Anda di halaman 1dari 32

PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN YANG EFEKTIF II DI PGSD

TOPIK 5 KONEKSI ANTAR MATERI

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Disusun Oleh:
HEFSI ANGGI A
PGSD 005

PROGRAM PENDIDKAN PROFESI GURU

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TAHUN 2023
Tabel 21. Karakteristik Peserta Didik dan Karakteristik Materi
Materi yang Belum Karakteristik Peserta
No Karakteristik Materi
Tuntas Didik

1 Bagaimana tahapan Karakteristik peserta didik Karakteristik materi pada


yang sesuai pada dalam pendekatan pendekatan culturaly
proses penerapan culturaly responsive responsive teaching
penerapan teaching dapat meliputi melibatkan pemilihan
pendekatan culturaly aspek-aspek seperti latar dan pengembangan
responsive teaching? belakang budaya, bahasa, bahan ajar yang relevan
Karena referensi keyakinan, nilai, dan dan bermakna bagi
terkait pendekatan ini pengalaman hidup peserta didik. Materi
sangat minim dan mereka. Guru yang harus mencerminkan dan
saya belum menerapkan pendekatan menghormati budaya dan
memahami dengan "culturaly responsive pengalaman siswa, serta
baik bagaimana teaching" harus memiliki memungkinkan mereka
tahapan penerapan pemahaman yang untuk membuat koneksi
pendekatan ini dalam mendalam tentang peserta antara konten pelajaran
proses pembelajaran. didik mereka dan dapat dan kehidupan sehari-
menciptakan lingkungan hari mereka. Pendekatan
pembelajaran yang aman ini juga mendorong
dan inklusif bagi semua penggunaan sumber daya
siswa. yang beragam dan
mempromosikan
pemahaman yang lebih
luas tentang dunia dan
perspektif yang berbeda.

2 Kegiatan apa saja karakteristik peserta didik 1. Materi tersebut harus


yang dapat dikatakan yang dapat menjadi fokus dapat mengaitkan
sebagai bentuk dalam penerapan pembelajaran
penerapan culturaly pendekatan ini meliputi: dengan konteks
responsive teaching? kehidupan sehari-
1. Budaya dan latar
belakang: Menghargai hari siswa.
dan mengakui 2. Keragaman dan
keunikan budaya representasi: Materi
siswa, termasuk pembelajaran harus
bahasa, tradisi, nilai- mencerminkan
nilai, dan norma- keragaman budaya.
norma budaya yang Ini termasuk
mereka bawa ke dalam menggunakan bahan
ruang kelas. ajar yang mencakup
2. Pengalaman hidup: perspektif dan
Mengakui dan pengalaman budaya
menghormati yang berbeda secara
pengalaman hidup adil. Representasi
siswa, termasuk budaya yang
pengalaman keluarga, beragam dapat
pengalaman migrasi, membantu siswa
perjalanan hidup, dan merasa dihargai dan
pengalaman lainnya terlihat dalam
yang dapat konteks
mempengaruhi cara pembelajaran.
siswa melihat dan 3. Bahasa yang
berinteraksi dengan inklusif: Bahasa
dunia. yang digunakan
3. Gaya belajar dan dalam materi
preferensi: Mengakui pembelajaran harus
dan memahami inklusif dan
preferensi dan gaya menghormati variasi
belajar siswa yang bahasa yang
dapat bervariasi digunakan oleh
berdasarkan latar siswa. Bahasa yang
belakang budaya sensitif secara
mereka. Guru dapat budaya dan
menyediakan beragam mengakui kekayaan
strategi pembelajaran bahasa siswa dapat
yang responsif dan membantu
inklusif. menciptakan
4. Keterlibatan dan lingkungan belajar
partisipasi: yang inklusif.
Mendorong partisipasi 4. Koneksi dengan
aktif dan keterlibatan kehidupan siswa:
siswa dalam proses Materi pembelajaran
pembelajaran dengan harus dapat
menghargai dan terhubung dengan
memperhitungkan kehidupan siswa dan
kepentingan, minat, konteks budaya
dan keahlian mereka. mereka. Guru dapat
menggunakan
contoh-contoh atau
ilustrasi yang
relevan dengan
pengalaman siswa
untuk membantu
mereka melihat
keterkaitan antara
pembelajaran dan
kehidupan sehari-
hari.
5. Pembelajaran lintas
budaya: Materi
pembelajaran dapat
mencakup
pembelajaran
tentang berbagai
budaya dan
perspektif. Ini
membantu siswa
memperluas
pemahaman mereka
tentang dunia,
menghargai
keragaman, dan
membangun
keterampilan
komunikasi lintas
budaya.

