untuk mengetahui apakah ada bagian yang
terjepit, sebelum sekrup dipasang.
Sekrup dipasang hingga sampai ujung sendok slg
mendekati mengecilkan kepala dan menjepit
tulang muka kemudian cranioclast kita tarik sampai
kepala keluar sesuai putaran paksi dan sumbu
panggul.
Setelah kepala lahir, cranioclast dilepas dan badan
dilahirkan seperti biasa.
Sering dipakai pirasat handoek (doek besar
dilingkarkan pd leher anak sampai mencekik).
Doek ditarik kebawah sampai bahu depan lahir,lalu
ke atas sampai bahu belakang lahir.
Tehnik
Tempat yang ditusuk magnum dan rahang
bawah .Bila dagu tersangkut symphisis,pembantu
menarik ke 2 kaki bawah.
Perforatorium ditusukkan leher anak di belakang
otot aterne cleido mastoideum dan diteruskan
mengikuti jalan otot ke dasar tengkorak.Jari
telunjuk tangan lain dimasukkan luka kulit
tersebut,meraba tempat perhubungan tengkorak
dan permulaan tulang belakang.
Perforation dimasukkan dengan bimbingan jari
telunjuk tadi menembus selaput antara tengkorak
dan tulang atlas.
Setelah perforasi,kepala dilakukan dengan
mauriceau .cranioclast
1. DEKAPITASI
yaitu melepaskan kepala dari tubuh atau
memotong leher anak.
Indikasi:
- untuk melahirkan anak mati dan lintang dan
persalinan harus segera diakhiri.
Syarat :
- pembukaan 7 cm
- conjugata vera lebih dari 6 cm.
Alat2 yang dipakai :
- gergaji (sudah tidak dipakai lagi)
- pengkait dari Brouwn
- gunting dari Siebold
- Kombinasi antara 3 dan 3
Persiapan Alat :
◦ Penggait Brown
◦ Gunting Siebold
◦ Tampon kasa atau tali unntuk mengikat tangan
yang menumbung.
A.Menggunting leher dengan gunting Siebold
- Cara ini terutama dipergunakan jika bahu telah
jauh masuk ke dlm rongga panggul, bagian leher
mudah dicapai dan hendaknya dpt dilihat,agar
pengguntingannya dilakukan avus, artinya dgn
penglihatan.
Kalau leher tinggi ditarik dulu dengan penggait
dari Brouwn.
Tangan yang menumbung ditarik kearah kaki anak
agar leher mudah dicapai dan juga agar leher itu
tidak mudah bergerak.
Utk melindungi dengan jalan lahir dipasang
spekulum,dimana ia diperlukan gunting dari
biebold dengan pimpinan dan perlindungan tangan
kiri menggunting leher sedikit demi sedikit.
B. Mematahkan Tulang Leher dengan penggait dr
Brouwn.
- Tangan kanan menumbung dijarat dan ditarik oleh
pembantu ke arah kaki anak, dengan demikian
leher mudah dicapai dan tidak dapat bergerak.
- Tangan yang masuk adalah yang sepihak dengan
kepala anak dan tangan ini sedapat-dapatnya
menggenggam leher, ibu jari disatu pihak dan jari
lainnya dilain pihak.
- Kalau rongga sempit maka tangan ini menentukan
tempatnya leher saja.
- Penggait itu dipasang sedemikian pada leher
sehingga pentolnya menjauhi dinding rahim dan
pentol ini harus ada dipihak perut anak.
- Setelah leher dicekap oleh penggait maka penggait
ditarik kebawah dahulu kemudian diputar kearah
kepala anak sedapat-dapatnya dengan
perlindungan tangan dalam.
- Kita putar sampai mendengar berderek tanda
tulang leher patah kita putar kearah kepala
anak,supaya ujung penggait tidak tertahan oleh
tulang selangka.
- Waktu memutar sebaiknya pembantu menahan
kepala dari luar, agar kepala ini tidak terlalu
bergerak yang mungkin dapat menyebabkan ruptur
uteri.
- Kemudian bagian-bagian lunak dari leher
digunting dengan gunting biebold dan sebetulnya
kita tidak perlu memutuskan leher seluruhnya.
- Setelah kepala anak terpisah dari badannya,maka
badan anak dilahirkan dulu dengan menarik pada
lengan yang menumbung.
- Kepala anak dikeluarkan dengan memasukkan ibu
jari atau jari telunjuk kedalam mulut anak dan jari
lainnya pada rahang bawah, kemudian kepala anak
ditarik keluar.
EVISCERASI DAN EXENTERASI
Dengan maksud supaya perut anak kempis,
sehingga dapat dilahirkan dengan : evolutio
spontan dan conduplicatio corporeae.
Prosedur :
- Kadang-kadang disini terjadi penumbungan dari
tangan supaya tidak mengganggu diikat lebih
dulu
- Kemudian kita menembus ke daerah bawah dari
anak dengan perforatorium.
- Dengan cunam tulang melalui lubang tersebut
diatas kita keluarkan isi rongga dada/perut.
- Pada waktu mengeluarkan harus selalu
diperhatikan usus,hepar,jantung,paru2,setelah
keluar semua kosong. Sehingga dapat dilakukan
secara evolutio spontanea.
- Bila masih sukar dapat dilakukan spondilotomy.
Disinfeksi daerah vulva dan sekitarnya,juga lengan
bawah dan tangan penolong.
