Anda di halaman 1dari 22

BAB VI.

ORGANISME TANAH
Makrofauna dan Mikrofauna
Makroflora dan Mikroflora
Makrofauna
Hidup dari tumbuhan, terdiri dari hewan
pengerat, serangga, moluska dan cacing
tanah.
Pengerat : seperti tupai, musang, marmut,
kelinci, tikus. Aktivitas hewan ini adalah
menghaluskan, menggumpalkan dan
memindahkan tanah dalam jumlah cukup
besar.
Arthropoda dalam tanah digolongkan
kedalam beberapa famili yaitu : Crustaceae
(kepiting, lobster/udang), Chilopoda
(sejenis kelabang), Diplopoda (Kaki
seribu),Arachnida (labah-labah, kutu,
kalajengking),Insek (belalang, jangkrik,
lebah, kumbang, semut, rayap, lalat).
Moluska : Bekicot atau siput
Cacing tanah
Kepiting dan lobster (udang) banyak ditemukan di
daerah rawa-rawa pasang surut, seperti daerah hutan
bakau.
Hewan-hewan ini membuat lubang pada tanah daerah
tersebut dan memindahkan tanah bawah ke permukaan
tanah sehingga terbentuk gundukan setinggi 0,5 1,0 m
(loubster mound).
Semut merah sering kali mangaduk-ngaduk tanah dan
mengangkut tanah bawah ke permukaan sehingga
terbentuk gundukan.) pada umumnya sangat
mempengaruhi susunan humus karena ditranslokasikan
oleh serangga atau dicernakan.
Rayap sangat berperan dalam penghancuran
kayu-kayu mati atau kayu yang tumbang,
sehingga mengatasi penumpukan limbah kayu
di permukaan tanah dan tanah akan lebih subur.

Moluska (bekicot), perannya sangat nyata dalam


penghancuran bahan organik menjadi lebih
sederhana, jadi moluska berperan sebagai
pengurai perintis yangmana prosesnya akan
dilanjutkan oleh bakteri dan fungi.
Cacing tanah tersebar didunia, dan meliputi
sekitar 7000 spesies. Tiga spesies yang paling
sering ditemukan adalah Helodrilus caliginosus
(cacing kebun), Helodrilus foetidus (cacing
merah),Lumbicus terrestris (cacing malam).
Cacing tanah tidak makan vegetasi hidup, tetapi
hanya makan bahan organik mati baik sisa
hewan maupn sisa tanaman.
Bahan organik dan tanah halus yang dimakan
kemudian dikeluarkan sebagai kotoran cacing
yang berupa agregat-agregat berbentuk
granular dan tahan terhadap pukulan air hujan,
serta kaya unsur hara yang siap diserap akar
tanaman.
Cacing tanah mengaduk tanah dan memperbaiki
tata udara tanah sehingga infiltrasi air menjadi
lebih baik, dan lebih mudah ditembus akar.
Habitat cacing tanah :
Kebanyakan cacing tanah hidup pada
kedalaman kurang dari 2 meter tetapi ada
beberapa jenis yang bisa hidup sampai
kedalaman 6 meter.
Cacing tanah lebih senang hidup pada tanah
lembab, tata udara baik, hangat (21oC), pH 5,0
8,4), banyak bahan organik, kandungan garam
rendah, Ca tersedia tinggi, solum tanah agak
dalam, tekstur sedang sampai halus dan tidak
terganggu oleh pengolahan tanah
Mikrofauna tanah
Hewan-hewan mikro dalam tanah yang terpenting
adalah protozoa dan nematoda.
Protozoa, merupakan hewan bersel satu yang makan
bakteri, sehingg dapat menghambat daur ulang
(recycling) unsur-unsur hara ataupun menghambat
berbagai proses dalam tanah yang melibatkan bakteri.
Ada 3 jenis protozoa yaitu : Amoeba, Flagelata, dan
Ciliata.
Nematoda, hewan ini adalah jenis cacing yang sangat
kecil (mikroskopik) seperti benang dan tidak berbuku-
buku. Nematoda ada 3 jenis yaitu jenis Omnivorous,
Predaceous dan Parasitik. Nematoda parasitik ini
banyak merusak tanaman dan merupakan penyebab
masuknya penyakit lain ke dalam tanaman.
Makroflora
Tanaman-tanaman tinggi adalah produsen
primer bahan organik dan penyimpan energi
surya.
Akar-akar tumbuh yang mati di dalam tanah
akan menjadi sumber makanan dan energi bagi
hewan dan mikroflora tanah.
Akar-akar tanaman meningkatkan agregasi
tanah, dan karena akar menembus ke lapisan
tanah yang dalam maka bila akar membusuk
akan menjadi sumber humus di lapisan bawah
tanah (sub soil).
Mikroflora
Mikroflora dalam tanah sangat beraneka ragam,
meliputi : bakteri, fungi,actinomycetes dan algae.
Bakteri, fungi dan actinomycetes membantu
pembentukan struktur tanah yang mantap karena
tumbuhan mikro ini dapat mengeluarkan (sekresi)
zat perekat yang tidak mudah larut dalam air
Fungi dari actinomycetes jauh lebih efisien dalam
hal pembentukan struktur tanah, 17 kali lebih
efisien dibandingkan bakteri, tetapi bakteri
mempunyai banyak fungsi lain yang lebih baik dari
fungi dan actinomycetes.
Bakteri
Bakteri Autotroph adalah bakteri yang
menghasilkan makanannya sendiri dari
bahan-bahan organik, misalnya melalui
photosintesis.
Bakteri Heterotroph adalah bakterri yang
mendapatkan makanannya dari bahan
organik yang telah ada.
Bakteri Autotroph
Bakteri ini bermanfaat bagi manusia atau mempengaruhi
sifat-sifat tanah, hal ini terutama ditunjukkan oleh bakteri
Chemoautotroph yang mendapatkan energi dari oksidasi
amonia, nitrit, S, Fe, Mn, H, dan CO.
Oksidasi ini mengubah senyawa yang kurang
bermanfaat menjadi senyawa yang lebih bermanfaat dan
lebih mudah diserap akar tanaman, seperti nitrit menjadi
nitrat, sulfida menjadi sulfat dan CO menjadi CO2.
Bakteri autotroph dalam tanah yang terpenting adalah
bakteri nitrifikasi yang dapat mengoksidasi amonia
menjadi nitrit (oleh nitrosomonas) dan nitrit menjadi nitrat
(oleh bakteri nitrobacter).
Bakteri Nitrifikasi berkembang
dengan baik bila :
1. Terdapat bahan organik (protein) yang
dapat melapuk menjadi amonia
2. Aerasi baik
3. Lembab tapi tidak basah
4. Cukup Ca (tidak terlalu masam)
5. Suhu optimum 37o C (minimum 5o C dan
maksimum 55o C )
Bakteri Heterotroph :