3 Bagaimana Karakteristik peserta didik karakteristik materi


perencanaan yang relevan dalam dalam perencanaan
asessmen yang sesuai perencanaan asesmen asesmen yang responsif
dengan yang responsif secara secara budaya:
menggunakan budaya:
1. Relevansi budaya:
penerapan culturay 1. Budaya dan latar Memastikan bahwa
responsive teaching? belakang: Mengakui materi yang diuji
dan menghargai dalam asesmen
keunikan budaya dan mencerminkan dan
latar belakang siswa mengaitkan dengan
dalam perencanaan budaya siswa.
asesmen. Memahami Materi tersebut harus
cara budaya relevan dengan
mempengaruhi kehidupan sehari-
pemahaman dan hari siswa dan dapat
penilaian siswa menggambarkan
terhadap materi pengalaman, nilai,
pembelajaran. dan tradisi budaya
2. Bahasa: Mengakui mereka.
variasi bahasa yang 2. Representasi yang
digunakan oleh siswa beragam:
dan Memastikan bahwa
mempertimbangkan materi asesmen
ini dalam perencanaan mewakili keragaman
asesmen. Memastikan budaya secara adil.
bahwa instruksi dan Menggunakan
pertanyaan yang contoh dan ilustrasi
diberikan dapat yang mencakup
diakses dan dipahami perspektif budaya
oleh siswa dengan yang berbeda, serta
latar belakang bahasa mencerminkan
yang berbeda. pengalaman dan
3. Pengalaman hidup: latar belakang siswa
Menghormati dan dari berbagai
mengintegrasikan budaya.
pengalaman hidup 3. Bahasa yang
siswa ke dalam inklusif:
perencanaan asesmen. Menggunakan
Menggunakan konteks bahasa yang inklusif
kehidupan siswa dan menghormati
sebagai titik awal variasi bahasa yang
dalam merancang digunakan oleh
tugas, proyek, atau siswa. Menghindari
pertanyaan yang penggunaan bahasa
relevan dengan yang memihak,
pengalaman mereka. mempersempit, atau
4. Nilai dan keyakinan: memasukkan
Memahami nilai dan stereotipe budaya
keyakinan siswa serta dalam pertanyaan
mempertimbangkan atau instruksi
ini dalam perencanaan asesmen.
asesmen. Menghindari 4. Konteks budaya:
pertanyaan atau tugas Memasukkan
yang dapat menyakiti konteks budaya
atau tidak sesuai dalam perencanaan
dengan nilai dan asesmen.
Menggunakan
keyakinan budaya pertanyaan atau
siswa. tugas yang relevan
5. Gaya belajar: dengan pengalaman
Mengakui variasi gaya dan konteks budaya
belajar dan preferensi siswa, sehingga
siswa dalam siswa dapat
perencanaan asesmen. mengaitkan materi
Menyediakan beragam dengan latar
bentuk asesmen yang belakang mereka.
memungkinkan siswa 5. Penghargaan
menunjukkan terhadap perspektif
pemahaman mereka budaya:
melalui berbagai Memungkinkan
metode atau format. siswa untuk
6. Keterlibatan dan mempresentasikan
partisipasi: pemahaman mereka
Mendorong tentang materi
keterlibatan aktif dan menggunakan
partisipasi siswa perspektif budaya
dalam perencanaan mereka. Menghargai
asesmen. Memberikan dan mengakui
kesempatan bagi siswa perbedaan perspektif
untuk berkontribusi dan pemahaman
dengan budaya yang
mempertimbangkan mungkin muncul
minat, keahlian, dan dalam respon siswa.
latar belakang budaya 6. Pengujian
mereka. pengetahuan lintas
7. Keadilan dan budaya: Memperluas
kesetaraan: perencanaan
Memastikan bahwa asesmen untuk
perencanaan asesmen menguji
berfokus pada pengetahuan lintas
keadilan dan budaya. Mendorong
kesetaraan, sehingga pemahaman siswa
semua siswa memiliki tentang budaya yang
kesempatan yang berbeda-beda dan
sama untuk berhasil. memastikan bahwa
Menghindari bias pertanyaan atau
budaya yang mungkin tugas tidak hanya
muncul dalam didasarkan pada
asesmen dan perspektif atau
mempertimbangkan pengalaman budaya
faktor-faktor budaya tertentu.
dalam penilaian. 7. Keterhubungan
budaya dengan
konten: Mengaitkan
konten asesmen
dengan budaya siswa
dan konteks budaya
mereka.
Menunjukkan
bagaimana materi
yang diuji dapat
memiliki implikasi
dan relevansi dalam
kehidupan siswa
secara budaya.
Tabel berikut akan mempermudah melakukan Rencana Tindak Lanjut pada perangkat
pembelajaran.
No Komponen Perencanaan
Pembelajaran Kelemahan
Hal yang harus
diperbaiki
1 Konten yang responsif Adapun kelemahan saya Hal yang harus saya
secara budaya dimana yaitu tidak memiliki perbaiki yaitu
memilih dan pemahaman yang pemahaman dan
mengembangkan konten mendalam terkait budaya kemampuan saya terkait
pembelajaran yang yang beragam sehingga keberagaman budaya
mencerminkan keragaman hal tersebut dengan cara
budaya. Konten tersebut mempengaruhi meningkatkan kesadaran
harus dapat pemahaman dan diri saya untuk terus
menghubungkan materi kemampuan saya dalam berusaha
pembelajaran dengan mengembangkan konten mengembangkan ilmu
kehidupan sehari-hari siswa, yang memiliki unsur dan pengetahuan melalui
serta mengintegrasikan keberagaman budaya. studi, penelitian atau
perspektif budaya yang interaksi langsung
berbeda secara adil dengan komunitas
budaya yang beragam

