PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di dalam tanah terdapat berbagai jenis biota tanah, antara lain mikroba
mengeluarkan CO2 yang dijadikan dasar untuk pengukuran respirasi tanah. Laju
respirasi maksimum terjadi setelah beberapa hari atau beberapa minggu populasi
mempengaruhi keluaran CO2 atau O2 yang dibutuhkan mikroba. Oleh karena itu,
Respirasi tanah merupakan salah satu indikator dari aktivitas biologi tanah
seperti mikroba, akar tanaman atau kehidupan lain di dalam tanah, dan aktivitas ini
dan jumlah O2 yang digunakan oleh mikroorganisme tanah (Nasution, et al., 2015).
2
mikroba tanah yang berkorelasi positif dengan material organik tanah. Enzim
stabilisasi struktur tanah, siklus biogeokimia, serta menjaga kualitas dan fungsi
dapat digunakan sebagai indikator aktivitas mikroba tanah (Nur, et al., 2011).
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui banyak sedikitnya
mikroorganisme dalam tanah yaitu dengan melakukan respirasi. Proses respirasi ini
aktivitas mikroorganisme dalam tanah. Apabila hasil dari respirasi besar maka
yaitu : penetapan jumlah CO2 yang dihasilkan oleh mikroorganisme selama proses
respirasi dalam jangka waktu sesuai dengan perlakuan dan jumlah O2 yang
mempengaruhi hasil dari respirasi tanah. Sehingga harus dilakukan dengan teliti
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat
TINJAUAN PUSTAKA
Respirasi tanah adalah proses evolusi CO2 dari tanah ke atmosfer, terutama
untuk pengukuran respirasi tanah. Hal ini dipengaruhi tidak hanya oleh faktor
kelembaban, pH), tetapi juga oleh faktor buatan manusia. Faktor-faktor yang
tanah dapat diukur dalam sistem dinamis maupun statis. Teknik pengukuran yang
canggih umumnya menggunakan IRGA (infra red gas analyser), tetapi teknik ini
menggunakan pengukuran larutan 0,5 N KOH yang dapat menjerap CO2 dalam
inverted box sebagai teknik pendekatan yang mudah diaplikasikan dan relatif lebih
murah. Cara pengukuran respirasi tanah merupakan yang pertama kali digunakan
Ciri khas parameter aktivitas metabolik dari populasi mikroba tanah yang
berupa CO2 dan H2O dan pelepasan energi. Hasil dari proses dekomposisi
digunakan sebagai sumber energi atau sumber karbon utama, dimana proses
(Jauhiainen, 2012).
dengan tujuan dan lingkungan peneliti, bisa dikatakan tidak ada metode yang
sepenuhnya memuaskan. Oleh karena itu, para peneliti diharapkan dapat memilih
metode yang paling tepat. Adapun cara penetapan tanah di laboratorium lebih
CO2 yang dihasilkan dari sejumlah contoh tanah yang diinkubasi dalam keadaan
(Ardiansyah, 2014).
satu faktor lingkungan fisik tersebut adalah kelembapan tanah yang berkaitan erat
Respirasi tanah merupakan salah satu hal yang penting yang berkaitan
dengan perubahan iklim dan pemanasan global di masa depan. Respirasi tanah
yang berkaitan dengan suhu tanah digunakan sebagai salah satu kunci karakteristik
6
tanah atau bahan organik dan bertanggung jawab dalam pemanasan global
pada hari Selasa, 26 November 2019 pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai pada
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah aquades sebagai
potongan tanah 100 gram sebagai objek praktikum, label untuk menandai objek
praktikum.
