Anda di halaman 1dari 9

PEMBIBITAN KELAPA (Cocos nucifera L.

LAPORAN

OLEH :

KHAIRINA FAKHRY PARINDURY


170301203
AGROTEKNOLOGI-ILMU TANAH 2017

LABORATORIUM PERKEBUNAN B: KARET DAN KELAPA

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2020
2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pengelolaan pembibitan merupakan salah satu faktor penting yang

mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil kebun. Pengelolaan pembibitan perlu

dipelajari mengingat potensi genetik yang baik tidak terekspresi optimal jika

persyaratan tumbuh tidak terpenuhi (Mangoensoekarjo, 2013).

Pembibitan merupakan tempat pertumbuhan benih yang terseleksi dari

bedeng pesemaian. Tempat pembibitan dapat dilakukan pada polybag atau bedeng

pembibitan. Apabila menggunakan bedeng pembibitan, benih yang terseleksi pada

bulan 1, 2, 3 dan 4 ditanam pada bedeng pembibitan berdasarkan waktu seleksi

tersebut (Kementan, 2014).

Pesemaian perkecambahan merupakan suatu tempat untuk

mengecambahkan benih agar didapat bibit/kitri yang baik dan seragam

pertumbuhannya. Guna pesemaian perkecambahan adalah untuk menumbuhkan

benih sebelum dipindahkan ke pesemaian pemeliharaan atau ke dalam polybag.

Pesemaian benih kelapa dilaksanakan mundur sekitar 10 bulan dari saat

penanaman bibit di lapangan. Misalnya penanaman dilaksanakan pada awal

musim hujan, yaitu sekitar bulan November, maka pesemaian dilaksanakan bulan

Januari sampai Februari pada tahun yang sama

(Mardiatmoko dan Ariyanti, 2018).

Pembibitan dapat dilakukan pada bedengan dengan lebar 2 m dan jarak

antar bedengan 60-80 cm. Pembibitan juga dapat dilakukan dengan menggunakan

polybag ukuran 50 cm x 40 cm dan tebal 0.2 mm dengan lubang bagian bawah

memiliki diameter 0.5 cm dengan jarak antar lubang 7.5 cm sebanyak 48 buah.
Persemaian dilakukan dengan menyayat terlebih dahulu benih selebar 5 cm pada

tonjolan sabut sebelah tangkai berhadapan sisi terlebar. Penanaman dilakukan

dengan menggunakan jarak tanam segitiga sama sisi. Setiap satu meter persegi

dapat diisi 30-35 benih atau 25 000 butir untuk areal 1 ha. Untuk lama pembibitan

5-7 bulan, jarak tanam yang digunakan adalah 60 x 60 x 60 cm dengan jumlah

bibit 24 000/ha. Untuk lama pembibitan 7-9 bulan, jarak tanam yang digunakan

adalah 60 x 60 x 60 cm dengan jumlah bibit 17 000/ha. Untuk lama pembibitan 9-

11 bulan, jarak tanam yang digunakan adalah 60 x 60 x 60 cm dengan jumlah

bibit 10 000/ha. Apabila benih disemai pada bedengan maka setelah benih

berkecambah (panjang tunas 3-4 cm) perlu dipindahkan ke polybag. Persemaian

di polybag berlangsung selama 6-12 bulan hingga jumlah daun pada tanaman

kelapa sebanyak 6 helai dan tinggi 90-100 cm (Emiati et al., 2014).

Syarat lokasi persemaian kelapa adalah topografi datar, drainase baik,

dekat sumber air dengan jumlah cukup banyak, dekat lokasi penanaman.

Persiapan bedengan atau polybag yang dilakukan yaitu olah tanah sampai gembur

sedalam 30-40 cm, bentuk bedengan lebar 2 m, tinggi 25 cm dan panjang

tergantung lahan dengan jarak antar bedengan 60-80 m. untuk polybag, terbuat

dari polyethylene/poliprophylene berwarna hitam dengan ukuran 50 x 40 cm dan

tebal 0.2 mm, bagian bawah berlubang diameter 0.5 cm dengan jarak antar lubang

7.5 cm sebanyak 48 buah untuk aerasi dan drainase dan diisi dengan tanah top soil

halus (Litbang).

Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa mampu

mengetahui teknik dan tahapan pembibitan kelapa.


BAHAN DAN METODE

Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 23 Oktober 2020

hingga selesai di daerah Pangkalan Masyhur, Medan Johor, Sumatera Utara

dengan koordinat 3°32’13’’N dan 98°40’08’’E.

Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan adalah perangkat elektronik untuk mencari

sumber bahan bacaan.

Adapun bahan yang digunakan adalah penuntun praktikum sebagai

panduan dalam menjalankan praktikum.