2 Pembelajaran kolaboratif Mendorong kolaborasi Hal yang harus saya


dan dialogik dengan dan dialog antar budaya perbaiki merencanakan
mendorong kolaborasi dan membutuhkan waktu dengan baik,
dialog antarbudaya di dalam yang tepat untuk memberikan struktur dan
kelas. Guru dapat memastikan bahwa semua batasan waktu yang
menciptakan kesempatan siswa memiliki jelas, serta memastikan
bagi siswa untuk berbagi kesempatan untuk rotasi dan pemerataan
pengalaman, pemikiran, dan berpartisipasi. Sementara partisipasi.
perspektif budaya mereka, saya memiliki kelemahan
serta saling belajar dan dalam mengelola waktu
memahami. dengan efektif, beberapa
siswa mungkin tidak
mendapatkan kesempatan
yang cukup untuk berbagi
pengalaman dan
perspektif mereka.
3 Refleksi dan penyesuaian Refleksi yang efektif Hal yang harus saya
dengan melakukan refleksi membutuhkan data dan perbaiki adalah
terhadap praktik umpan balik yang relevan membangun mekanisme
pembelajaran secara dari siswa, rekan guru, pengumpulan data yang
berkala. Guru harus atau sumber lainnya. Dan efektif, seperti survei
mempertimbangkan dampak sepertinya saya memiliki siswa, observasi kelas,
pendekatan responsif secara keterbatasan dalam atau diskusi dengan
budaya pada siswa, serta mengumpulkan data rekan guru, dapat
mengidentifikasi area yang sehingga saya mungkin membantu mengatasi
perlu disesuaikan atau kehilangan wawasan kelemahan ini.
ditingkatkan dalam berharga tentang dampak
perencanaan pembelajaran. pendekatan responsif
budaya
CULT URALY

RESPONSI VE T

EACHI NG

Penting untuk dicatat bahwa hirarki konep, proporsi konsep, dan

hubungan silang antar konep akan bervariasi dalam setiap

pengalaman pembelajaran dan dalam setiap kelompok siswa. sebagai

guru, penting untuk memiliki pengetahuan yang mendalam tentang

budaya siswa dan mengidentifikasi cara tang tepat untuk menerapkan

konep konsep ini dalam konteks pembelajaran mereka

HIERARKI KONSEP
1.Memulai dengan konsep yang lebih dekat

dengan kehidupan sehari-hari siswa, seperti

pengalaman budaya mereka atau pengalaman

keluarga.

2.Membangun konsep-kondep yang lebh

kompleks atau abstrak berdasarkan konsep

yang lebih dasar atau akrab

3.Mengaitkan konsep=konsep yang terkait

dengan budaya siswa dengan konsep yang

lebih luas atau umum dalam kurikulum

PROPORSI KONSEP

1.Memberikan penekanan yang seimbang pada

konsep-konsep yang relevan dengan budaya

siswa
2.mengakui dan memberikan ruang yang adil bagi

konsep-konsep dari berbagai budaya yang ada

dalam kelas.