Tangan memakai sarung tangan panjang.
Lebih dilebarkan,tangan kanan masuk secara
obstetric kedalam vagina,tangan kiri memegang
fundus uteri.
Tangan dalam menyusuri tali pusat,setelah sampai
pada placenta,dicari pinggir plasenta yang sudah
lepas.
Bila sudah lepas seluruhnya,placenta dipegang,kita
menunggu sampai timbul his,kemudian pelan
ditarik keluar eksplorasi jalan lahir.
Pembedahan untuk mengeluarkan anak dari rongga
uterus dengan mengiris dinding perut dan dinding
abdomen.
Ad.4 macam :
1. Klasik
2. Panggul sempit
3. SC III
4. Letak lintang
(-) (+)
Sampai ujung Sampai bokong
scapula lahir
Extraksi
VT ( untuk ambil
tindakan ) Sampai ujung
Scapula lahir
Manual Hilf
LETAK LINTANG
VT Multipara
Pembukaan 4cm, KK+ -------VL
Primipara
Pembukaan belum lengkap, KK +
Pembukaan < 4cm, KK + --------VL
Tunggu pembukaan
Pembukaan belum lengkap, KK+ ----SC hampir lengkap
VE
Pembukaan lengkap, KK+ ------
pecah KK -----------VE
VL gagal pada primipara
Sebaiknya dilakukan SC
Pertimbangan :
- bahu tidak dapat melakukan dilatasi dengan
baik ------ kala I lama dan cervix sukar
membuka dengan lengkap
- tak ada bagian besar janin yang menahan
tekanan intrauterin pada waktu his----- KK
pecah ------ prolapsus feniculis
- VE sukar dilakukan pada primipara
PLASENTA PREVIA
Viable
SC
Pembukaan belum lengkap Pembukaan lengkap
SC FE VE
Sehabis VT :
-Perdarahan berhenti
-Awasi (10)
Tunggu pembukaan sempurna
Berdarah lagi (ibu ingin mengejan)
Fetal distress
VT (ambil tindakan)
Solusio placentae
inspikulo
Belum viable
Konservatif Viable :
Tunggu 6 jam Tunggu 6-8 jam
Awasi : lingk. Perut, Awasi : lingk. Perut
Rb, Ht, DDJ, KU Hb, Ht, DJJ, KU
Tx : progesteron 3 x 10 mg
Papaverin 3 x 10 mg
Selama pengawasan :
Baik Perut makin tegang
Jelek
Tunggu viable VT
SC
VT
Pecah KK
SC
(mengurangi ketegangan perut)
tergantung sudah
berapa lama menunggu (6-8 jam)
FE VE SC
KK pecah dini
Viable
Belum viable
tunggu 24 jam
Konservatif :
Papaverin
Antibiotik
Awasi : suhu, leukosit
tanda2 kala I (-) Infeksi (+)
Induksi SC
viable Akhiri SC
induksi
Gemelli
Kala I
Kala II Anak I spontan
biasa Anak II
Tunggu 15-30 menit
HIS (+)
His (-)
VT
Infus glukose 5%
Infus pitosin
Vertex Breach Transvers
Ø > 5 cm SC Turunkan SC
kaki
Multi: SC/ vakum Sc/hydrostati SC/hidrostati
Ø < 5cm c c bag/versi
bag/turunkan dalam
Ø > 5cm Vakum/ kaki
duhrsens turunkan kaki
incision Turunkan
kemudian kaki bokong
forsep untuk
ekstraksi
DJJ (-), bising uterus (-) beberapa hari
sesudah feotus mati
Rahim tak membesar, fundus uteri malah
turun, mamma regrasi
Pergerakan anak tidak teraba pada
pemeriksaan
Palpasi anak kurang jelas
Reaksi biologis (-) setelah mati 10 hari
Rontgent foto :
- spalding : tulang tengkorak tutup menutupi
disebabkan karena isi tengkorak berkurang
karena otak mencair
- tulang punggung sangat melengkung
- adanya gelembung2 gas dalam janin
Amnioskopi : anak mati dapat kapan saja asal OUE
1 jari air ketuban keruh spt pus/ coklat
Ultrasonic echoscopy : doppler gerak anak
Lues, DM, nephritis kronis, toxemia
gravidarum
Infeksi akut & intoksikasi
Kelainan bawaan yang berat
Erythroblastosis totalis
Darah rutin
CT, BT
Gula darah
Ureum darah
Kolesterol
Urin rutin
Macerasi di bagi menjadi :
a. Macerasi derajat I : - kulit tubuh belum
rusak
- tapi mudah
terkelupas
b. Macerasi derajat II : - kulit ada gelembung
yang mengandung cairan bercampur
darah.bila pecah kulit terkelupas
( 1-3 hr janin mati).
c. Macerasi derajat III : - segala jaringan
kendor juga sendi-sendi
- kulit lisut dan kendor
- Tengkorak merupakan
kantong
Ringer mortia( tegang mati) : 2,5 jam sesudah
mati, kemudian lemas kembali.
Stadium macerasi I :
- lepuh pada kulit
- mula-mula terisi cairan jernih kemudian
menjadi merah
- sampai 48 jam setelah mati
Stadium macersi II :
- lepuh pecah-pecah dan mewarnai air
ketuban menjadi merah coklat.
- sampai 48 jam setelah mati