Prosedur Praktikum

1. Dicari sumber bacaan seputar pembibitan kelapa melalui internet.

2. Dipilah dan dimengerti tahapan pembibitan kelapa.

3. Diurutkan tahapan pembibitan kelapa.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

A. Pembibitan pada polybag

No. Gambar Keterangan


1. Persiapan Polibag
 Polibag yang digunakan
terbuat dari polyethylene
berwarna hitam dengan
ukuran: panjang 40 cm, tinggi
50 cm dan tebal 0.18 mm –
0.20 mm atau 16-17 lembar
polibag/kg.
 Lubang dibuat pada polibag
dengan alat drift berdiameter 5
mm, sebanyak 3 baris lubang
dibagian bawah polibag. Jarak
antar baris 7 cm dan jarak
antara lubang dalam baris 5
cm.
 Balik polibag bagian dalam
menjadi bagian luar, sebelum
diisi tanah sehingga polibag
dapat berdiri.
Pengisian Tanah
 Siapkan tanah gembur, dengan
mencangkul lapisan tanah atas
ayak tanak dengan
menggunakan penganyak
kawat sehingga batu, gumpalan
tanah yang besar sisasisa akar
gulma dan kotoran lain
terpisah.
 Isilah polibag penuh dengan
tanah hasil ayakan tersebut.
Letakkan polibag berisi tanah
pada lokasi strategis dekat
areal penanaman.
 Atur jarak antar polibag 60 cm
x 60 cm x 60 cm sistem
segitiga.
Pemindahan kecambah ke
polibag
 Kecambah yang terseleksi
dicabut dengan besi
pengungkit atau cangkul
melalui satu sisi benih
kemudian tarik benih dengan
seluruh akar utama.
 Potong akar utama, sehingga
tersisa 5 cm dari kulit buah.
 Angkut benih dengan tandu
karung/kantong pupuk.
 Letakkan kecambah dengan
posisi tunas dibagian tengah
polibag dan tegak. Arah bibit
menghadap ke timur.
Kembalikan tanah yang
dikeluarkan dari polibag
sampai benih hampir tertutup
kemudian padatkan tanah
disekitar benih dengan jari.
Siram bibit dalam polibag
sampai tergenang paling
lambat 2 jam setelah
pemindahan.

B. Pembibitan tanpa polybag

No. Gambar Keterangan


1. Syarat-syarat lokasi pembibitan
hampir sama dengan lokasi
pesemaian yaitu lokasi datar,
dekat lokasi pesemaian, dekat
sumber air, dan mudah dijangkau
serta diawasi.
 Persiapkan lahan pembibitan
dengan membersihkan dari
pohon, rumput, sisa-sisa akar
dan kotoran lain. Tanah diolah
secara manual, dengan ternak
atau traktor pada kedalaman
30-40 cm dan digaru, masing-
masing sebanyak 2 kali,
sehingga strukturnya gembur
dan merata.
 Buat bedengan setinggi 25 cm
sedangkan lebar dan panjang
bedengan sesuai dengan
kebutuhan (maksimal 25 m).
 Antar bedengan dibuat parit
drainase dan juga sebagai jalan
kontrol selebar 60 cm untuk
tanah ringan dan 80 cm pada
tanah berat.

Pembahasan

Pembibitan adalah tempat pertumbuhan kecambah atau bibit hasil seleksi

sampai siap tanam. Tempat pembibitan dapat dilakukan pada polibag atau bedeng

pembibitan.

Pemeliharaan Pembibitan terdiri dari; 1) Penyiraman bibit, pengendalian

hama, penyakit dan gulma. Bibit Kelapa baik dalam polybag maupun pada bedeng

pembibitan diairi terutama pada musim kemarau; Gulma yang tumbuh di

pembibitan disiang setiap bulan. Gulma dalam polybag dicabut dengan tangan,

sedangkan gulma di bedeng pembibitan dapat dilakukan dengan cara yang sama

dengan di polybag tetapi untuk lebih efisien menggunakan herbisida terutama

kalau upah buruh mahal; Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara rutin

setiap bulan menggunakan insektisida dan fungisida. Jenis dan takarannya seperti

pada pemeliharaan pesemaian. 2) Pemupukan bibit Untuk pemupukan bibit

Kelapa digunakan pupuk Urea sebagai sumber N, SP-36 sebagai sumber P, KCl

sebagai sumber K dan Kiserit atau Dolomit sebagai sumber Mg. Takaran masing-

masing pupuk berdasarkan umur bibit. Untuk pembibitan di polybag, tanah yang

akan digunakan dicampur dengan SP-36 dengan takaran 30 g/ polybag; Dolomit

digunakan sebagai pengganti Kiserit. Jadi kalau sudah digunakan Kiserit tidak

perlu lagi menggunakan Dolomit. Pemupukan dilakukan oleh satu tim kerja yang

terdiri atas 4 orang, tim ini dapat melakukan pemupukan sebanyak 2000 polybag.
KESIMPULAN

1. Untuk mendapatkan bibit kelapa yang baik dan seragam maka perlu
melakukan pembibitan dengan menggunakan tahapan yang dimulai dari
penyediaan bahan tanaman, pesemaian dan pembibitan.
2. Kegiatan pesemaian dilakukan untuk mengecambahkan benih kelapa sebelum
dipindahkan ke bedeng pembibitan atau polibag.
3. Pembibitan kelapa dapat dilakukan pada polybag ataupun bedengan.
4. Seleksi bibit adalah pekerjaan yang sangat penting untuk mendapatkan bibit
kelapa yang seragam sebelum ditanam.
DAFTAR PUSTAKA.

Emiati, E., A. Ratnasari., B. Efendi., N. Melasari dan Y. B. Nugroho. 2014.


Laporan Praktikum Ilmu Tanaman Perkebunan Pembibitan Kelapa. IPB.
Bogor.

Kementan. 2014. Pedoman Budidaya Kelapa (Cocos nucifera) Yang Baik.


Direktorat Jenderal Perkebunan. ISBN 978-979-1109-65-9.

Litbang. Budidaya Kelapa (Cocos nucifera L.). Badan Penelitian Pertanian.

Mangoensoekarjo S. 2013. Manajemen Agribisnis Kelapa Sawit. Yogyakarta.


Gadjah Madah University press.. 650 hal.

Mardiatmoko, G dan M. Ariyanti. 2018. Produksi Tanaman Kelapa (Cocos


nucifera L.). Badan Penerbit Fakultas Pertanian Universitas Pattimura.
Ambon.

Anda mungkin juga menyukai