Bakteri ini mendapatkan makanannya dari


bahan organik. Sebagian besar bakteri tanah
termasuk bakteri heterotroph.
Bakteri heterotroph dibedakan antara bakteri
pengikat N udara dan bakteri bukan pengikat N
udara.
Bakteri pengikat N udara selanjutnya dibagi
menjadi bakteri simbiotik yang hidup
bersimbiosa dengan tanaman lain dan
nonsimbiotik yang hidup bebas dalam tanah
Bakteri simbiotik :

Bakteri simbiotik adalah bakteri pengikat N udara


yang hidup bersimbiosa dalam bintil-bintil akar
tanaman leguminosa.
Mekanismenya yaitu tanaman menyediakan
makanan dan bahan organik untuk bakteri,
sedang tanaman mendapat N yang diikat bakteri
dari udara. Kemudian bila bakteri mati akan
mengalami dekomposisi dan terbentuk NH4+
dan NO3- yang dapat digunakan oleh tanaman.
Jenis bakteri simbiotik yang terpenting adalah
Rhizobium yang umumnya hidup bersimbiosa
dalam bintil-bintil akar tanaman leguminosa.
Bakteri nonsimbiotik :
Adalah bakteri pengikat N udara yang hidup
bebas di dalam tanah.
Pada tanah-tanah yang anaerobik dan pH
masam ditemukan Clostridium pasteurianum
sedang pada tanah-tanah yang aerobik dan pH
netral ditemukan Azotobacter chroococcum.
Jumlah N udara yang diikat oleh masing-masing
jenis bakteri ini berkisar antara 28 56
kg/ha/tahun.
Fungi :
Dapat dibedakan menjadi yang bersifat
parasitik, saprophitik dan simbiotik.
Fungi parasitik adalah yang menyebabkan
penyakit tanaman seperti bercak akar kapas
(cotton root rot).
Fungi simbiotik hidup pada akar-akar tanaman
dimana tanaman maupun fungi satu sama lain
saling menguntungkan.Sebagai contoh adalah
Mycorhiza.
Mycorhiza ada dua golongan yaitu Mycorhiza
ectotrophic dan Mycorhiza endotrophic.
Actinomycetes :
Secara taksonomi dan morfologi dapat digolongkan
sebagai fungi ataupun sebagai bakteri. Bila mycelia
bercabang-cabang maka digolongkan kedalam
fungi , tetapi bila mycelia tersebut patah pendek-
pendek digolongkan menjadi bakteri.
Actinomicetes dapat memproduksi antibiotik; yang
terpenting adalah Streotomycin, Aureomycin,
Tetrramycin dan Neomycin.
Fungsi utama actinomycetes dalam tanah adalah
dalam dekomposisi bahan organik terutama
selulosa dan jenis bahan organik lain yang resisten.
Algae (Ganggang) :
Algae mempunyai chlorophyl dan terdiri
dari green algae (ganggang hijau), blue
green algae (ganggang hijau biru), yellow
green algae (ganggang hijau kuning) dan
Diatomae.
Beberapa jenis algae terutama jenis
ganggang hijau biru yang banyak hidup di
tanah sawah yang tergenang dan sinar
matahari cukup berkemampuan mengikat N
udara.
Fiksasi (penambatan ) N udara oleh
ganggang ini dipercepat jika tanaman
padi tumbuh subur di sawah, ini
disebabkan oleh produksi CO2 dari
respirasi padi yang sangat
bermanfaat bagi pembentukan energi
ganggang.
Virus :
Virus berbeda dengan mikroflora lain , virus
tidak dapat hidup lama dalam tanah, mungkin
karena diserang oleh enzim-enzim
mikroorganisme lain, dan tidak dapat
berkembang tanpa induk semang cell hidup
Virus tanah dapat diberantas dengan cara
memberantas pembawa virus tersebut, seperti
nematoda, fungi, dan akar-akar tanaman yang
terserang.

Anda mungkin juga menyukai