Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOLOGI TANAH

RESPIRASI MIKROORGANISME

PADA LAHAN TANAMAN SEMUSIM

OLEH

KELOMPOK IV ( EMPAT )

1. SEPTIKA ROHAYANI ( 1810231010 )


2. AKRAM TRI AGUSTI ( 1810231013 )
3. SINTHYA JUNITA ( 1810231017 )
4. RAHMAT IKBAL ( 1810231027 )
5. DITA IMRAATUL KHAIRAT ( 1810232041 )
6. VIRA PUTRI INDRIANI ( 1810233005 )

PROGRAM STUDI ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2020
HASIL

Respirasi Tanah
Penggunaan
No Volume HCl terpakai ( mg CO2/g
Lahan
tanah/hari )

Volume HCl
4,2 ml
Tanaman Semusim Kontrol
1
(Jagung) 4,62 mg CO2/g
Volume HCl
2,1 ml
titrasi

PEMBAHASAN

Berdasarkan praktikum Respirasi Mikroorganisme Tanah, didapatkan hasil


respirasi mikroorganisme tersebut, yaitu 4,62 mg CO 2/g tanah/hari. Penelitian
mikroorganisme tanah kami lakukan pada lahan tanaman semusim yaitu tanaman
jagung. Aktivitas respirasi mikroorganisme pada lahan jagung ini tergolong
rendah,karena total populasi mikroorganisme pada lahan ini juga tergolong
rendah.

Prinsip dari percobaan ini yaitu Pengukuran respirasi tanah langsung


dilakukan dengan mengambil sampel tanah di lapangan. Setelah dilakukan
pengambilan sampel di lapangan, sampel tanah dibawa ke laboratorium untuk
dilakukan pengukuran respirasi. Pengukuran respirasi tanah dilakukan dengan
metode modifikasi Verstraete dengan cara menimbang tanah seberat 100g per
sampel dan dimasukkan ke dalam wadah toples yang di dalamnya telah diberikan
botol film yang berisi 10 ml KOH 0,1 N dan 10 ml akuades.

Pada akhir inkubasi, ditambahkan dua tetes fenolftalin ke dalam botol film
yang berisi KOH dan dititrasi dengan 0.1 N HCl sampai warna merah hilang,
kemudian ditetesi dengan dua tetes metil oranye dan dititrasi dengan 0.1 N HCl
hingga warna berubah dari kuning menjadi merah muda. Jumlah HCl yang
digunakan pada titrasi tahap kedua berhubungan langsung dengan jumlah CO2
yang difiksasi. Penetapan CO2 dihitung dari reaksi dengan KOH (Iswandi, 1989).
Reaksi yang berlangsung adalah:

KOH + CO2 K2CO3 +H2O ;

K2CO3 + HCl KCl + KHCO3

KHCO3 + HCl KCl + H2O + CO2

Penetapan respirasi tanah didasarkan pada penetapan jumlah CO2 yang


dihasilkan, dan jumlah O2 yang digunakan oleh mikroba tanah. Aktivitas
mikroorganisme dapat diketahui dengan mengukur respirasi dan biomassa karbon
mikroorganisme (C-mik) tanah. Respirasi dan aktivitas mikroorganisme sangat
erat kaitannya dengan jumlah karbon dalam tanah. Dimana tingginya bahan
organik (karbon) akan dapat meningkatkan populasi mikroorganisme dan
aktivitasnya, karena bahan organik digunakan oleh mikroorganisme tanah sebagai
penyusun tubuh dan sumber energinya.

Percobaan yang dilakukan pada tanah tanaman jagung ini, terlihat bahawa
bahan organik yang terdapat pada lahan ini sedikit, sehingga akan mempengaruhi
populasi mikroorganisme tanah, hal ini sesuai bahwa ketersediaan bahan organik
bahan oraganik dan humus didalam tanah menjadi sumber energi bagi
perkembangan mikroorganisme. Bahan organik dan humus menyediakan unsur-
unsur penting yang diperlukan oleh mikroorganisme tanah.

Respirasi Tanah merupakan salah satu indikator dari aktivitas biologi


tanah seperti mikroba, akar tanaman atau kehidupan lain didalam tanah, dan
aktivitas ini sangat penting untuk ekosistem didalam tanah. Penetapan respirasi
tanah berdasarkaan penetaapan jumlah CO2 yang dihasilkan mikroorganisme tanah
dan jumlah O2 yang digunakan oleh mikroorganisme tanah.