3.Menyesuaikan proporsi konsep berdasarkan

kebutuhan dan minat siswa

Hubungan silang antar konsep

1.Mengaitkan konsep-konsep dalam keonteks

budaya siswa dengan konsep-konsep dalam mata

pelajaranyang sedang dipelajari

2.Menggunakan contoh-contoh dan situasi yang

terkait dengan budaya siswa untuk menjelaskan

dan mengilustrasikan konsep-konsep

3.Membantu siswa melihat hubungan dan

keterkaitan antara konsep-konsep yang berbeda dan


menerapkan pemahaman mereka dalam konteks

budaya mereka.
Culturuly Responsive

Teaching
Keterkaitan budaya
dengan CRT adalah:
1. Pengakuan dan Penghargaan terhadap keragaman
budaya: Pendekatan CRT menghargai dan mengakui
keragaman budaya di dalam kelas. Guru yang menerapkan
pendekatan ini menyadari bahwa setiap siswa membawa
latar belajang budaya yang unik, termasuk bahasa, nilai,
tradisi, dan pengalaman hidup mereka. Guru secara aktif
menghargai dan memperlihatkan penghargaan terhadap
keragaman budaya ini dalam prakti pembelajaran
2. Konteks Budaya dalam Pembelajaran: Pendekatan
CRT menekankan pentingnya menghubungkan konten
pembelajaran dengan kehidupan dan konteks budaya siswa.
Guru berusaha untuk menjembatani kesenjangan antara
dunia siswa di luar sekolah dengan konten yang
diajarkan dalam kelas. Ini dapat dilakukan dengan
memilih materi pembelajaran yang relevan secara budaya
dan mengaitkannya dengan pengalaman siswa.
3. Integrasi Perspektif Budaya yang Berbeda:
Pendekatan CRT menghargai perspektif budaya yang
berbeda dan mengintegrasikannya secara adil dalam
pembelajaran. Guru memberikan kesempatan bagi
siswa untuk berbagi pemikiran, pengalaman, dan
perspektif mereka, serta mendorong, diskusi dan
kolaborasi antarbudaya di dalam kelas. Hal ini
membantu siswa memahami dan menghargai
perbedaan budaya serta melihat kontribusi yang
beragam dalam proses pembelajaran.
4. Penyesuaian Pembelajaran: Pendekatan CRT melibatkan
penyesuaian dan personalisasi pembelajaran untuk memenuhi
kebutuhan budaya siswa. Guru mempertimbangkan cara yang
tepat untuk menyajikan materi pembelajaran agar relevan dan
bermakna bagi siswa. Ini dapat melibatkan penggunaan
contoh-contoh, materi, atau strategi pembelajaran yang
mencerminkan budaya siswa, serta menghormati nilai-nilai dan
keyakinan mereka.
5. Pengembangan Kesadaran Budaya: Pendekatan CRT juga
mencakup pengembangan kesadaran budaya pada diri guru dan
siswa. Guru berupaya untuk meningkatkan pemahaman mereka
tentang budaya siswa, belajar tentang latar belakang budaya
siswa, dan memeriksa perspektif dan asumsi budaya mereka
sendiri. Siswa juga diajak untuk meningkatkan kesadaran terhadap
budaya mereka sendiri dan budaya orang lain.
PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN YANG EFEKTIF II DI PGSD

TOPIK 5 LAPORAN PENERAPAN PENDEKATAN


CULTURALLY RESPONSIVE TEACHING

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

Disusun Oleh:

PGSD 005

PROGRAM PENDIDKAN PROFESI GURU

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan inayah-Nya, saya dapat

menyelsaikan laporan ini tepat waktu dan dengan hasil yang baik. Laporan ini berisi gambaran

tentang upaya saya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, memperhatikan

keragaman budaya siswa, dan mengintegrasikan perspektif budaya yang berbeda secara adil dan

selaras.

Pendekatan CRT telah diadopsi sebagai respons terhadap kebutuhan siswa dalam

lingkungan sekolah yang semakin beragam budaya. Dalam laporan ini, saya ingin memaparkan

langkah-langkah yang telah saya ambil untuk menerapkan pendekatan CRT dan dampaknya

terhadap pembelajaran dan kesejahteraan siswa di Sekolah Dasar.

Laporan ini mencakup berbagai komponen penting dalam penerapan pendekatan CRT,

termasuk pemahaman tentang keragaman budaya siswa, pemilihan dan pengembangan konten

pembelajaran yang responsif secara budaya, fasilitasi kolaborasi dan dialog antar budaya di

dalam kelas, serta refleksi dan penyesuaian berkala terhadap praktik pembelajaran.