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum adalah gelas beaker 250 mL
untuk wadah titrasi, toples sebagai wadah praktikum, botol kocok sebagai wadah
larutan, buret sebagai alat titrasi, pipet tetes sebagai alat bantu pengambilan larutan,
Pelaksanaan Percobaan
Dititrasi larutan aquades dan KCL pada botol kocok dengan larutan
Hasil
Blanko : 3 mL
Titrasi : 4,5 mL
Perhitungan:
(𝑎−𝑏) 𝑥 𝑡 𝑥 120 (3−4,5) 𝑥 0,1 𝑥 120 −1,5 𝑥 0,1 𝑥 120 18
mg CO2 = = = = = 2,57 mg
𝑛 7 7 7
Keterangan: a = blanko
b = titrasi
t = normalitas HCL
Pembahasan
Respirasi tanah merupakan suatu proses yang terjadi karena adanya
suatu massa tanah. Hal ini sesuai dengan literatur Daniati (2018) yang menyatakan
bahwa respirasi tanah adalah proses evolusi CO2 dari tanah ke atmosfer, terutama
vegetasi dan mikroorganisme serta faktor lingkungan seperti suhu, pH, dan
kelembaban. Hal ini sesuai dengan literatur Daniati (2018) yang menyatakan bahwa
hal ini dipengaruhi tidak hanya oleh faktor biologis (vegetasi, mikroorganisme) dan
faktor lingkungan (antara lain suhu, kelembaban, pH), tetapi juga oleh faktor buatan
tanah yang paling penting yaitu C-organik, reaksi (pH), kelembaban, dan
temperatur.
9
Respirasi dapat dikaitkan dengan status kesehatan tanah. Hal ini sesuai
menyatakan bahwa respirasi dapat dikaitkan dengan status kesehatan tanah. Laju
respirasi tanah dapat diukur dalam sistem dinamis maupun statis. Teknik
pengukuran yang canggih umumnya menggunakan IRGA (infra red gas analyser),
laboratorium. Hal ini sesuai dengan literatur Ardiansyah (2014) yang menyatakan
CO2 yang dihasilkan dari sejumlah contoh tanah yang diinkubasi dalam keadaan
berfluktuasi.
rizosfer kacang hijau ialah sebesar 2,57 mg. Data tersebut menunjukkan masih
adanya mikroorganisme didaerah perakaran tanaman kacang hijau. Hal ini sesuai
dengan literatur Daniati (2018) yang menyatakan bahwa respirasi tanah adalah
KESIMPULAN
1. Respirasi tanah merupakan suatu proses yang terjadi karena adanya kehidupan
massa tanah.
vegetasi dan mikroorganisme serta faktor lingkungan seperti suhu, pH, dan
kelembaban.
laboratorium.
5. Berdasarkan hasil praktikum yang didapatkan, jumlah CO2 pada tanah rizosfer
DAFTAR PUSTAKA
Cook VJ, Orchard VA. 2010. Relationships between soil respiration and soil
moisture. Soil Biology & Biochemistry 40: 1013–1018.
Daniati, Y. 2018. Respirasi Tanah pada Pertanaman Kacang Hijau (Vigna radiata
L.) Akibat Pemupukan dan Sistem Olah Tanah di Tanah Ultisol Gedung
Meneng. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Jauhiainen, J., Hooijer A, dan Page S.E. 2012. Carbon dioxide emissions from an
Acacia plantation on peatland Sumatra, Indonesia. Biogeosciences, 9:
617– 630.
Nasution, N. A. P., Yusnaini, S., Niswati, A., dan Dermiyati. 2015. Respirasi Tanah
pada Sebagian Lokasi di Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
(TNBBS). Universitas Lampung. Lampung.
Nur, R., Zul, D., dan Leni, B. 2011. Laju Respirasi Tanah dan Aktivitas
Dehidrogenase di Kawasan Lahan Gambut Cagar Biosfer Giam Siak
Kecil-Bukit Batu. Kampus Binawidya. Pekanbaru.
Subke JA, Bahn M. 2010. On the ‘temperature sensitivity’ of soil respiration: Can
we use the immeasurable to predict the unknown?. Soil Biology &
Biochemistry 42: 1653-1656.