Anda di halaman 1dari 3

Nama : Maslikhatur Rodiyah Sita Usmanisa

NIM : 205040101111001
Mata Kuliah : Ekologi Pertanian
Dosen Pengampu : Aditya Nugraha Putra , SP.,MP.
Tugas Mengomentari Jurnal
Judul : Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah Berkhasiat Obat di
Dataran Tinggi Dieng
Penulis : Susi Abdiyani
Jurnal : Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam

Dimensi Diversitas

Berdasarkan materi yang disampaikan pada mata kuliah Ekologi Pertanian,


dimensi diversitas terbagi menjadi 7, yaitu dimensi spesies, dimensi genetik,
dimensi vertikal, dimensi horisontal, dimensi struktural, dimensi fungsional, dan
dimensi temporal. Hasil yang didapatkan dari indentifikasi jurnal
“Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah Berkhasiat Obat di Dataran Tinggi
Dieng” maka diperoleh data sebagai berikut :
1. Dimensi Spesies
Tanaman obat adalah seluruh spesies tumbuhan yang diketahui atau
dipercaya mempunyai khasiat obat. Terdapat beberapa spesies tanaman obat
yang diambil dari hutan dan dimanfaatkan oleh masyarakat Dieng, seperti
purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.) dan sukma (Viola odorata Linn.).
Selain itu, berdasarkan indeks keanekaragaman Shannon terdapat enam
keanekaragaman jenis tumbuhan, yaitu :
1) Tekelan (Eupatorium riparium Reg.)
2) Nyangkoh (Curculigo latifolia Dryland.)
3) Parijata (Smilax zeylanica Linn.)
4) Gigil (Gynura procumbens Back.)
5) Trembilungan abang (Begonia hirtella Link.)
6) Ucen (Rubus reflexus Ker.)
2. Dimensi Genetik
Salah satu jenis tumbuhan dengan jenis spesies yang jumlah dan
peranannya relatif lebih rendah dibandingkan jenis lainnya adalah sembung
peper (B. balsamifera (L.) DC.) yang memiliki khasiat sebagai obat
afrodisiaka. Jenis lainnya yang mempunyai khasiat yang sama sebagai obat
afrodisiaka dan merupakan tumbuhan langka adalah panajiwa (Euchresta
horsfieldii Lesch.).
3. Dimensi Vertikal
Tumbuhan di hutan terbentuk ke dalam lapisan-lapisan yaitu : 1) pohon-
pohon yang sangat menjulang tinggi, 2) lapisan tajuk, yang membentuk
permadani hijau yang berkesinambungan dengan tinggi 80-100 kaki, dan 3)
stratum tumbuhan bawah yang terdiri atas lapisan-lapisan semak dan herba,
dan dapat menjadi lebat jika terjadi pembukaan tajuk (MC Naugthon dan
Wolf, 1992). Tumbuhan bawah yang terdiri atas lapisan-lapisan semak dan
herba sebagai sumber obat-obatan memiliki peran yang tidak kalah penting
dengan pohon-pohon di lapisan atasnya.
4. Dimensi Horisontal
Hasil penelitian dalam jurnal tersebut menunjukkan terdapat 79 jenis
tumbuhan bawah dari 45 famili yang ditemukan dalam kawasan tersebut,
dengan 58 jenis tumbuhan obat. Dari semua jenis tumbuhan bawah, 73% di
antaranya memiliki khasiat sebagai obat.
5. Dimensi Struktural
Penelitian dalam jurnal tersebut menggunakan analisis vegetasi dengan
peletakan kuadrat berukuran 1 m x 1 m sebanyak 100 petak, luas total sampel
yaitu 100 m2.
6. Dimensi Fungsional
Dalam jurnal tersebut kurang dijelaskan mengenai dimensi fungsional
atau terkait interaksi dari adanya kompleksitas, aliran energi, dan siklus
materi diantara komponen penyusun. Akan tetapi jika dilihat dari keadaan
hutan lindung di dataran tinggi Dieng sendiri dibutuhkan upaya konservasi
jenis, baik secara in-situ maupun ex-situ untuk memperbaiki kondisi populasi
tumbuhan sehingga tercipta interaksi dalam dimensi fungsional.
7. Dimensi Temporal
Kawasan hutan lindung di dataran tinggi Dieng sudah dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar selama bertahun-tahun, namun pemanfaatan tumbuh-
tumbuhan sebagai obat dilakukan secara berlebihan sehingga populasinya di
alam semakin menurun. Sejak 2007, lebih dari 90% kawasan lindung di
dataran tinggi Dieng rusak karena beralih fungsi menjadi ladang tanaman
semusim.

Anda mungkin juga menyukai