Pada daerah yang kami lakukan percobaan, hal yang mempengaruhi total
respirasi mikroorganisme ini adalah cahaya matahari dan suhu. Pada lahan jagung
itu sendiri, cahaya matahari dan suhu tinggi, karena lahan jagung tersebut terletak
didaerah yang datar dan terbuka. Hal ini akan mempengaruhi aktivitas
mikroorganisme pada lahan tersebut. Suhu yang semakin tinggi akan berpengaruh
terhadap kenaikan respirasi dalam tanah. Aktivitas mikroorganisme dalam tanah
juga dapat mempengaruhinya hasil respirasi dimana apabila terdapat cahaya maka
mikroorganisme ini akan menggunakan CO2 untuk berfotosintesis, sehingga
pengukuran respirasi menjadi kurang baik. Jumlah pH yang ada di dalam tanah
juga dapat mempengaruhi jumlah mikroorganisme yang ada di dalam tanah,
dimana semakin tinggi pH tanah maka jumlah mikroorganisme akan semakin
banyak CO2 yang digunakan sehingga dapat mempengaruhi nilai respirasi yang
dihasilkan di dalam tanah.

Pada lahan yang kami lakukan percobaan tersebut, tanah pada tanaman
jagung kurang mengalami pengolahan tanah, yang mana tanah tersebut memiliki
tekstur liat yang banyak dan tanah tersebut menjadi padat dan keras. Keadaan ini
mengakibatkan aerasi tanah menjadi rendah (Utomo, 1990), sehingga sirkulasi
udara pada lahan tersebut tidak bebas. Akibatnya, pasokan oksigen dari udara ke
tanah menjadi rendah sehingga aktivitas mikroorganisme dalam merombak bahan
organik yang menghasilkan CO2 menjadi rendah. Sedangkan olah tanah intensif
memiliki pori-pori mikro lebih banyak dan bongkahan yang kecil yang
menyebabkan ruang oksigen didalam tanah cukup luas sehingga oksidasi bahan
organik menjadi lebih tinggi, akibatnya pelepasan CO2 ke udara semakin
meningkat.

Respirasi tanah dapat mencerminkan tingkat aktivitas mikroorganisme


dalam tanah, yaitu jumlah produksi CO2 yang dihasilkan mikrooganisme
berbanding lurus dengan jumlah mikrooganisme tanah, jika aktivitas
mikrooganisme tinggi maka produksi CO2 juga tinggi. Peningkatan respirasi dapat
disebabkan oleh perubahan lingkungan yang luar biasa. Secara keseluruhan iklim
akan mempengaruhi fisiologi organisme tanah, misalnya aktivitas dan
pertumbuhan mereka akan meningkat ketika suhu dan kelembaban tanah
meningkat.
LAMPIRAN
A. Perhitungan

1. Respirasi Mikroorganisme Tanah pada Lahan Tanaman Jagung

100
Jumlah CO2 = ( S−C ) x 2.2 X x % dm = mg CO2/g tanah/hari
SW

100
Jumlah CO2 = ( S−C ) x 2.2 X x % dm
SW

Diketahui
1. Rata rata volume HCl kontrol yang terpakai = 4,2 ml
2. Rata rata volume HCl sampel yang terpakai = 4,2 – 2,1 ml = 2,1 ml
3. Faktor koreksi = 2,2
4. SW = bobot tanah = 100 g

100
Jumlah CO2 = ( S−C ) x 2.2 X x % dm
SW

100
Jumlah CO2 = ( 4,2−2,1 ) x 2.2 X x % dm
100 g
Jumlah CO2 = ( 4,2−2,1 ) x 2.2 X 1
Jumlah CO2 = ( 2,1 ) x 2.2 X 1
Jumlah CO2 = 4,62 mg CO2/g tanah/hari
B. Dokumentasi

No Gambar Keterangan

Larutan KOH 0,5 N


dimasukkan kedalam
1
tabung film

2 Toples yang berisi


KOH diinkubasi
selama 7 hari

Larutan toples
3
dititrasi di
laboratorium

4 Larutan ditambahkan
BaCl2 , ditambakan 4
tetes indikator PP
Larutan dititrasi
5
dengan HCl hingga
warna larutan
menjadi warna
merah muda

Anda mungkin juga menyukai