PENDAHULUAN
A. Lokasi
1. Lokasi 1 berada di Taman Hutan Raya (Tahura) Rajo Lelo, Bengkulu
Tengah, Bengkulu
2. Lokasi 2 berada di Taman Wisata Alam
B. Cara Kerja
1. Pada 2 lokasi yang diamati, kita membuat petak dengan ukuran 20 x
20 m, 5 x 5 m dan 2 x 2 m. Petak ukuran 20 x 20 m untuk
petumbahan tingkat pohon dan tiang. Petak ukuran 5 x 5 untuk
tingkat sapihan. Petak ukuran 2 x 2 untuk anakan dan tumbuhan
bawah.
2. Setalah membuat petak, selanjutnya kita mencatat jenis tumbuhan
yang terdapat di dalam petak ukuran 5 x 5 m dan 2 x 2 m. Pada
ukuran 5 x 5 m kita mencatat sapihannya, sedangkan pada petak
ukuran 2 x 2 m kita mencatat tumbuhan bawahnya. Apabila kita tidak
mengetahui jenisnya maka kita akan mengetahui jenisnya itu
menggunakan sumber-sumber jenis tumbuhan.
3. Kemudian, pada petak ukuran 20 x 20 m untuk pertumbuhan tingkat
pohon dan tiang kita akan mengukur diameter pohon dengan setinggi
dada (cm) dengan rumus (diameter = keliling/3,14), tinggi bebas
cabang, tinggi total pohon (m) dengan rumus (tinggi pohon = C + B)
dan menghitung diameter tajuk (m).
4. Didalam petak ukuran 20 x 20 m kita juga akan mengukur jarak
antara satu pohon dengan pohon yang terdekat dan membuat sketsa
pengukuran jaraknya.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Perbedaan Kondisi Lingkungan
Lokasi 1 : TAHURA (Bengkulu tengah, Bengkulu)
Sinar matahari
Kondisi Kondisi Bagaiamana
No masuk apa
tanah tutupan kelembabanya
tidak
1 Sinar matahari Kelembabannya
Endapan Tertutup
masuk tinggi
Tabel 1. Data Perbedaan Kondisi Lingkungan Pada Lokasi 1
2. Tingkat Pertumbuhan
Plot 5 x 5 m (Sapihan)
Nama Species Tinggi
Vitex Pinata 9, 54
Toona ciliata M. roem 8,32
Parashorea chinensis hsie wang 6,78
Tabel 5. Data Sapihan pada lokasi 1
TT TBC tajuk
Populous 20 11,5 29,07 U=2,4
T=3,2
Nigra L
B=3,8
S=4
Magnolia 18,10 10,25 57,32 U=3,7
T=4,1
Virginiana L
B=3,4
S=3,4
Ekebergia 24,32 13,12 38,94 U=4
T=4,3
Capensis
B=2,6
Sparrm
S=4,2
Platanus 12 7,13 32 U=4,5
T=2,9
Occidentalis L
B=3
S=4,8
Spesies A 21,7 12,2 16,87 U=3,5
T=4,2
B=3,7
S=4,4
Larix Decidua 16 8 18,15 U=1,2
T=2,3
Mill
B=1,9
S=1,6
Arillastrum 10,6 6,14 11,30 U=1
T=2,3
Gummiferum
B=1,5
S=1,7
Arillastrum 19,20 9,13 10,35 U=1,3
T=2,4
Gummiferum
B=2,2
S=2,1
Liquidambar 18,54 8,30 14,64 U=1,5
T=2,7
Styraciflua L
B=2,1
S=1,4
Toona ciliata 20,16 11,24 12,32 U=1,4
T=2,2
M. Roem
B=2,3
S=1,3
Tabel. 6 Data pengukuran tinggi, diameter, diameter tajuk pohon pada
lokasi 1
Plot 5 x 5 m (Sapihan)
Nama Species Tinggi
Causuarina Equisetifolia 5,32
Causuarina Equisetifolia 7,7
Causuarina Equisetifolia 4,26
Causuarina Equisetifolia 3,50
Causuarina Equisetifolia 6,19
Tabel 8. Data sapihan pada lokasi 2
Lokasi 1 : TAHURA
Pohon Jarak Pohon dengan Pohon Terdekat
Pohon 1 ke Pohon 2 2 meter
r observed 1,2
Distribusi spesial tegakan : R= = = 0,37
r expected 3,16
Distribusi spasial tegakan ( R ) yaitu cendrung mengelompok karena nilai R
< 1.
10
1
9
2
3
8
6
5 4
Gambar 1. Sketsa pengamatan jarak pohon dengan pohon terdekat pada lokasi 1
Lokasi 2 : TWA
Pohon Jarak Pohon dengan Pohon Terdekat
1,5 meter
Pohon 1 ke pohon 2
Pohon 2 ke pohon 3 2 meter
Pohon 3 ke pohon 4 1,2 meter
Pohon 4 ke pohon 5 1,6 meter
Pohon 6 ke pohon 7 1 meter
Pohon 7 ke pohon 8 1,3 meter
Pohon 9 ke pohon 10 2,5 meter
Total jarak 11,1 meter
Rata-rata 1,11 meter
Tabel 13. Pengamatan jarak pohon dengan pohon terdekat pada lokasi 2
r observed 1,11
Distribusi spasial tegakan : R= = = 0,35
r expected 3,16
8 3
2
7
6 1
Gambar 2. Sketsa pengamatan jarak pohon dengan pohon terdekat pada lokasi 2
B. Pembahasan
1. Perbedaan Kondisi Lingkungan
IV. KESIMPULAN
1.
DAFTAR PUSTAKA
Indriyanto. 2006. “Ekologi Hutan”. Jakarta: Cetakan Pertama. PT. Bumi Aksara.
Turner, I. 2004. “The Ekologi of Trees in the Tropical Rain Forest”. Cambridge:
Cambridge University Press.