Melalui laporan ini, saya berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam

tentang pendekatan CRT yang kami terapkan di Sekolah Dasar ini. Saya juga ingin menunjukkan

komitmen saya dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan relevan bagi

setiap siswa, dengan memperhatikan keberagaman budaya mereka

Saya berterima kasih kepada pihak-pihak yang bersangkutan atas dukungan dan

bimbingan yang diberikan dalam proses penerapan pendekatan CRT ini. Laporan ini merupakan

upaya saya untuk berbagi pengalaman, pembelajaran, dan hasil yang telah saya capai dalam

menerapkan pendekatan ini. Saya berharap laporan ini dapat menjadi sumber

inspirasi dan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya penerapan pendekatan CRT

ii
dalam mencapai keadilan sosial dan memberikan pendidikan yang berkualitas bagi semua siswa.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu

Penulis

Nama Mahasiswa

iii
DAFTAR ISI

SAMPUL............................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii
BAB I: PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II: PEMBAHASAN ................................................................................................. 4
A. Kegiatan Yang Dilakukan ....................................................................................... 4
BAB III: PENUTUP ......................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 6
B. Saran ....................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 7
LAMPIRAN....................................................................................................................... 8

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam membentuk karakter dan

kepribadian seseorang. Oleh karena itu, pendidikan harus dilakukan dengan cara yang tepat

dan efektif agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Salah satu pendekatan yang dapat

digunakan dalam pendidikan adalah pendekatan culturaly responsif teaching. Pendekatan

culturally responsive teaching (CRT) merupakan pendekatan yang sangat relevan dalam

konteks pendidikan saat ini yang semakin beragam budaya. Dalam lingkungan sekolah,

siswa dengan latar belakang budaya yang berbeda membawa pengalaman, nilai, dan

perspektif yang unik (Priyangga. Dkk. 99:2023). Oleh karena itu, penting bagi pendidik dan

tenaga pengajar untuk mengadopsi pendekatan yang responsif secara budaya guna

menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan relevan bagi semua siswa.

Pendidikan yang inklusif dan berorientasi pada keberagaman budaya memiliki peran

penting dalam membangun kesadaran dan penghargaan terhadap budaya yang beragam di

Indonesia. Oleh karena itu, mahasiswa PPG di SD Negeri 1 Junrejo Kota Batu telah

menerapkan pendekatan culturaly responsif teaching dengan tema keberagaman budaya di

kelas 5 sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan memperkuat

pemahaman siswa tentang keberagaman budaya di Indonesia.

Dengan menggali latar belakang ini, laporan ini akan memberikan konteks yang lebih

jelas tentang mengapa pendekatan CRT menjadi penting dan relevan dalam konteks sekolah

ini. Hal ini juga akan memperkuat alasan di balik langkah-langkah yang diambil untuk

1
meningkatkan pengalaman belajar siswa dan menciptakan lingkungan pembelajaran yang

inklusif.

B. Tujuan Penulisan Laporan

Tujuan Laporan Penerapan Pendekatan Culturaly Responsif Teaching dengan Tema

Keberagaman Budaya di SD Negeri 1 Junrejo Kota Batuadalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pemahaman siswa tentang keberagaman budaya di Indonesia: Melalui

pendekatan ini, siswa diharapkan dapat memahami dan menghargai keberagaman budaya

yang ada di Indonesia, termasuk kebiasaan, makanan, dan pakaian tradisional dari

berbagai daerah.

2. Meningkatkan sikap inklusif dan saling menghormati siswa: Pendekatan culturaly

responsif teaching bertujuan untuk mengembangkan sikap inklusif dan saling

menghormati antara siswa yang berasal dari budaya yang berbeda. Hal ini penting dalam

menciptakan lingkungan belajar yang aman, di mana setiap siswa merasa diterima dan

dihormati tanpa adanya diskriminasi.

3. Mendorong kerja sama dan kolaborasi antara siswa: Melalui proyek kolaboratif, siswa

diajak untuk bekerja dalam kelompok dan saling berbagi pengetahuan tentang budaya

mereka. Tujuan ini adalah untuk mengembangkan keterampilan kerja sama dan

kemampuan komunikasi antarbudaya.

4. Memperkuat identitas budaya siswa: Dengan mempelajari berbagai budaya di Indonesia,

siswa dapat memperkuat identitas budaya mereka sendiri dan mengenali kekayaan

budaya yang ada di sekitar mereka. Hal ini dapat meningkatkan rasa bangga dan

kepercayaan diri

siswa terhadap identitas budaya mereka.


2
pendekatan ini adalah untuk menumbuhkan kesadaran sosial siswa tentang pentingnya

menghormati dan mengapresiasi keberagaman budaya. Dengan memahami keberagaman,

siswa diharapkan dapat menjadi individu yang lebih keterbukaan terhadap perbedaan dan

mampu berinteraksi dengan masyarakat yang beragam.

3
PEMBAHASAN

A. Kegiatan Yang Dilakukan

Penerapan pendekatan culturaly responsif teaching di SD Negeri 1 Junrejo Kota Batu

dilakukan dengan menggunakan tema Benda-Benda di Sekitar Kita. Guru menggunakan

berbagai sumber belajar yang menggambarkan keberagaman budaya di Indonesia, seperti

buku, bahan ajar, dan video. Selain itu, guru juga mengajak siswa untuk selalu menjaga

kebudayaan dengan menyanyikan lagu daerah sebelum proses pembelajaran dan mengajak

siswa untuk memberikan contoh salah satu keberagaman yang ada di daerah siswa. Beberapa

kegiatan yang dilakukan pada Penerapan Pendekatan Culturaly Responsif Teaching dengan

Tema Keberagaman Budaya di SD Negeri 1 Junrejo Kota Batu adalah sebagai berikut:

1. Pemahaman Budaya-Budaya Indonesia: Siswa dikenalkan dengan berbagai budaya di

Indonesia melalui bacaan, dan lagu. Guru memperkenalkan kebiasaan, Bahasa, adat

dengan menyanyikan lagu bahasa daerah.

2. Menghargai Perbedaan: Siswa diajak untuk menghargai perbedaan budaya antara satu

daerah dengan daerah lainnya. Guru membahas pentingnya saling menghormati dan tidak

melakukan diskriminasi terhadap siswa yang berasal dari budaya yang berbeda. Diskusi

dan refleksi dilakukan untuk membantu siswa memahami konsep inklusivitas dan nilai-

nilai kesetaraan.

3. Proyek Kolaboratif: Siswa diberikan proyek kolaboratif yang mendorong mereka untuk

mempelajari lebih dalam tentang budaya yang berbeda di Indonesia. Mereka bekerja

dalam kelompok kecil dan ditugaskan untuk membuat batik jumputan yang berasal dari

4
pulau jawa. Hasil diskusi mereka dipresentasikan di depan kelas, sehingga siswa dapat

saling belajar dan memahami keberagaman budaya

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penerapan pendekatan culturaly responsif teaching dengan tema keberagaman budaya

di Indonesia di SD Negeri 1 Junrejo Kota Batudilakukan cukup baik. Guru menggunakan

berbagai sumber belajar yang menggambarkan keberagaman budaya di Indonesia,

memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara tentang pengalaman mereka sendiri

terkait dengan keberagaman budaya, dan memberikan tugas kepada siswa untuk membuat

presentasi tentang kebudayaan daerah mereka sendiri. Hal ini bertujuan untuk

memperkenalkan keberagaman budaya yang ada di Indonesia dan menghargai perbedaan

budaya yang ada.

B. Saran

Penting bagi guru untuk mendapatkan pelatihan dan pembinaan yang mendalam mengenai

pendekatan CRT. Pelatihan ini dapat membantu mereka memahami konsep dan strategi CRT

dengan lebih baik, sehingga mereka dapat mengimplementasikannya secara efektif dalam

pembelajaran sehari-hari.

6
DAFTAR PUSTAKA

Priyangga, Brian; Mushafanah, Qoriati. Dkk. 2023. Pengembangan Komik dengan Pendekatan

Culturally Responsive Teaching untuk Menumbuhkan Literasi Sains pada Kelas V SDN

Kalicari 01 Semarang. Jurnal Kridatama Sains Dan Teknologi. Vol.05 No. 1.

https://www.jurnal.umnu.ac.id/index.php/kst/article/view/705/288

7
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Vidio Pembelajaran Penerapan Pendekatan Culturaly Responsif Teaching

Gambar 1.1 Menggambar Iklan Poster Jajanan Tradisional Gambar 1.2 Menyanyikan lagu daerah Indonesia
Indonesia

Gambar 1.3 Modul Ajar Gambar 1.4 Lembar Kerja Peserta Didik

Anda mungkin juga menyukai